METODE PENELITIAN

3.5. TEKNIK ANALISIS DATA

Metode analisis data yang digunakan adalah model regresi berganda (multiple regression model) untuk menguji pengaruh TAX, GRANT dan UL terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah yang dinyatakan dalam rasio CR, DER, AT, ORTR dan OROE.

FP =β 0 +β 1 TAX +β 2 GRANT+ β 3 UL + e

Keterangan :

FP

= Financial Performance (CR, DER, AT, ORTR

dan OROE), β 0 = konstanta, β 1 – β 3 = koefisien regresi,

TAX

= Taxes, GRANT = Sumbangan atau hadiah, sumbangan dan subsidi,

UL

= Ukuran Legislatif.

3.6. PENGUJIAN DATA

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam melakukan analisis regresi berganda, tahapannya adalah seperti berikut:

a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi normal (Ghozali, 2006), sehingga diperlukan uji normalitas untuk mengetahui apakah model regresi, variabel dependen dan independen telah terdistribusi secara normal. Alat uji normalitas yang digunakan adalah one sample Kolmogorov-Smirnov. Data dapat dikatakan terdistribusi 1) Uji Normalitas Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi normal (Ghozali, 2006), sehingga diperlukan uji normalitas untuk mengetahui apakah model regresi, variabel dependen dan independen telah terdistribusi secara normal. Alat uji normalitas yang digunakan adalah one sample Kolmogorov-Smirnov. Data dapat dikatakan terdistribusi

2) Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi dilakukan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode yang satu dengan kesalahan penggangu pada periode sebelumnya (Ghozali, 2006). Auto korelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain (Suyono, 2010). Alat uji yang digunakan untuk menguji autokorelasi adalah uji run test . Hasil pengujian dari run test dapat dilihat dari nilai asymp.sig yang apabila nilainya lebih dari 5% maka tidak terjadi gejala autokorelasi, sedangkan apabila nilai asymp.sig lebih kecil dari 5% maka terjadi gejala autokorelasi pada model regresi.

3) Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi memiliki korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2006). Apabila terdapat korelasi antar variabel independen, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel sama dengan nol. Hasil dari pengujian multikolinearitas dapat diketahui dengan melihat tolerance value dan value-inflating factor (VIF) dengan nilai yang umumnya dipakai adalah VIF<10, dan tolerance value>0,10.

Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Jika terjadi kesamaan antara variance satu pengamatan dengan pengamatan yang lain maka disebut homoskedastisitas dan apabila terjadi perbedaan disebut heterokedastisitas. Metode yang digunakan dalam menguji heteroskedastisitas dalam model regresi adalah dengan uji Glejser. Apabila nilai signifikansi >0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

b. Pengujian Hipotesis

1) Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji signifikansi-t) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam uji signifikansi-t ini adalah 5%.

i. Ho dalam penelitian ini

Ho 1 : taxes tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah di Indonesia. Ho 2 : grant tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah di Indonesia. Ho 3 : ukuran legislatif tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah di Indonesia.

Ha 1 : taxes berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah di Indonesia. Ha 2 : grant berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah di Indonesia. Ha 3 : ukuran legislatif berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah di Indonesia.

ii. Kriteria Ho diterima Ha ditolak (t hitung <t tabel ) Variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Ho ditolak Ha diterima (t hitung <t tabel ) Variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel terikat.

2) Pengujian Koefisien Determinasi (R 2 )

Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya.

Nilai pengujian Koefisien Determinasi (R 2 ) dapat dilihat dari hasil pengujian regresi berganda untuk variabel independen berupa taxes, grant dan ukuran legislatif dengan variabel dependen yaitu kinerja keuangan pemerintah daerah. Penelitian ini menggunakan Adjusted R