Rendahnya Tingkat Cost Recovery Ketimpangan Pembangunan Infrastruktur a Wilayah

Kadin Indonesia-Jetro, 2006 www.kadin-indonesia.or.id 22 .875 1.239.409 Regional I 598.651 701.479 770.857 835.167 897.323 1.007.468 1.115 Regional II 1.635.545 1.903.581 2.079.452 2.208.436 2.412.221 2.632.521 2.824.556 3.036.372 Regional II 400.939 504.984 567.358 621.134 639.913 645.479 672.597 733.462 Regional IV 339.047 395.73 475.41 531.593 579.647 618.101 646.701 668.261 Regional V 667.2 842.447 935.372 1.048.556 1.198.142 1.317.384 1.427.660 1.594.827 Regional VI 172.824 218.638 254.315 279.958 302.948 320.338 34 5.979 2.336 42 Regional VII 371.824 415.607 488.88 555.349 632.411 677.649 720.31 780.805 TOTAL 4.186.030 4.982.466 5.571.644 6.080.193 6.662.605 7.218.940 7.7 50.035 8.479.115 S , Bappenas, 2005. umber: RPJM

II.2.9 Energi

Indonesia memiliki potensi sumber energi yang cukup banyak Tabel 13, namu energi n penggunaan s sih bertumpu pada penggunaan energi tidak terbarukan seperti mi bumi, padahal elama ini ma nyak cadangan minyak bumi mulai menipis. Untuk mengata asalah ini, perlu dimulai secara bertahap si m p as alam, tenaga air, dan panas bumi, serta energi alternatif emanfaatan energi alternatif seperti batubara, g lainnya. Untuk ini, diperlukan pembangunan infrastruktur untuk keperluan mulai dari eksplorasi hingga distribusi ke pemakai-pemakai akhir seperti industri dan m akat Winoto, 2005. asyar Tabel 13: Potensi Sumberdaya Energi Primer No Sumber energi Potensi Potensi dunia Cadanga kti n terbu Produksitahun Ket n eranga 1 2 3 4 5 Minyak bumi s bumi Ga Batubara Tenaga air Panas bumi 321 miliar barrel 507 TSFC 50 miliar ton 75 ribu MW 27 ribu MW 1,2 3,3 3,0 0,02 40 5 miliar b 90 TSFC arrel 5 miliar ton 75ribu MW 2305 MW 500 juta barrel 3 TSCF 100 juta ton 4200 MW 807 MW Hab m 10 tahun, eks Hab m 30 tahun, eks Hab m 50 tahun, eks Sulit untuk pengembangan skala besar, domestik. Sebagai energi terbarukan, dapat dikonsumsikan dalam panjang is dala por is dala por is dala por jangka waktu yang cukup Sumber: Bapp 5. enas 200

II.3 Rendahnya Tingkat Cost Recovery

Rendahnya tingkat cost recovery dari sektor infrastruktur m minkan banyak hal, yakni buruknya encer kinerja riil dari sektor tersebut sehingga perlu waktu sangat lama k menghasilkan profit, dan buruknya untu m n serta rendahnya efisiensi dalam pengem an sektor tersebut ISEI, 2005. Di satu sisi, biaya anajeme bang produksinya sangat tinggi, sedangkan di sisi lain, penerapan tarif pada infrastruktur yang bersifat cost recover cost recovery atau b even poi a menjadi suatu faktor y terlalu rendah. Rendahnya tingkat reak nt bis d gi investor, khususnya dari pihak sw Semakin rendah perkiraan profit yang akan didapat isincentive ba asta. Kadin Indonesia-Jetro, 2006 www.kadin-indonesia.or.id dari suatu kegiatan ekonomi, semakin kecil keingi vestor u menanam dalnya di sektor nan in ntuk mo dalam tersebut.

