Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
b.
CuO + O
2
Cu + 32 O
2
2. Pada proses extraction
3Cu + 8HNO
3
→ 3CuNO
3 2
+ 2NO + 4H
2
O 3.
Pada proses precipitation CuNO
3 2
+ 2Fe 2FeNO
3
+ Cu 4.
Pada proses roasting II Cu + Na
2
B
4
O
7
.10H
2
O Cu + slug
2.4 Hipotesa
Proses ekstraksi bijih tembaga dari batuan mineral dapat menghasilkan tembaga, dipengaruhi oleh kecepatan pengaduk, dan konsentrasi solvent atau
reagent.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Metode Penelitian
Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Bahan yang digunakan
Bahan berupa batuan biji tembaga diperoleh di daerah Papua. Batuan dianalisis kandungan logam yang ada di dalamnya. Batuan dihaluskan dan diayak
lolos 200 mesh.Dan digunakan solvent HNO
3
dalam proses ekstraksi.
3.2. Alat yang digunakan
Peralatan yang digunakan terdiri atas ekstraktor untuk memisahkan tembaga dari batuan dengan pelarut asam nitrat,retort untuk pembakaran awal
dalam pelogamanmenghilangkan senyawa kimia dalam batuan, furnacepeleburan.
3.3. Kondisi yang digunakan
Variable : - kecepatan pengaduk : 100, 125, 150, 175, 200 rpm
- konsentrasi nitrat : 2, 4, 6, 8, 10 N
Kondisi yang ditetapkan : -
Ukuran mesh : 200 mesh -
Berat : 100 gr -
Suhu: suhu kamar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Metode Penelitian
Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
- Waktu : 120 menit
- Volume nitrat : 233ml
3.4. Prosedur Penelitian
Batuan biji tembaga yang telah dihaluskan lolos 200 mesh ditimbang seberat 100 gram. Dilakukan pencucian untuk menghilangkan kotoran dan
retorting untuk menghilangkan senyawa kimia yang terikat dalam logam.Setelah itu batuan di ekstraksi menggunakan asam nitrat sebagai pelarut dengan variable
tertentu. Dari proses tersebut didapat larutan dan endapan. Selanjutnya endapan kita pisahkan,dan larutan kita ambil.Berikut kita lakukan pengendapan dengan
menggunakan logam besi Fe. Endapan yang dihasilkan dicuci beberapa kali yang terakhir dicuci dengan air aquades.Kemudian kita lakukan proses retorting,
proses terakhir adalah kita lebur dengan furnace pada suhu titik lelehnya yang selanjutnya kita timbang tembaga yang didapat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Metode Penelitian
Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
3.5 Gambar alat