Analisis Location Quotient

2. Analisis Location Quotient

Analisis Location Quotient merupakan perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektor perekonomian pada suatu daerah terhadap peranan suatu sektor perekonomian tersebut secara nasional.Dalam penelitian ini, analisis Location Quotient digunakan untuk mengetahui komoditas unggulan pertanian terutama tanaman bahan makanan dan perkebunan di Kabupaten Temanggung.

Nilai produksi yang besar di suatu kabupaten bukan merupakan faktor utama untuk menjadi komoditas unggulan dalam analisis Location Quotient karena dalam analisis ini nilai produksi di Kabupaten Temanggung harus dibandingkan dengan nilai produksi Provinsi jawa Tengah.Dengan menggunakan analisis ini bisa mengelompokkan suatu komoditas menjadi komoditas basis dan komoditas non basis.

Apabilai nilai koefisien LQ > 1 maka komoditas tersebut merupakan komoditas basis di KabupatenTemanggung artinya, kebutuhan akan komoditas tersebut di Kabupaten Temanggung dapat dipenuhi oleh daerahnya sendiri dan sisanya masih bisa diekspor baik ke luar daerah maupun luar negeri. Apabila koefisien LQ = 1 maka komoditas tersebut merupakan komoditas non basis yang artinya komoditas tersebut hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri tanpa mampu untuk mengekspor keluar daerah. Apabilai nilai LQ < 1 maka komoditas tersebut merupakan komoditas non basis di Kabupaten Temanggung yang berarti

commit to user

bahwa komoditas tersebut bahkan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Temanggung akan komoditas tersebut.

Hasil perhitungan Location Quotient komoditas pertanian di Kabupaten Temanggung disajikan pada tabel 4.12:

commit to user

Tabel 4.12

Hasil Perhitungan Location Quotien Kabupaten Temanggung 2009

No

Komoditas

Nilai Location

Quotient

Basis Non Basis

1. Aren

9,33

2. Bawang Merah

6 Kacang Kedelai

0,00

7 Kacang Tanah

12 Ketela Pohon

1,33

13 Ketala Rambat

15 Kopi Arabika

9,33

16 Kopi Robusta

√ Sumber: Data diolah

a. Komoditas Basis Komoditas basis merupakan komoditas dengan nilai koefisien LQ > 1.berdasarkan perhitungan Location Quotient yang dilakukan di Kabupaten Temanggung tahun 2009, komoditas yang termasuk dalam komoditas basis adalah:

commit to user

1). Jagung Berdasarkan perhitungan Location Quotient koefisien nilai komoditas jagung adalah 1,33. Jagung merupakan komoditas basis karena didukung oleh tingkat produksi yang tinggi yaitu 136.057 ton. Kebutuhan masyarakat akan jagung juga tinggi karena jagung merupakan salah satu sumber karbohidrat yang dikonsumsi masyarakat selain padi dan juga komoditas jagung merupakan salah satu sumber pakan bagi ternak.

2). Ketela Pohon Koefisien nilai komoditas ketela pohon dalam penelitian ini adalah 1,33. Salah satu faktor pendukung ketela pohon menjadi salah satu komoditas basis adalah jumlah produksi yang tinggi yaitu 286.292 pada tahun 2009.ketela pohon memiliki peran yang penting bagi perekonomian masyarakat Temanggung meskipun bukan merupakan makanan pokok masyarakat setempat. Penggunaan ketela pohon di Kabupaten Temanggung kebanyakan digunakan untuk bahan baku industri rumah tangga.

3). Ketela Rambat Ketela rambat merupakan salah satu komoditas basis di Kabupaten Temanggung pada tahun 2009 dengan nilai koefisien LQ yang cukup besar yaitu 6,33. tingkat produksi ketela rambat tidak begitu besar yaitu 73.791 ton pada tahun 2009, akan tetapi bila dibandingkan dengan produksi Provinsi Jawa Tengah koefisiennya

commit to user

menjadi besar karena tingkat produksi di Jawa Tengah hanya mencapai 147.083 ton pada tahun yang sama.

