METODE PENELITIAN

F. METODE PENELITIAN

1. Metode dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode dengan jenis penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami. Bogdan dan Taylor d (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang- orang dan perilaku yang diamati.

2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dari penelitian ini yaitu di kampus FISIP UNS.

3. Sumber Data

a) Data Primer Adalah data yang langsung dikumpulkan peneliti dan obyeknya. Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari sumber di lokasi penelitian, diantaranya dengan melalui wawancara (interview). Wawancara dilakukan kepada mahasiswa pria jurusan Komunikasi dengan beberapa pertimbangan kriteria. Yaitu mereka yang menggunakan produk kosmetik khusus pria, mereka yang pernah melihat iklan produk kosmetik pria di televisi, ser ta mereka yang selalu “care” terhadap penampilan dalam aktifitasnya sehari-hari.

b) Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diambil dari data yang dikumpulkan oleh orang lain. Untuk mendapatkan data sekunder, peneliti menggunakan studi kepustakaan dengan identifikasi literatur berupa buku-buku, majalah, surat kabar, jurnal, internet serta artikel-artikel yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

4. Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in –depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. Menurut Lexi Moloeng (1990:135) yang dimaksud wawancara atau interview

adalah “percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (intervewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan”. Teknik interview ini tidak dilakukan dengan struktur yang ketat dan formal, hal ini dimaksud agar informasi yang dikumpulkan lebih mendalam. Dan untuk mempermudah pelaksanaan interview penulis membuat pedoman wawancara yang didalamnya memuat garis-garis besar pokok pertanyaan.

5. Teknik Sampling Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Penelitian yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan sensus. Idealnya, agar hasil penelitiannya lebih bisa dipercaya, seorang peneliti harus melakukan sensus. Namun karena sesuatu hal peneliti bisa tidak meneliti keseluruhan elemen tadi, maka yang bisa dilakukannya adalah meneliti sebagian dari keseluruhan elemen atau unsur tadi. Berbagai alasan yang masuk akal mengapa peneliti tidak melakukan sensus antara lain adalah,(a) populasi demikian banyaknya sehingga dalam prakteknya tidak mungkin seluruh elemen diteliti; (b) keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia, membuat peneliti harus telah puas jika meneliti sebagian dari elemen penelitian; (c) bahkan kadang, penelitian yang dilakukan terhadap sampel bisa lebih reliabel daripada terhadap populasi – misalnya, karena elemen sedemikian banyaknya maka akan memunculkan kelelahan fisik dan mental para pencacahnya sehingga banyak terjadi kekeliruan. (d) demikian pula jika elemen populasi homogen, penelitian terhadap seluruh elemen dalam populasi menjadi tidak masuk akal, misalnya untuk meneliti kualitas jeruk dari satu pohon jeruk. Agar hasil penelitian yang dilakukan terhadap sampel masih tetap bisa dipercaya dalam artian masih bisa mewakili karakteristik populasi, maka cara penarikan sampelnya harus dilakukan secara seksama. Cara pemilihan sampel dikenal dengan nama teknik sampling atau teknik pengambilan

sampel. 34

34 Uma Sekaran, 1992, home.unpar.ac.id/~hasan/SAMPLING.doc

Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling sampel tidak acak atau non random sampling/nonprobability sampling lebih khususnya yaitu dengan teknik purposive sampling. Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.

6. Teknik Analisis Data Penelitian Deskriptif adalah suatu penelitian yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis berdasarkan teori-teori tertentu. Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari berbagai sumber kemudian ditelaah dalam upaya meningkatkan pemahaman terhadap objek yang diteliti. Analisis data dilakukan dalam suatu proses yang berarti pelaksanaan sudah dilakukan sejak pengumpulan data yang dikerjakan secara intensif.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data interaktif (Miles & Huberman) yang mempunyai tiga komponen yaitu :

a. Reduksi Data, merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan pengabstraksian data kasar yang muncul dari catatan tertulis dan mengatur data sedemikian rupa sehingga bisa ditarik kesimpulan.

b. Penyajian Data, adalah mengumpulkan informasi yang memungkinkan suatu kesimpulan dapat dilakukan.

c. Penarikan Kesimpulan, bahwa kesimpulan akhir tidak akan terjadi sebelum proses pengumpulan data terakhir

Telah dikemukakan diatas, tiga hal utama yaitu Reduksi Data, Penyajian Data, dan Penarikan Kesimpulan sebagai sesuatu yang saling berhubungan pada saat, sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut “analisis”. Dalam pandangan ini, tiga jenis kegiatan analisis dan kegiatan pengumpulan data itu sendiri merupakan proses siklus dan interaktif.

Dalam Pengertian ini, analisa data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan terus menerus. Masalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul dan dapat disederhanakan dengan bagan sebagai berikut

Model Interaktif Miles dan Huberman Gambar 1.5

Pengumpulan Penyajian Data

Data

Reduksi Penarikan/Pengujian Data

Kesimpulan

Sumber : Pawito, Ph.D

7. Validitas Data Tahap ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa data yang diperoleh sesuai dengan realitas di lokasi penelitian. Untuk menjamin validitas data ini digunakan triangulasi data, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagian bahan pembanding terhadap data tersebut. (Moleong, 1994 : 178). Menurutnya, triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu data atau informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Menurutnya, hal tersebut dapat dilakukan dengan :

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti pendapat dari rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang kaya, orang pemerintahan, dan sebagainya.