11 H
2
O
2
dan molekul oksigen. Peningkatan aktivitas SOD menunjukkan aktivitas katalase dimana katalase mengkatalisis hidrogen peroksida dan melindungi
jaringan dari radikal hidrogen. ROS merupakan penyebab utama diabetes dengan mengambil elektron dari tubuh. Dengan meningkatnya SOD dan CAT, regulasi
ROS akan meningkat pula sehingga mengurangi resiko penyakit kronis seperti diabetes Elekofehintini, et al
.
, 2013.
b. Triterpenoid
Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprene dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C-30 asiklik
yaitu skualena. Triterpenoid dapat dibagi atas empat golongan yaitu triterpenoid sebenarnya, steroid, saponin dan glikosida jantung. Triterpena atau steroid yang
terutama terdapat sebagai glikosida. Triterpenoid merupakan senyawa yang tidak berwarna, berbentuk kristal, bertitik leleh tinggi dan optik aktif yang umumnya
sukar dicirikan karena tidak mempunyai kereaktifan kimia Harborne, 1987. Menurut Farnswoth 1966, penambahan pereaksi Liebermann-Burchard
memberikan warna biru atau biru hijau untuk steroid saponin dan memberikan warna merah, pink, atau ungu jika pada sampel yang memiliki senyawa
triterpenoid saponin.
2.2 Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu cara untuk menarik satu atau lebih zat dari bahan asal dengan menggunakan pelarut. Umumnya zat berkhasiat tersebut dapat ditarik,
namun khasiatnya tidak berubah. Tujuan utama ekstraksi adalah mendapatkan atau memisahkan sebanyak mungkin zat-zat yang memiliki khasiat pengobatan
12 dari zat-zat yang tidak dibutuhkan, agar lebih mudah digunakan kemudahan
diabsorpsi, rasa dan pemakaian dan disimpan dibandingkan simplisia asal dan tujuan pengobatannya terjamin. Hasil ekstraksi disebut dengan ekstrak yaitu
sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau
hampir semua pelarut diuapkan Depkes RI, 1995. Ekstraksi dengan menggunakan pelarut dapat dilakukan dengan beberapa
cara yaitu:
a. Cara dingin
1. Maserasi
Maserasi adalah cara penarikan simplisia dengan merendam simplisia tersebut dalam cairan penyari dengan beberapa kali pengocokkan
atau pengadukkan pada temperatur kamar sedangkan remaserasi merupakan
pengulangan penambahan
pelarut setelah
dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya Ditjen POM, 2000.
2. Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai terjadi penyarian sempurna exhaustive extraction yang umumnya
dilakukan pada temperatur kamar Ditjen POM, 2000. Cara panas 1.
Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik
didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik Ditjen POM, 2000.
13 2.
Sokletasi Sokletasi adalah ekstraksi kontinu menggunakan alat soklet,
dimana pelarut akan terdestilasi dari labu menuju pendingin, kemudian jatuh membasahi dan merendam sampel dalam tabung soklet dan setelah
pelarut mencapai tinggi tertentu maka akan turun ke labu destilasi setelah melewati pipa sifon, demikian berulang-ulang Ditjen POM, 2000.
3. Digesti
Digesti adalah maserasi dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan yaitu secara umum
dilakukan pada temperatur 40-50
o
C Ditjen POM, 2000. 4.
Infus Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisa
nabati dengan air pada suhu 90
o
C selama 15 menit Depkes RI, 1979. 5.
Dekok Dekok adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia
nabati dengan air pada waktu yang lebih lama ± 30 menit dengan temperatur sampai titik didih air Ditjen POM, 2000.
2.3 Diabetes melitus