4). Kacang Tanah Nilai koefisien komoditas kacang tanah adalah 1,33 sehingga merupakan salah satu komoditas basis juga. Sama dengan ketela rambat, meskipun tidak memiliki tingkat produksi yang cukup tinggi yaitu hanya 6.958 ton pada tahun 2009 nilai perbandingannya secara relatif terhadap Provinsi Jawa Tengah masih lebih besar dari satu selain itu, kebutuhan akan kacang tanah di Kabupaten Temanggung cukup tinggi terutama untuk kebutuhan industri rumah tangga sehingga memiliki harga jual yang cukup tinggi.

5). Cabai Cabai adalah salah satu produk holtikultura dalam hal ini dikelompokkan menjadi salah satu tanaman bahan makanan. Nilai koefisien LQ untuk cabai dalam penelitian ini adalah 1,33. nilai produksi cabai di Kabupaten Temanggung 9.789 ton pada tahun 2009. Cabai merupakan salah satu komoditas yang banyak dibutuhkan masyarakat dan bahkan hampir menjadi kebutuhan pokok masyarakat Temanggung.

commit to user

6). Kopi Arabika Tanaman kopi merupakan salah satu tanaman kopi yang tumbuh subur di Kabupaten Temanggung.Terdapat dua jenis kopi yang banyak dikembangkan di Kabupaten Temanggung yaitu kopi arabika dan kopi robusta. Kopi arabika tumbuh di dataran tinggi dengan tingkat produksi kopi arabika pada tahun 2009 mencapai 373,30 ton dari luas lahan 988 ha. nilai koefisien untuk kopi arabika adalah 9,33. saat ini komoditas kopi lebih banyak digunakan untuk kebutuhan ekspor dan masih sedikit yang digunakan untuk industri di Kabupaten Temanggung.

7). Kopi Robusta Kopi robusta merupakan salah satu kopi yang paling banyak dikembangkan di Kabupaten Temanggung dengan produksi mencapai 6.044,04 ton dengan luas lahan sekitar 9.278 pada tahun 2009. nilai koefisien kopi robusta sendiri adalah 14,67 dan merupakan salah satu komoditas basis dengan nilai koefisien yang cukup tinggi. Kebanyakan petani akan menjual kopi dalam bentuk biji yang sudah diproses dan dikeringkan kepada pengepul yang biasanya berasal dari luar daerah.

8). Aren Nilai koefisien LQ untuk komoditas aren yaitu 9,33 dan termasuk dalam komoditas basis di Kabupaten Temanggung pada tahun 2009. Kabupaten Temanggung sangat terkenal sebagai daerah yang

commit to user

banyak menghasilkan aren dari tahun 1970-an. Hampir seluruh wilayah di Kabupaten Temanggung cocok untuk budidaya aren.Tingkat produksi aren untuk tahun 2009 adalah sebesar 1.037,28 ton. Saat ini produksi aren terus mengalami penurunan karena banyaknya pohon aren yang ditebang untuk bahan baku pembuatan tepung sagu.

9). Kakao Kakao juga merupakan salah satu komoditas pertanian di Kabupaten Temanggung yang termasuk dalam kategori basis dengan nilai LQ 1,67. Total produksi kakao pada tahun 2009 adalah 55,86 ton. Tahun ini produksi kakao banyak mengalami penurunan akibat banyaknya busuk buah akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.

10). Lada Lada merupakan salah satu komoditas yang memiliki harga yang tinggi dan bahkan pernah mencapai Rp. 100.000,00 per kg. Lada juga merupakan salah satu komoditas basis di Kabupaten Temanggung dengan nilai koefisien LQ 4,33. Produksi lada tahun 2009 mencapai 9,84 ton.

11). Kemukus Kemukus merupakan salah satu komoditas pertanian yang kurang banyak dikenal oleh masyarakat sehingga budidaya kemukus hanya terbatas di lokasi tertentu.Sentra kemukus di Indonesia

commit to user

adalah Kabupaten Temanggung, Magelang, Semarang di Jawa Tengah dan beberapa kabupaten di Provinsi Nangro Aceh Darussalam. Biji kemukus merupakan bahan baku utama minyak kemukus yang biasanya dikenal dengan nama Cubeb Oil dalam pasar internasional. Nilai koefisien LQ untuk kemukus pada tahun 2009 yaitu 9,00 dengan total produksi 40,32 ton.

