METODOLOGI PENELITIAN Potensi Modal Sosial Marsiadapari Pada Aktifitas Pertanian Padi Pada Masyarakat Desa Parsingguran II Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasunduan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan realitas sosial yang ada dalam mayarakat Mantra, 2004: 40. Sementara pendekatan kualitatif diartikan sebagai pendekatan yang dapat menghasilkan data, tulisan dan tingkah laku yang dapat diamati Moleong, 2006. Penelitian kualitatif digunakan untuk melihat secara utuh serta berusaha menggambarkan fenomena yang terjadi. Sehingga dengan menggunakan metode penelitian kualitaif maka peneliti akan lebih mudah mendapatkan informasi dan data yang jelas mengenai modal sosial marsiadapari pada aktifitas pertanian padi dan kopi di Desa Parsingguran II Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan Desa Parsingguran II Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan. Alasan peneliti memilih lokasi daerah ini adalah karena Desa Parsingguran II mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani khususnya padi. Di Desa ini aktifitas dalam pertanian dilakukan dengan menggunakan sistem marsiadapari. 3.3 Unit Analisis dan Informan Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian Arikunto, 1998:2. Unit analisis masalah kualitatif tediri dari tingkat yang sangat mikro, yaitu pikiran dan tindakan individu, sampai dengan konteks yang paling Universitas Sumatera Utara makro. Informan dalam penelitian ini adalah informan kunci dan informan biasa, informan kunci yaitu informan yang memiliki kriteria yaitu petani padi yang memiliki lahan sawah sendiri dan melakukan marsiadapari dalam aktifitas pertanian padi. Sementara Informan biasa adalah tokoh masyarakat. Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh peneliti. Informan merupakan orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian Bungin, 2007: 108. Di dalam pemilihan informan digunakan metode Snowbolling. Adapun informan yang menjadi subjek penelitian adalah para petani dan tokoh desa di Desa Parsingguran II. Dari para petani padi dan tokoh desa ini peneliti akan menggali informasi mengenai potensi modal sosial marsiadapari yang terbangun antara sesama petani dalam mengelola pertanian padi. Dari kriteria di atas telah ditemukan delapan orang informan kunci yaitu: A. Lubis, R. Banjar Nahor, S. Banjar Nahor, R. Lumban Gaol, P. Banjar Nahor, Oppung Uli, D. Lumban Gaol, D. Silaban 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan ataupun mengumpulkan data dan informasi yang dapat menjelaskan serta menjawab permasalahan penelitian yang bersangkutan secara obyektif. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Mendalam Wawancara mendalam yaitu proses tanya jawab secara mendalam dengan informan. Disini peneliti berusaha mendapatkan informasi lebih banyak dari informan dengan dipandu oleh pedoman wawancara depth interview. Wawancara terhadap informan ditujukan untuk memperoleh data dan informasi secara lengkap tentang modal Universitas Sumatera Utara sosial masyarakat petani dalam aktifitas pertanian. Wawancara yang dilakukan yaitu dengan percakapan yang sifatnya terbuka dan tidak baku dan sifatnya melakukan pertemuan yang berulang kali secara langsung dengan informan dengan aspek-aspek yang berhubungan dengan petani padi tersebut, misalnya bagaimana aktivitas marsiadapari, jaringan, norma sosial dan kepercayaan yang ada pada petani padi tersebut. 2. Observasi Partisipasi Observasi parsitipasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara peneliti ikut serta dan turut aktif dalam masyarakat secara langsung agar peneliti secara nyata merasakan dan menggambarkan situasi yang ada di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti akan ikut serta bekerja dengan para petani dan berinterakasi langsung dengan para petani. 3. