Proses Morfologis Referen Landasan Teori

1.6.2.5 Kontraksi Kontraksi adalah kependekan yang dihasilkan dengan meringkas bentuk dasar Kridalaksana, 1989: 162. Berikut ini contohnya. 19 Tak tidak 20 Takkan tidak akan Contoh 19 tak merupakan kependekan yang dihasilkan dengan cara meringkas tiga huruf dari kata tidak dan contoh 20 takkan merupakan kependekan yang dihasilkan dengan meringkas lima huruf dari kata tidak akan.

1.6.3 Referen

Rerefen adalah benda atau orang yang diacu oleh kata atau untaian kata di kalimat atau konteks tertentu. Referen merupakan konsep yang lazimnya berhubungan dengan suatu hal yang berada di luar bahasa Wijana, 2008:4. Bentuk kebahasan memiliki konsep dalam pikiran manusia yang disebut thought, dan konsep ini lazim berhubungan dengan sesuatu atau hal yang ada di luar bahasa yang disebut referen referent. Disebut lazim karena tidak semua kata yang memiliki makna memiliki referen. Makna bersifat umum dan tidak tertentu, sedangkan referen bersifat tertentu. Referen adalah sesuatu yang diacu oleh konsep bentuk bahasa yang bersangkutan. Bentuk bahasa berhubungan secara langsung dengan konsep pikiran makna Chaer,1990: 31. Menurut Odgen dan Ricards dikutip Baryadi, 2007:4-6 hubungan antara bahasa, pikiran dan realitas dapat dijelaskan melalui segi tiga semantis. Perhatikan gambar berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Thought or Reference Symbol - - - - - - - - - - - - - - - - - - Referent Stands for an imputed relation TRUE Gambar 4: Segi Tiga Semantis dari Odgen dan Richards Gambar 4 di atas menunjukan bahwa simbol mengacu kepada sesuatu referen dengan perantara konsep . Dalam hal ini hubungan antara symbol dan referen tidak memiliki hubungan yang langsung yang ditunjukkan dengan garis putus-putus, akan tetapi hubungan kedua hal tersebut harus melaui thougt or reference. Sesuai perkembangan semiotika, oleh Lyons setiap unsur dari segitiga Odgen dan Rhicards itu diganti dengan nama lain. Istilah symbol diganti dengan sign, thought diganti dengan concept, dan referent diganti dengan significatum. Perhatikan gambar berikut. Concept Sign - - - - - - - - - - - - - - - - - - Significatum Gambar 5: Segi Tiga Semantis dari Lyons Gambar 5 di atas menunjukkan bahwa sign mengacu kepada sesuatu significatum dengan perantara concept anatara sign dan significatum tidak memiliki hubungan langsung ditunjukan dengan garis putus-putus, tetapi harus melalui concept.

1.7 Metode dan Teknik Penelitian

Penelitian ini dilakukan tiga tahap, yakni i pengumpulan data, ii analisis data, iii penyajian hasil analisis data. Berikut diuraikan masing-masing tahap dalam penelitian ini.

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Objek penelitian ini adalah kependekan dalam lingkungan militer dan kepolisian di Indonesia. Objek ini berada dalam data yang berupa bentuk panjang. Data diperoleh dari sumber sumber online. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak dengan teknik sadap dan teknik catat. Metode simak dilaksanakan dengan menyimak penggunaan kependekan dalam lingkungan militer dan kepolisian di Indonesia. Penerapan lebih lanjut menggunakan teknik catat dan sadap. Teknik catat adalah teknik yang digunakan dengan pencatatan dan teknik sadap dilanjuti dengan mencermati data-data yang berupa bentuk panjang dengan mengklasifikasi atau mengelompokkan pola pembentukan singkatan, akronim, penggalan Sudaryanto, 1993; 135. Contoh data yang digunakan sebagai berikut 21 AKP Ajun Komisaris Polisi 22 ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia 23 MAYJEN Mayor Jendral

