Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Secara Umum
Indonesia memiliki berbagai bahan mentah yang berpotensi untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat untuk kehidupan manusia dan bernilai ekonomis
yang tinggi, antara lain berupa hasil hutan, hasil pertanian, hasil laut, bahan tambang, dan lainnya. Sejarah menunjukkan bahwa sekitar abad 15 dan 16,
bangsa-bangsa Eropa berupaya keras mencari jalan ke Indonesia untuk mendapatkan bahan-bahan mentah yang pada waktu itu terutama rempah-rempah.
Namun saat ini, kesejahteraan masyarakat Indonesia, ditinjau dari aspek ekonomi, masih relatif rendah. Indonesia memiliki berbagai bahan mentah berpotensi
ekonomi, yang bisa ditingkatkan untuk menambah devisa negara. Saat ini, industri pengolahan bahan-bahan mentah relatif belum banyak
dilakukan. Pengembangan industri pemanfaatan bahan mentah Indonesia tentunya berpotensi besar untuk bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat indonesia. Rakyat
Papua seolah berjalan di atas bantaran emas dan tembaga, tetapi mereka belum maksimum untuk menikmatinya. Demikian juga halnya di Newmount, beribu-ribu
ton logam kita dikeruk oleh bangsa lain, sementara rakyat disana dan bangsa Indonesia secara umum hanya bisa menonton. Dan banyak lagi contoh yang lain.
Pada umumnya alam yang mengandung batuan logam banyak terdapat di daerah yang tandus. Hal itu tidak disadari bahwa di daerah tersebut memiliki
potensi yang besar di bidang pertambangan. Sering kali berdampak pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
kebijakan pemerintah yang cenderung mengesampingkan pengembangan pembangunan daerah tersebut dan kurang menyentuh pada penyuluhan wawasan
teknologi pertambangan kepada masyarakat. Oleh karena itu, daerah itu belum banyak tersentuh kebijakan untuk pengelolaannya. Beberapa provinsi yang
berpotensi memiliki batuan mineral logam di Indonesia meliputi : Sumatra, Kalimantan, Maluku, Papua, Flores, Sulawesi, Jawa, dan lain sebagainya.
Dari hasil berbagai bacaan, kandungan logam di berbagai daerah itu beragam. Namun secara teoritis sangat menguntungkan bila bahan-bahan tersebut
diolah secara profesional, mengingat logam-logam yang terdapat di dalam batuan tersebut merupakan logam yang sangat dibutuhkan dalam berbagai industri.
Adapun jenis logam yang terdapat dalam kandungan batuan umumnya adalah logam-logam argentum perak, cupri tembaga, plumbun timah hitam, nikel,
platinum platina, zeng, mangan, tin timah putih bahkan aurum emas. Salah satu batuan yang mengandung tembaga atau copper terdapat di
daerah Papua. Keterdapatan tembaga di alam sebagai native copper termasuk jarang. Sebagian besar terikat dengan sulfur atau teroksidasi dengan oksigen yang
disebut dengan batuan sulfida dan oksida. Tembaga atau cuprum menempati urutan ke dua penggunaannya dalam
industri dan dunia modern setelah besi Kirk Othmers, 1972. Logam tembaga digunakan untuk kawat listrik, untuk membuat logam paduan, peralatan industri.
Meskipun aluminium dapat digunakan untuk tegangan tinggi pada jaringan transmisi, tetapi tembaga masih memegang peranan penting untuk jaringan bawah
tanah dan menguasai pasar kawat berukuran kecil maupun besar.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
2.2. Batuan Logam