Geografis KONDISI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

8 Dampak Pembangunan Smelter di Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Sulawesi Tenggara

BAB 2 KONDISI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

2.1. Geografis

Secara geografis, Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan diantara 02°45-06°15 LS dan membentang dari barat ke timur di antara 120°45-124°45 BT. Batas administrasi Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebaga berikut Gambar 2.1: Sumber : Sulawesitenggaraprov.go.id Gambar 2.1. Peta Administrasi Provinsi Sulawesi Tenggara Utara : Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Sulawesi Selatan Selatan : Prov. Nusa Tenggara Timur di Laut Flores Timur : Prov. Maluku di Laut Banda Barat : Prov. Sulawesi Selatan di Teluk Bone 9 Dampak Pembangunan Smelter di Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Sulawesi Tenggara Luas wilayah keseluruhan Provinsi Sulawesi Tenggara adalah 148.140 km 2 , dengan 74,25 110.000 km 2 berupa perairan laut dan 25,75 38.140 km 2 berupa daratan. Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri atas 10 wilayah Kabupaten Kabupaten Buton, Muna, Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Wakatobi, Bombana, Kolaka Utara, Buton Utara, Konawe Utara, dan dua wilayah kota Kota Kendari dan Kota Bau-Bau. Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki beberapa sungai yang melintasi hampir seluruh kabupatenkota. Sungai-sungai tersebut pada umumnya potensial untuk berbagai keperluan, baik untuk industri, rumah tangga maupun irigasi. Daerah aliran sungai, seperti Daerah Aliran Sungai DAS Konawe Utara, melintasi Kabupaten Kolaka, dan Konawe. DAS tersebut seluas 7.150,68 km ² dengan debit air rata-rata 200 m ³detik. Bendungan Wakotobi yang menampung aliran sungai tersebut, mampu mengairi persawahan di daerah Konawe seluas 18.000 ha. Selain itu, masih dapat dijumpai banyak aliran sungai di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan debit air yang besar sehingga berpotensi untuk pembangunan dan pengembangan irigasi, seperti: Sungai Lasolo di Kabupaten Konawe, Sungai Roraya di Kabupaten Bombana Kecamatan Rumbia, dan Poleang, Sungai Wandasa dan Sungai Kabangka Balano di Kabupaten Muna, Sungai Laeya di Kabupaten Kolaka, dan Sungai Sampolawa di Kabupaten Buton. Sulawesi Tenggara yang terletak di daerah khatulistiwa dengan ketinggian pada umumnya di bawah 1.000 meter, sehingga rata-rata wilayahnya beriklim tropis. Panjang garis pantai adalah 1.470 Km serta memiliki 651 buah pulau, 290 buah pulau belum memiliki nama dan baru 85 buah pulau yang memiliki nama dan berpenghuni. Pada tanggal 8 Januari 2015, melalui Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 diterbitkan RPJMN 2015 – 2019 yang menetapkan 14 Kawasan Industri Prioritas Luar Jawa, salah satunya di Kabupaten Konawe yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara Gambar 2.2. 10 Dampak Pembangunan Smelter di Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Sulawesi Tenggara Sumber : Buku III RPJMN 2015 s.d. 2019 Gambar 2.2. Kawasan Industri Prioritas Luar Jawa Untuk mendukung kawasan industri prioritas luar Jawa seperti yang disebutkan di atas, dibutuhkan sumber daya alam berupa mineral nikel. Mineral nikel di Provinsi Sulawesi Tenggara sangat berlimpah dan tersebar di Kabupaten Konawe Utara, Kolaka Utara, Konawe, Kolaka, Bombana, Konawe Selatan, dan Buton, dengan total luas sebaran 313.788,77 Ha gambar 2.3. Cadangan nikel di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebesar 97.401.593.025,72 Wmt Tabel 2.1. Kabupaten Konawe Utara merupakan kabupaten dengan jumlah cadangan nikel terbesar, yaitu 46.007.440.652,72 Wmt dengan luasan 82.626,03 Ha. 11 Dampak Pembangunan Smelter di Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Sulawesi Tenggara Sumber : Bappeda Sultra Gambar 2.3. Sebaran Cadangan Nikel di Provinsi Sulawesi Tenggara Tabel 2.1. Cadangan Nikel Provinsi Sulawesi Tenggara L O K A S I C A D A N G A N N IK E L W m t Kab. Konawe Utara 46.007.440.652.72 Kab. Bombana 28.200.014.800,00 Kab. Kolaka 12.819.244.028,00 Kab. Konawe Selatan 4.348.838.160,00 Kab. Kolaka Utara 2.763.796.196,00 Kab. Konawe 1.585.927.189,00 Kab. Buton Kota. Bau‐Bau 1.676.332.000,00 T O T A L 9 7 .4 0 1 .5 9 3 .0 2 5 ,7 2 Sumber : Bappeda Sultra 12 Dampak Pembangunan Smelter di Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Sulawesi Tenggara

2.2. Sarana dan Prasarana