1.7.2 Metode Analisis Data

Langkah kedua adalah menganalisis data. Setelah data diklasifikasi, kemudian dianalisis dengan metode agih dan padan. Metode agih adalah metode analisis yang alat penentunya ada di dalam bahasa dan merupakan bagian dari bahasa yang diteliti Sudaryanto, 1993:15. Teknik dasar yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik bagi unsur langsung BUL. Teknik BUL adalah teknik dasar metode agih yang membagi satuan lingual data menjadi beberapa bagian Sudaryanto, 1993:31. Misalnya, AMN memiliki unsur AMN. Bunyi [a] berasal dari kata akademi, bunyi [m] berasal dari kata militer, dan bunyi [n] berasal dari kata nasional. Untuk menganalisis rumusan masalah yang pertama digunakan teknik lanjutan, yaitu teknik lesap. Teknik lesap adalah teknik analisis data dengan cara melesapkan, mengilangkan, menghapuskan, mengurangi satauan kebahasaan yang tidak dikekalkan. Kegunaan teknik lesap untuk mengetahui kadar keintian yang dianilisis Sudaryanto, 1993: 37 . 24 AMN Akademi Militer Nasional 25 ALRI Angkatan Laut Republik Indonesia 26 Let Letnan Kependekan dalam contoh 24 di atas merupakan singkatan. Singkatan AMN merupakan kependekan yang berasal dari tiga kata yaitu Akademi Militer Nasional. Bunyi [a] berasal dari kata Akademi, bunyi [m] berasal dari kata Militer, dan bunyi [n] dari kata Nasional. Kependekan dalam contoh 25 Akronim ALRI merupakan kependekan yang berasal dari empat kata yaitu Angkatan Laut Republik Indonesia. Bunyi [a] berasal dari kata Angkatan, bunyi [l] berasal dari kata Laut, bunyi [r] berasal dari kata Republik, dan bunyi [i] berasal dari kata Indonesia. Contoh 26 merupakan penggalan. Penggalan Let merupakan kependekan yang berasal dari kata Letnan. Bunyi [let] berasal dari kata Letnan. Dalam menganalisis rumusan masalah yang kedua, peneliti menggunakan metode padan. Metode padan ini alat penentunya di luar bahasa, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa langue yang bersangkutan Sudaryanto, 1993:13 . Teknik dasar yang dipakai dalam metode ini teknik pilah unsur penentu atau PUP. Teknik lanjutannya digunakan metode padan referensial untuk menentukan identitas satuan kebahahasaan menurut referen yang ditunjuk Sudaryanto, 1993;145. Misalnya seperti berikut: 26 EKKT Evaluasi Kemantapan dan Kesiapan Tugas 27 Kasad Kepala Staf Angkatan Darat 29 Jen Jendral Singkatan EKKT dalam contoh 27 memiliki kepanjangan Evaluasi Kemantapan dan Kesiapan Tugas, mempunyai konsep yang berada dalam pikiran aktivitas atau pekerjaan dan menunjuk referen „kegiatan‟. Akronim Kasad dalam contoh 28 memiliki kepanjangan Kepala Staf Angkatan Darat mempunyai konsep yang berada dalam pikiran struktur organisai dan menunjuk referen „jabatan‟. Kasad adalah pemimpin tertinggi di lembaga TNI AD. Kependekan Jen dalam contoh 29 memiliki kepanjangan Jendral mempunyai konsep yang berada dalam pikiran dan menunjuk referen „pangkat‟. Jendral adalah jenis pangkat perwira tertinggi dalam militer.

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Setelah tahap analisis data, tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil analisis data. Analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode informal dan metode formal. Penyajian asil analisis data dengan metode informal mengunakan kata-kata biasa Sudaryanto, 1993 45. Penyajian hasil analisis data dengan menggunakan metode formal, yaitu memanfaatkan, bagan, gambar, tabel dan lambang fonetis Sudaryanto, ibid.

1.8 Sistematika Penyajian

Secara garis besar laporan hasil penelitian ini disusun dalam empat bab sebagai berikut. Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, sistematika penelitian. Latar belakang menguraikan alasan mengapa penulis melakukan penelitian ini. Rumusan masalah menjelaskan masalah- masalah yang ditemukan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan tujuan peneltian ini. Manfaat penelitian memaparkan manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian ini. Tinjauan pustaka mengemukakan pustaka yang pernah membahas tentang singkatan, akronim, dan penggalan. Landasan teori menyampaikan teori yang digunakan sebagai landasan penelitian. Metode penelitian merincikan teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan teknik penyampain hasil analisisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini. Pada BAB II berisi uraian pola-pola pembentukan kependekan dalam lingkungan militer dan kepolisian di Indonesia. Bab III referen yang ditunjuk oleh kependekan dalam lingkungan militer dan kepolisian di Indonesia. Pada Bab IV berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan hasil analisis data dan saran untuk peneliti selanjutnya mengenai hal-hal yang dikaji dalam penelitian ini.