Proses Pembuatan Alat PEMBUATAN ALAT

D. Paku keling alumunium Paku keling digunakan untuk memasang plat galvalum pada rangka. Hal yang mendasari di pilihnya paku keling sebagai alat pengikat antara plat dengan rangka karena paku keling mudah dibongkar pasang jika ada kesalahan atau saat penyempurnaan water heater kedepanya. 3. Proses pengerjaan water heater Dalam proses pengerjaan terbagi dalam beberapa langkah. Hal ini bertujuan agar nantinya bentuk dari water heater ketika jadi sesuai dengan desain yang sudah dibuat. Berikut ini langkah-langkah pengerjaannya : A. Memotong pipa tembaga Langkah pertama adalah memotong pipa tembaga agar sesuai dengan desain yang dibuat. Pipa tembaga dengan panjang 10 meter dipotong dengan ukuran 8 meter sebagai bahan pipa saluran air dan 2 meter sebagai bahan membuat sirip. Setelah dipotong pipa tembaga dengan panjang 8 meter dibuat melingkar dengan cara dirol dengan model 2 tingkat. Gambar 3.24 Proses Pemotongan Pipa B. Mengerol pipa tembaga Proses pengerolan dilakukan dengan menggunakan alat rol pipa tembaga dan sebuah tabung menggunakan panci besi yang digunakan sebagai penahan pipa saat dirol. Selain untuk menahan penggunaan panci besi bertujuan agar dapat terbentuk model rol pipa 2 tingkat dan menghasilkan model pengerolan dengan diameter lengkungan yang berbeda. Diameter lengkungan pipa bagian dalam 18 cm dan diameter lengkungan pipa bagian luar 20 cm. Gambar 3.25 Pengerolan Pipa Saluran Air C. Membuat sirip Sirip dibuat dari bahan bahan pipa tembaga. Pipa tembaga yang digunakan memiliki diameter 0,5 cm. Sirip dibuat dengan memotong dan meluruskan pipa tembaga. Sirip dipasang secara vertikal, dengan tujuan agar pemasangnanya mudah dan cepat menyalurkan panas dari api kompor. Gambar 3.26 Pembuatan Sirip Tembaga D. Pemasangan sirip pada pipa water heater Sirip dipasang pada bagian diameter luar dari lengkungan pipa saluran air. Sirip juga dipasang diantara celah diameter lengkungan tingkat pertama dan lengkungan pipa kedua. Sirip dipasang secara manual menggunakan kawat besi dan baut agar sirip terpasang dengan kencang pada pipa saluran air. Gambar 3.27 Pipa Saluran Air E. Membuat rangka water heater Rangka dibuat dengan tujuan agar water heater memiliki kontruksi yang kuat serta kokoh. Selain itu penggunaan rangka bertujuan agar dalam pemasangan plat penutup luar dan dalam dari water heater dapat dilakukan dengan mudah. Dengan menggunakan rangka, diharapkan plat akan terpasang dengan sempurna dan tidak mudah melengkung atau bengkok. Rangka dibuat menggunakan besi strip dan besi nako ukuran 0,8 x 0,8 cm setelah besi di bentuk semua besi tadi di satukan dengan cara dilas menggunakan las listrik. Gambar 3.28 Rangka Atas dan Bawah Tabung Water Heater Gambar 3.29 Proses Pembuatan Rangka Water Heater Gambar 3.30 Rangka Water Heater F. Memasang pipa tembaga ke rangka water heater Pipa tembaga dipasang ke rangka dengan cara dikaitkan dengan besi strip. Besi strip tersebut direkatkan ke pipa saluran air sehingga pipa saluran air terpasang sempurna ke rangka water heater . Gambar 3.31 Pemasangan Saluran Pipa Air Ke Rangka G. Memasang plat galvalum ke rangka water heater Proses pemasangan plat galvalum dilakukan setelah pipa saluran air dipasang pada rangka bagian dalam dari water heater . Setelah itu tabung pertama di las pada rangka tabung kedua dengan penambahan besi sebagai penguat diantara celah tabung dalam dan tabung luar water heater . Setelah rangka bagian luar disatukan dengan rangka bagian dalam, rangka bagian luar di lapisi dengan plat galvalum . Pemasangan plat galvalum ke rangka water heater menggunakan metode paku keling. Gambar 3.32 Pemasangan Plat Galvalum Ke Rangka H. Membuat lubang saluran udara Lubang udara dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang sangat berguna bagi proses pembakan. Jumlah oksigen sangat menentukan tinggi atau tidaknya kalor yang dihasilkan dari proses pembakaran. Selain itu lubang udara juga difungsikan sebagai isolator udara. Lubang udara dibuat dengan diameter 1,5 cm, lubang udara pada tabung bagian dalam dan luar dibuat dengan ukuran diameter yang sama. I. Hasil Pembuatan Gambar 3.33 memperlihatkan gambar water heater gas LPG yang telah selesai dibuat. Gambar 3.33 Water Heater Gas LPG J. Pemasangan water heater ke kompor gas LPG Pemasangan water heater ke atas kompor dapat dilakukan dengan mudah, tidak rumit dan sederhana. Diameter water heater sama dengan diameter tungku dari kompor yang digunakan yaitu kompor bertungku besar. Namun jika menggunakan kompor model lain pemasanganya juga mudah tinggal diseuaikan saja dengan posisi dari water heater . 51

