9
2.1.4 Manfaat teripang
Penggunaan teripang sudah dikenal sejak 300 tahun lalu pada masyarakat pulau Langkawi di Semenanjung Malaya digunakan sebagai antiseptik tradisional.
Biasanya air sari teripang diminumkan kepada wanita sehabis melahirkan untuk menghentikan pendarahan dan mempercepat proses penyembuhan luka khitan
pada anak laki-laki masyarakat tersebut Karnila, 2011. Masyarakat umumnya masih melakukan pengolahan tradisional, yaitu teripang dimanfaatkan sebagai
bahan pangan baik dalam bentuk basah maupun dalam bentuk makanan olahan seperti bakso dan capcay. Sejarah bangsa Cina diketahui penggunaan teripang
sebagai sumber nutrisi, untuk mengatasi gangguan ginjal, menjaga sistem reproduksi, mengatasi kelelahan, impotensi dan konstipasi. Sejak tahun 1990,
teripang
sea cucumber
diketahui sebagai salah satu sumber kondroitin sulfat atau disebut juga sea chondroitin yang berguna untuk mengurangi nyeri akibat
rematik saperti rhematoid arthritis atau osteoathirits Sendih dan Gunawan, 2006.
Pearsonothuria graeffei
atau disebut juga teripang bintik hitam yang dibudidayakan di Sulawesi Selatan Makassar berkhasiat sebagai antikanker
karena memiliki kandungan glikosida triterpene sulfat yaitu holothurin A HA dan 24-dehydroechinoside A DHEA. Selain HA dan DHEA, kandungan lain
dari teripang ini yaitu triterpenoid saponin, glikolipid, dan kondroitin sulfat Bordbar, et al.
,
2011. Pemberian serbuk teripang
Stichopus variegatus
diteliti memiliki aktivitas antidiabetik dan meningkatkan superoxide dismutase yang
mampu menurunkan kadar gula darah tikus hiperglikemik yang diinduksi aloksan Fitriah, et al., 2013 karena teripang
Stichopus variegatus
memiliki senyawa yang sama dengan teripang
Pearsonothuria graeffei
Bordbar, et al.
,
2011.
10
2.1.5 Kandungan senyawa kimia teripang
a. Saponin
Saponin merupakan senyawa glikosida triterpenoida dan glikosida steroida
yang merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan menghemolisa sel
darah merah. Pola glikosida saponin kadang-kadang rumit, banyak saponin yang mempunyai satuan gula sampai lima dan komponen yang umum ialah asam
glukuronat Harborne, 1987.
Larutan yang sangat encer dari saponin sangat beracun untuk ikan, dan tumbuhan yang mengandung saponin telah digunakan sebagai racun ikan dan
beberapa saponin bekerja sebagai antimikroba. Dikenal dua jenis saponin yaitu glikosida triterpenoid alkohol dan glikosida struktur steroid tertentu yang
mempunyai rantai samping spirorektal. Kedua jenis saponin ini larut dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter. Aglikonnya disebut sapogenin diperoleh
dengan hidrolisis dalam suasan asam atau hidrolisis memakai enzim, dan tanpa bagian gula ciri kelarutannya sama dengan ciri sterol lain Robinson, 1995.
Hasil laporan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa saponin merupakan komponen
bioaktif yang
memberikan manfaat
seperti antidiabetes,
antihiperlipidemia, dan menghambat lipid peroxida. Jadi saponin dapat menghambat aktivitas radikal bebas dengan memberikan elektron atau atom
hidrogen untuk menginaktifasi radikal bebas. Saponin juga dapat meningkatkan antioksidan enzim seperti superoxide dismutase SOD dan catalase CAT.
Dimana SOD merupakan enzim antioksidan yang memberikan pertahanan pada sistem tubuh skarena mengkatalisis radikal superoxida O
2 -
untuk membentuk
11 H
2
O
2
dan molekul oksigen. Peningkatan aktivitas SOD menunjukkan aktivitas katalase dimana katalase mengkatalisis hidrogen peroksida dan melindungi
jaringan dari radikal hidrogen. ROS merupakan penyebab utama diabetes dengan mengambil elektron dari tubuh. Dengan meningkatnya SOD dan CAT, regulasi
ROS akan meningkat pula sehingga mengurangi resiko penyakit kronis seperti diabetes Elekofehintini, et al
.
, 2013.
b. Triterpenoid
Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprene dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C-30 asiklik
yaitu skualena. Triterpenoid dapat dibagi atas empat golongan yaitu triterpenoid sebenarnya, steroid, saponin dan glikosida jantung. Triterpena atau steroid yang
terutama terdapat sebagai glikosida. Triterpenoid merupakan senyawa yang tidak berwarna, berbentuk kristal, bertitik leleh tinggi dan optik aktif yang umumnya
sukar dicirikan karena tidak mempunyai kereaktifan kimia Harborne, 1987. Menurut Farnswoth 1966, penambahan pereaksi Liebermann-Burchard
memberikan warna biru atau biru hijau untuk steroid saponin dan memberikan warna merah, pink, atau ungu jika pada sampel yang memiliki senyawa
triterpenoid saponin.
2.2 Ekstraksi