II.4 Ketimpangan Pembangunan Infrastruktur a Wilayah

ntar Pembangunan infrastruktur selama ini cenderung ditekankan pada pengembangan infrastruktur perkotaan dan pengembangan kawasan Barat Indonesia. Hal ini bukan hanya m gakibatkan kesenjangan en antar desa dan kota tetapi juga kesenjangan antara propinsi atau antara KBI dan KTI. Sebagai suatu ilustrasi, tiga tabel berikut memperlihatkan ketimpa hal jumlah pendudukrumah tangga yang ngan dalam punya akses ke air bersih dan sanitasi. Dari ketiga t ebut dapat dilihat de an jelas ba kses ke abel ters ng hwa a air bersih dan sanitasi belum merata antar propinsi; walaupun ada perbaikan selama periode yang diteliti. Yang paling menyolot adalah proporsi pendudukrumah tangga yang memakai air pipaPAM. Bukan saja masih dibawah 50 dari jumlah penduduk yang memakai air ledeng, tetapi juga terdapat variasi yang cukup besar antara beberapa propinsi. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh tingkat pendapatan rata-rata per kapita tetapi juga oleh tingkat pembangunan fasilitas peny air bersih pipaPAM aluran . Table 14: Persentase dari Populasi yang tidak punya akses ke air bersih menurut propinsi, 1999 dan 2002 23 Propinsi 1999 2002 Nangroe Aceh Darussalam l u a Belitung akarta gyakarta ulut orontalo aluku aluku Utara Papua 6 Sumut Sumba Riau Jambi Sumse Bengkul Lampung Bangk DKI J Jabar Jateng D.I. Yo Jatim Banten Bali NTB NTT Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim S Sulteng 1,5 47,9 46,4 71,8 57,3 59,7 48,5 41,8 42,4 58,9 47,4 52,7 45,0 45,9 48,9 30,3 53,0 39,8 38,9 36,7 55,8 27,8 52,3 46,8 78,5 5 9,2 54,4 ... 40,2 62,1 47,8 48,9 43,0 ... 34,2 62,5 41,9 7 8,4 68,2 6 6,7 Sulsel Sultengg G M M 4 6,7 35,8 4 1,5 3 7,3 44,5 51,7 3 5,7 53,8 49,1 45,1 43,6 41,3 ... 62,4 52,1 43,9 ... 43,2 54,5 61,6 Kadin Indonesia-Jetro, 2006 www.kadin-indonesia.or.id Indonesia 51,9 44,8 Sumber: BPS dkk. 2004. Table 15. Persentase dari Rumah Tangga tanpa akses ke air bersih dan sanitasi menurut propinsi, 1999 dan 2002 Propinsi Air bersih Sanitasi 1999 2002 1999 2002 Nangroe Aceh Darussalam Sumut Sumba Riau Jambi Sumsel Bengkulu Lampung Bangka Belitung DKI Jakarta Jabar Jateng D.I. Yogyakarta Jatim 38,5 24 52,1 53,6 28,2 42,7 40,3 40,8 45,6 ... 59,8 37,9 52,2 51,1 57,0 51,5 58,2 57,6 41,1 52,6 47,3 55,0 54,1 51,1 69,7 47,0 60,2 61,1 63,3 30,4 33,8 16,8 16,8 32,7 11,4 32,5 12,5 20,3 21,3 22,3 25,1 31,1 31,8 12,0 12,7 ... 38,5 0,8 1,1 20,8 17,3 30,9 31,1 16,1 9,9 31,9 31,5 Banten Bali NTB NTT Kalbar Kalteng Sul Kalsel Kaltim ut Sulteng Sulsel Sultengg Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Indonesia ... 65,8 37,5 58,1 21,6 31,8 53,3 64,2 55,5 48,3 50,9 56,4 ... 47,9 ... 45,5 .... 44,2 72,2 47,7 53,2 21,5 33,3 58,5 62,7 64,3 46,2 54,9 58,7 37,6 56,1 56,8 38,4 55,2 ... 24 29,2 ,9 21,9 56,9 56,3 28,2 27,1 36,9 34,5 19,0 31,1, 18,1 22,8 11,4 25,0 47,4 36,4 35,0 ... 43,7 ... 38,9 11,9 18,7 45,6 36,4 35,4 50,2 45,6 31,6 51,4 ... 25,0 Sumber: BPS dkk. 2004. Table 16. Persentase dari Rumah TanggaPopulasi yang menggunakan air pipaPAM menurut propinsi, 1992 dan 2002 Propinsi 1992 2002 Nangroe Aceh Darussalam Sumut Sumba Riau Jambi Sumsel Bengkulu Lampung Bangka Belitung DKI Jakarta Jabar Jateng 8,3 21,8 21,5 7,9 12,8 17,2 12,5 4,4 ... 43,9 7,6 ... 24,1 21,0 11,0 ... 15,8 11,3 5,3 8,4 49,8 13,6 11,2 15,0 D.I. Yogyakarta Jatim Kadin Indonesia-Jetro, 2006 www.kadin-indonesia.or.id 25 NTB NTT Kalb Kalteng Kals Kalt Sulu Sult Suls Sult Goront Mal Maluku Ut Papu Banten Bali ar el im t eng el engg alo uku ara a Indonesia 8,3 9,4 14,9 19,1 ... 30,9 13,7 19,7 9,5 13,2 25,2 35,6 21,6 20,6 14,7 24,8 ... 16,4 9,9 42,2 12,5 14,9 10,6 13,5 33,5 46,1 32,4 15,4 20,8 22,5 11,2 ... ... ... 9,6 ... 14,7 18,3 Sumber: RI 2004

II.5 Kesenjangan Aksesibilitas Infrastuktur