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan, pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri literatur- literatur yang terkait dengan permasalahan penelitian. Literatur-literatur tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, majalah, surat kabar, arsip, dokumen-dokumen, dan media elektronik seperti internet dan televisi. Literatur-literatur yang ditelusuri adalah yang terkait dengan penelitian ini, yaitu potensi modal sosial marsiadapari pada aktivitas pertanian padi, serta literatur-literatur lainnya yang relevan dengan penelitian ini. 3.5 Interpretasi Data Interpretasi data adalah upaya yang dilakukan dengan bekerja oleh data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, membuat ikhtisarnya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa Universitas Sumatera Utara yang penting dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain. Dalam penelitian kualitatif, tahap analisis dan interpretasi data diawali dengan proses observasi dan wawancara mendalam yang berkenaan dengan masalah penelitian sehingga data yang didapat akan dikategorikan dan dikaitkan satu dengan yang lainnya agar dapat diinterpretasikan secara kualitatif. Data-data yang diperoleh dari lapangan akan diatur, diurutkan dikelompokkan kedalam kategori, pola atau uraian tertentu. Disini peneliti akan mengelompokkan data- data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan sebagainya yang selanjutnya akan dipelajari dan ditelaah secara seksama agar diperoleh hasil atau kesimpulan dengan baik. Faisal, 2007:275. 3.6. Jadwal Kegiatan No Kegiatan Bulan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1. Pra Proposal  2. ACC Penelitian  3. Penyusunan Proposal Penelitian   4. Seminar Proposal Penelitian  5. Revisi Proposal Penelitian  6. Penelitian Lapangan     7. Pengumpulan Data dan Analisa Data       8. Bimbingan Skripsi      9. Penulisan Laporan Akhir       10. Sidang Meja Hijau  3.7. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini dimana masih kurangnya kemampuan baik teori dan praktek serta pengalaman yang dimiliki oleh peneliti untuk melakukan penelitian ilmiah. Keterbatasan yang lain adalah keterbatasan waktu saat melakukan Universitas Sumatera Utara wawancara dengan informan, hal ini disebabkan kegiatan informan yang penuh dengan kesibukan untuk bertani. Karena informan peneliti adalah petani padi dimana petani tersebut cukup sibuk dalam melakukan aktivitas pertanian lainnya seperti menanam sayur, cabe, tomat dan kopi sehingga petani tersebut dari pagi hingga sore beraktifitas bahkan sampai di rumah sudah malam, ini dikarenakan jarak tempuh yang lumayan jauh dari lokasi pekerjaannya ke tempat tinggal petani tersebut. Maka dalam hal ini peneliti harus mampu melihat waktu yang tepat untuk melakukan wawancara agar tidak terkesan menggangu dan peneliti juga berpartisipasi membantu pekerjaan informan ketika melakukan wawancara sehingga tidak terkesan kaku dan lebih santai dalam menjawab atau memberikan keterangan kepada peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB IV DESKRIPSI LOKASI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Modal Sosial Komunitas Petani Kemenyan Dalam Pelestarian Hutan Kemenyan Di Desa Pandumaan, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan

0 53 123

Aron pada Masyarakat Karo (Konsep Aron pada Masyarakat Lau Solu dalam Bidang Pertanian di Desa Lau Solu Kecamatan Mardinding Kabupaten Karo

2 93 113

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Perubahan Perlakuan terhadap Anak Perempuan pada Masyarakat Batak Toba (Studi Deskriptif pada Masyarakat Batak Toba di Desa Pollung, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan)

11 112 129

Analisis Tekstual Dan Musikal Ende Marhaminjon Pada Masyarakat Batak Toba Di Desa Pandumaan Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan

3 70 102

16 jip kec pollung desa parsingguran i

0 0 1

pl jalan pertanian desa parsingguran i kecamatan pollung

0 0 1

Potensi Modal Sosial Marsiadapari Pada Aktifitas Pertanian Padi Pada Masyarakat Desa Parsingguran II Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasunduan

0 0 15

Potensi Modal Sosial Marsiadapari Pada Aktifitas Pertanian Padi Pada Masyarakat Desa Parsingguran II Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasunduan

0 0 13

Potensi Modal Sosial Marsiadapari Pada Aktifitas Pertanian Padi Pada Masyarakat Desa Parsingguran II Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politi

0 0 9