12). Tembakau Tembakau adalah bahan baku utama pembuatan rokok. Selama ini Kabupaten Temanggung terkenal sebagai salah satu penghasil tembakau di Indonesia. Nilai koefisien LQ untuk tembakau pada tahun 2009 adalah 8,67 dan merupakan salah satu komoditas basis. Produksi tembakau pada tahun 2009 mencapai 6786,64 ton. Produksi tembakau di Kabupaten Temanggung hanya sampai pada tahap pengolahan menjadi tembakau kering, sedangkan untuk produksi rokok tidak banyak dilakukan oleh masyarakat Temanggung.

13). Panili Panili merupakan salah satu komoditas basis di Kabupaten Temanggung dengan nilai koefisien LQ 10,33. Panili juga merupakan salah satu tanaman primadona di Kabupaten Temanggung selain tembakau dan aren. Produksi panili pada tahun 2009 adalah 28,07 ton. Produksi panili juga mengalami penurunan karena banyaknya petani yang enggan untuk

commit to user

menanamnya lagi. Hal ini disebabkan karena merosotnya harga panili dari sekitar Rp. 200.000,00 menjadi Rp.85.000,00 per kg panili kering.

b. Komoditas Non Basis Komoditas non basis adalah komoditas dengan nilai koefisien LQ = 1 dan LQ < 1. Komoditas non basis dengan nilai koefisien LQ = 1 berarti bahwa komoditas tersebut hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Temanggung dan komoditas non basis dengan nilai koefisien LQ < 1 berarti bahwa komoditas tersebut bahkan tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan di Kabupaten Temanngung atau dengan kata lain pemenuhan kebutuhan akan komoditas tersebut dilakukan dengan ekspor (mendatangkan dari luar daerah atau negara).

Berdasarkan perhitungan Location Quotient yang dilakukan di Kabupaten Temanggung pada tahun 2009, komoditas yang termasuk dalam komoditas non basis baik dengan nilai koefisien LQ = 1 maupun LQ < 1 adalah sebagai berikut: 1). Padi

Padi adalah salah satu tanaman pangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya tidak terkecuali di Kabupaten Temanggung.Produksi tanaman padi pada tahun 2009 hanya sebesar 173.027 ton dan memiliki nilai koefisien LQ sebesar 0,667.Padi bukan merupakan komoditas basis di Kabupaten Temanggung

commit to user

sehingga untuk mencukupi kebutuhan masyarakatnya harus mendatangkan dari luar daerah.

2). Kobis Nilai koefisien LQ komoditas kobis pada tahun 2009 adalah 1

sehingga hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Temanggung saja.Tingkat produksinya pada tahun 2009 hanya sebesar 16.019 ton. Beberapa kecamatan di Kabupaten Temanggung sebenarnya cocok untuk budidaya kobis akan tetapi produksi tanaman sayur sering mengalami gagal panen dan tanaman kobis sering kali membutuhkan modal yang cukup besar untuk biaya tanam dan harga jual yang fluktuatif sehingga para petani enggan untuk menanamnya.

3). Cengkeh Produksi cengkeh di Kabupaten Temanggung jauh lebih sedikit dibandingkan dengan produksi cengkeh di Provinsi Jawa Tengah yaitu hanya sebesar 156,27 ton . Nilai koefisien LQ untuk komoditas cengkeh adalah 1 yang berarti bahwa komoditas ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan di dalam Temanggung saja.

4). Kapok Kapok adalah salah satu produk perkebunan yang digunakan sebagai bahan baku industri tekstil. Nilai LQ untuk komoditas kapok di Kabupaten Temanggung adalah 0 yang berarti bahwa komoditas

commit to user

tersebut tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan kapok di Kabupaten Temanggung.

5). Tebu Nilai koefisien LQ tebu adalah 0 dan merupakan salah satu komoditas yang non basis.Hal ini tentu saja karena jarangnya perkebunan kebu yang ada di Kabupaten Temanggung. Produksi tebu pada tahun 2009 adalah 390,03 ton.

commit to user