51
PKn Kelas IX Adapun yang termasuk kebijakan publik, antara lain:
a. Kebijakan kenaikan kenaikan tarif angkutan,
b. Kebijakan cukai tembakau, c. Kebijakan pajak kedaran mewah,
d. Program transigrasi, dan e. Program wajib belajar sembilan tahun.
3. Pentingnya partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik
Kebijakan publik pada dasarnya dibuat oleh pemerintah untuk mengatur kepentingan masyarakat. Oleh karena itu dalam perumusan dan penetapannya harus selalu
mengikutsertakan masyarakat. Partisipasi masyarakat merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan oleh pemerintah.
Partisipasi masyarakat dapat menunjukkan tingkat dukungan masyarakat terhadap kebijakan publik. Dengan adanya partisipasi masyarakat yang tinggi maka kebijkan publik
yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah selalu berpihak kepada kepentingan masyarakat, sesuai dengan dasar negara Pancasila dan UUD 1945 serta tidak menyimpang dari peraturan
perundang-undangan.
Perlu kita sadari bahwa setelah kebijakan publik terbentuk seringkali tidak sesuai dengan harapan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hambatan-hambatan tidak dapat
berjalannya kebijakan publik yang terjadi dalam masyarakat kadangkala berasal dari masyarakat sendiri. Mengapa demikian? Hambatan-hambatan bisa disebabkan karena
rendahnya kesadaran hukum di kalangan masyarakat untuk melaksanakan kebijakan publik. Partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan publik merupakan proses
dan wujud partisipasi politik masyarakat dalam kehidupan kenegaraan. Tingkat kesadaran hukum dan kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi mempengaruhi kebijakan publik.
Semakin tinggi kesadaran hukum dan kesadaran masyarakat melaksanakan kebijakan publik semakin besar sifat membangun dan tanggung jawab. Sebaliknya apabila kesadaran hukum
Bentuk partisipasi masyarakat yang positif terhadap pemerintah daerah dapat diwujudkan melalui berbagai bentuk kegiatan, antara lain;
a. Menyampaikan aspirasi dengan cara santun kepada pemerintah daerah. b. Mematuhi dan melaksanakan peraturan daerah.
c. Melaksanakan kegiatan keamanan dan ketertiban lingkungan. d. Membayar pajak bumi dan bangunan.
e. Menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Di unduh dari : Bukupaket.com
52
PKn Kelas IX dan kesadaran masyarakat masih rendah dapat melahirkan kebijakan publik yang bersifat
merusak dan kurang bertanggung jawab. Setiap kebijakan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah diupayakan
mendapatkan dukungan masyarakat. Partisipasi masyarakat terhadap kebijakan publik dapat dilakukan melalui empat macam cara, yaitu: pada tahap proses pembuatan kebijakan,
pelaksanaan kebijakan, pemanfaatan hasil, dan tahap evaluasi. a.
Partisipasi proses pembuatan kebijakan publik
Dalam proses ini, masyarakat berpar- tisipasi aktif maupun pasif dalam pembuatan
kebijakan publik. Dengan berpartisipasinya masyarakat dalam perumusan kebijakan pu-
blik dapat menunjukkan adanya kekhasan daerah. Semakin besar keinginan masyara-
kat untuk menentukan nasib sendiri, semakin besar partisipasi masyarakat dalam pemba-
ngunan. Contoh partisipasi masyarakat dalam
tahap ini adalah masyarakat memberikan masukan atau pertimbangan baik secara li
san atau tertulis kepada pemerintah daerah untuk menjadikan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan publik daerah sebelum ditetapkan.
b. Partisipasi dalam pelaksanaan Partisipasi ini, merupakan partisipasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan publik atau pembangunan, dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan menyumbangkan tenaga, harta, pikiran dan lain-lain.
Contoh partisipasi masyarakat pada tahap ini adalah masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat, bila kebijakan daerah
menetapkan adanya wilayah bebas sampah. Masyarakat dapat terlibat langsung sebagai pelaksana kebijakan daerah dan selalu mewujudkannya.
c. Partisipasi dalam memanfaatkan hasil Telah kita ketahui bersama bahwa setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maka dari itu, masyarakat berhak untuk berpartisipasi dalam menikmati hasil pembangunan. Masyarakat di daerah harus
dapat menikmati hasil pembangunan secara adil dalam arti mendapatkan pembagian sesuai dengan pengorbanan yang diberikan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Gambar:2.9 Unjuk rasa masyarakat merupakan sa- lah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam membe-
rikan masukan atau pertimbangan kepada pemerintah dalam menentukan kebijakan.
Sumber :www.google.co.id
Di unduh dari : Bukupaket.com
53
PKn Kelas IX Rendahnya partisipasi untuk menikmati hasil dari sebuah kebijakan publik dapat
menimbulkan sikap tidak puas bagi masyarakat. Dengan belum meratanya pembangunan dan hasilnya di setiap daerah mendorong kepada kelompok-kelompok tertentu ingin
memisahkan diri dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. d. Partisipasi dalam evaluasi
Setiap kebijakan publik di daerah dinyatakan berhasil, jika dapat memberikan manfaat kehidupan bagi masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diberi kesempatan untuk menilai
hasil yang telah dicapai. Partisipasi masyarakat dalam memberikan penilaian terhadap kebijakan publik merupakan sikap dukungan yang positif terhadap pemerintah.
Partisipasi masyarakat dalam evaluasi dapat dilakukan dengan memantau hasil kebijakan publik dan pelaksanaannya. Masyarakat harus bersikap kritis apakah kebijakan
publik sudah mengakomodasi seluruh kepentingan masyarakat atau belum. Apakah dalam pelaksanaannya sudah sesuai dengan tujuan ditetapkan? Tanpa adanya evaluasi dari
masyarakat justru memperbesar peluang terjadinya penyimpangan yang merugikan masyarakat.
Dalam memberikan evalusai terhadap kebijakan publik harus bersifat konstruktif dan bukan bersifat destruktif. Apabila kita menyampaikan aspirasi yang berkaitan dengan
kebijakan publik melalui demonstrasi kita lakukan dengan santun, tidak dengan cara-cara kekerasan, atau merusak fasilitas-fasilitas umum. Pada kenyataannya partisipasi masyarakat
terhadap kebijakan publik sebagian besar masih pada tahap pelaksanaan dan pemanfaatan belum pada proses pembuatan ataupun evaluasi.
4. Dampak negatif tidak aktifnya masyarakat dalam perumusan kebijakan publik