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Benda Uji

Benda uji yang digunakan adalah alat water heater energi gas LPG. Water heater berbentuk tabung. Tinggi water heater adalah 30 cm dan berdiameter 30 cm. Water heater memiliki 3 tabung yang diberi lubang udara. Tabung dalam memiliki diameter 10 cm dengan 156 lubang udara dengan diameter 0,5 cm. Tabung tengah memiliki diameter 25 cm dengan 70 lubang udara dengan diameter 1,5 cm. Tabung luar memiliki diameter 30 cm dengan 95 lubang udara dengan diameter 1,5 cm. Bahan pipa air tebuat dari tembaga dengan panjang 8 meter dengan model pengerolan bertingkat dan bersirip. Water heater juga memiliki tutup yang bisa diatur ketinggiannya. Gambar 4.1 Water Heater Gas LPG

4.2 Prinsip Kerja

Water Heater Gas Prinsip kerja water heater gas yang dibuat dalam penelitian ini terbagi dalam 3 proses yaitu A proses pembakaran dan penyerapan kalor, B input air masuk ke dalam water heater , C output air keluar dari water heater : A. Proses pembakaran dan penyerapan kalor Proses pemanasan dalam water heater diawali dengan proses pembakaran yang terjadi secara langsung dari gas LPG. Dalam proses ini harus ditunggu beberapa saat, agar proses perpindahan panas konduksi dari api ke pipa saluran air terjadi dengan sempurna. Proses selanjutnya adalah memasukan air ke pipa saluran air jika panasya sudah cukup. B. Input air masuk ke dalam water heater Proses input adalah proses pemasukan air ke pipa saluran air water heater . Dalam proses ini memanfaatkan perpindahan panas secara konveksi. Dimana terjadi perpindahan panas dari permukaan dalam pipa saluran air ke air yang mengalir di dalamnya. C. Output air keluar dari water hater Proses output adalah proses keluarnya air dari water heater . Air keluar dengan suhu yang sudah meningkat dan menjadi panas. Pada proses ini suhu air keluar diukur dengan menggunakan termokopel untuk mengetahui peningkatan suhu airnya.

4.3 Skematik Alat Penelitian

Skematik pengujian water heater gas LPG disajikan pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Skematik Penelitian Water Heater Untuk mengalirkan air menuju alat water heater diperlukan adanya air dan kran. Kran digunakan sebagai pengatur jumlah debit air yang digunakan untuk mengaliri water heater . LPG digunakan sebagai bahan bakar kompor untuk memanasi air yang mengalir di dalam water heater . Untuk mengukur suhu air masuk dan suhu air keluar menggunakan termokopel digital.

4.4 Alat Bantu Penelitian

Alat – alat yang digunakan dalam penelitian water heater berbahan bakar LPG adalah sebagai berikut : A. Kompor Gas LPG, digunakan sebagai sumber api pemanas water heater . B. Gas LPG, sebagai bahan bakar pada water heater . C. Sumber air dengan kran, sebagai sumber air yang dialirkan ke water heater . D. Selang air, sebagai media penghubung kran air dengan saluran inlet water heater. E. Gelas ukur, sebagai pengukur volume air. F. Termokopel, sebagai alat ukur suhu air masuk dan keluar dari water heater . G. Stopwatch, sebagai pengukur waktu. H. Mur, baut dan klem, digunakan untuk pengencang. Gambar 4.3 Termokopel Digital Gambar 4.4 Gelas Ukur