1.7.2 Metode Analisis Data
Langkah kedua adalah menganalisis data. Setelah data diklasifikasi, kemudian dianalisis dengan metode agih dan padan. Metode agih adalah metode analisis yang
alat penentunya ada di dalam bahasa dan merupakan bagian dari bahasa yang diteliti Sudaryanto, 1993:15. Teknik dasar yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik
bagi unsur langsung BUL. Teknik BUL adalah teknik dasar metode agih yang membagi satuan lingual data menjadi beberapa bagian Sudaryanto, 1993:31.
Misalnya, AMN memiliki unsur AMN. Bunyi [a] berasal dari kata akademi, bunyi [m] berasal dari kata militer, dan bunyi [n] berasal dari kata nasional.
Untuk menganalisis rumusan masalah yang pertama digunakan teknik lanjutan, yaitu teknik lesap. Teknik lesap adalah teknik analisis data dengan cara
melesapkan, mengilangkan, menghapuskan, mengurangi satauan kebahasaan yang tidak dikekalkan. Kegunaan teknik lesap untuk mengetahui kadar keintian yang
dianilisis Sudaryanto, 1993: 37 . 24 AMN
Akademi Militer Nasional 25 ALRI
Angkatan Laut Republik Indonesia 26 Let
Letnan
Kependekan dalam contoh 24 di atas merupakan singkatan. Singkatan AMN merupakan kependekan yang berasal dari tiga kata yaitu Akademi Militer Nasional.
Bunyi [a] berasal dari kata Akademi, bunyi [m] berasal dari kata Militer, dan bunyi [n] dari kata Nasional. Kependekan dalam contoh 25 Akronim ALRI merupakan
kependekan yang berasal dari empat kata yaitu Angkatan Laut Republik Indonesia. Bunyi [a] berasal dari kata Angkatan, bunyi [l] berasal dari kata Laut, bunyi [r]
berasal dari kata Republik, dan bunyi [i] berasal dari kata Indonesia. Contoh 26 merupakan penggalan. Penggalan Let merupakan kependekan yang berasal dari kata
Letnan. Bunyi [let] berasal dari kata Letnan. Dalam menganalisis rumusan masalah yang kedua, peneliti menggunakan
metode padan. Metode padan ini alat penentunya di luar bahasa, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa langue yang bersangkutan Sudaryanto, 1993:13
.
Teknik dasar yang dipakai dalam metode ini teknik pilah unsur penentu atau PUP. Teknik lanjutannya digunakan metode padan referensial untuk menentukan identitas
satuan kebahahasaan menurut referen yang ditunjuk Sudaryanto, 1993;145. Misalnya seperti berikut:
26 EKKT Evaluasi Kemantapan dan Kesiapan Tugas 27 Kasad Kepala Staf Angkatan Darat
29 Jen Jendral
Singkatan EKKT dalam contoh 27 memiliki kepanjangan Evaluasi Kemantapan dan Kesiapan Tugas, mempunyai konsep yang berada dalam pikiran
aktivitas atau pekerjaan dan menunjuk referen „kegiatan‟. Akronim Kasad dalam
contoh 28 memiliki kepanjangan Kepala Staf Angkatan Darat mempunyai konsep yang berada dalam pikiran struktur organisai dan menunjuk referen
„jabatan‟. Kasad adalah pemimpin tertinggi di lembaga TNI AD. Kependekan Jen dalam contoh 29
memiliki kepanjangan Jendral mempunyai konsep yang berada dalam pikiran dan menunjuk referen
„pangkat‟. Jendral adalah jenis pangkat perwira tertinggi dalam militer.