Latar Belakang dan Proses Kurasi yang Dilakukan oleh G. Shindhunata

Gambar 1. Lay out wacana Foto karya berada diantara teks-teks menjadikan wacana karya lebih menarik. Jika dikaitkan dengan pengorganisasian pesan, maka penempatan foto lukisan dan wacananya membuat pesan lebih dapat tersampaikan dengan mudah diterima khalayak karena fokus perhatian tertuju pada karya dan kemudian kepada teks. Gambar 2. Lay out karya dalam katalog Penempatan foto karya beserta identitas yang menyertainya memberikan kemudahan bagi khalayak untuk mengetahui informasi berkaitan dengan karya tersebut.

2. Hubungan antara Lukisan dengan Tema Pameran

Keterkaitan antara lukisan dengan tema pameran dapat dilihat dari teks berupa artikel yang terdapat dalam katalog. Dalam hal ini peneliti mengkaji isu terbaru yang diangkat dalam artikel, kemudian menghubungkannya dengan penggambaran isu tersebut dalam lukisan yang dibuat oleh perupa yang turut serta dalam pameran “Slenco”. Dengan demikian maka akan diketahui hubungan antara lukisan dengan tema pameran yang berupa artikel-artikelatau wacana yang terdapat dalam katalog pameran. Selain itu, cara yang dilakukan apabila ternyata tidak ditemukan keterkaitan antara lukisan dengan tema pameran yang ada, maka peneliti berusaha mengkaji isu yang terdapat dalam lukisan tersebut dan menghubungkannya dengan fakta sejarah yang terjadi pada saat itu. Sumber- sumber yang digunakan dalam hal ini disebut sebagai data sekunder, diantaranya berupa buku-buku, jurnal, dan artikel dalam media massa. Berikut merupakan hasil penelitian, hubungan antara lukisan dengan tema pameran “Slenco”. No. Lukisan Hubungan lukisan dengan tema pameran Ada Tidak 1. Indongaret √ 2. Kekecilan Bang √ 3. Iklan khusus koruptor √ 4. Wajah wakil rakyat √ 5. No signal √ 6. Nyaris tak terdengar √ 7. Teater dalam negeri √ 8. Postcard from Indonesia √ 9. Hormat bendera 2 √ 10. Gusdurian √ Tabel 2. Hubungan lukisan dengan tema pameran

3. Analisis Lukisan Berdasar Wacana

Untuk mengkaji estetis sosial yang terdapat dalam lukisan pada pameran “Slenco”, maka penelitian ini memakai metode analisis wacana.