Ruang Lingkup Masalah Orisinalitas Penelitian

1.5.2 Tujuan Khusus

1. Untuk lebih memahami mengenai bentuk-bentuk wanprestasi yang terjadi dalam perjanjian jual-beli smartphone melaui perusahaan pembiayaan PT Adira Quantum cabang Denpasar. 2. Untuk lebih memahami mengenai upaya penyelesaian wanprestasi perjanjian jual-beli smartphone melaui PT Adira Quantum cabang Denpasar

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

1. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan hukum pada umumnya, dan pengkajian hukum khususnya yang berkaitan dengan perjanjian dalam hukum pembiayaan. 2. Diharapkan dapat menambah informasi atau wawasan yang lebih konkrit bagi masyarakat serta perusahaan pembiayaan konsumen, khususnya dalam hal mengenai perjanjian jual-beli melalui perusahaan pembiayaan.

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Dapat dijadikan acuan apabila terjadi wanprestasi perjanjian jual-beli melalui perusahaan pembiayaan. 2. Dapat dijadikan sebagai upaya penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian jual-beli melalui perusahaan pembiayaan serta mengetahui bentuk-bentuk wanprestasinya.

1.7 Landasan Teori

Pada prinsipnya suatu teori adalah hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu fakta tersebut merupakan suatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji secara empiris, oleh sebab itu dalam bentuknya yang paling sederhana, suatu teori merupakan hubungan antara dua variabel ataulebih yang telah diuji kebenarannya. 5 Sehingga dalam menjawab permasalahan yang terkait denganPembiayaan Konsumen. Perjanjian menurut Pasal 1313 Kitab Undang Undang Hukum Perdata menyebutkan bahwa suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Perjanjian yang diatur pasal 1313 KUHPerdata adalah perjanjian obligator, yaitu perjanjian yang memberi hak dan kewajiban kepada kedua belah pihak. Menurut Pasal 1320 KUHPerdata syarat sahnya perjanjian ada 4 yaitu: 1. Kesepakatan para pihak yang mengikatkan diri 2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan 3. Suatu pokok persoalan tertentu 4. Suatu sebab yang tidak terlarang Hal pertama dan kedua disebut sebagai syarat subjektif, apabila tidak terpenuhi syarat pertama dan kedua maka perjanjian dapat dibatalkan.Sedangkan, syarat ketiga dan ke-empat merupakan syarat objektif yang apabila tidak terpenuhi maka perjanjian batal demi hukum. 6 Hukum kontrak di Indonesia menganut sistem terbuka yang berarti bahwa setiap orang bebas membuat kontrak, sehingga mempunyai sifat yang “optional law”. Dalam pembuatan suatu perjanjian atau kontrak dikenal salah satu asas,yaituasas kebebasan berkontrak. Asas kebebasan 5 Soerjono Soekanto,2001, Sosiologi Suatu Pengantar, PT Raja Gravindo Persada, Jakarta, h.30. 6 Handri Raharjo, 2000, Hukum Perjanjian di Indonesia, Pustaka Yustisi, Yogyakarta, h..42.