Kompetensi Kepribadian Kompetensi Guru Profesional

35

b. Kompetensi Kepribadian

Wina Sanjaya 2009: 18, mengemukakan bahwa guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki kepribadian ideal. Oleh karena itu, pribadi guru sering dianggap sebagai model atau panutan yang harus di-gugu dan di-tiru. Sebagai seorang model, guru harus mempunyai kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian personal competencies, di antaranya: 1. Kemampuan yang berhubungan dengan pengamalan ajaran agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya. 2. Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antar-umat beragama. 3. Kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan norma, aturan, dan system lain yang berlaku di masyarakat. 4. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru, misalnya sopan santun dan tata karma. 5. Bersifat demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik. Selanjutnya Syaiful Sagala 2009: 33, dilihat dari aspek psikologi kompetensi kepribadian guru menunjukkan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian seperti yang dibawah ini. 1. Mantap dan stabil yaitu memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma hukum, norma sosial, dan etika yang berlaku. 2. Dewasa yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai pendidik yang memiliki etos kerja sebagai guru. 3. Arif dan bijaksana yaitu tampilannya bermanfaat bagi peserta didik, sekolah, dan masyarakat dengan menujukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak. 4. Berwibawa yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh positif terhadap peserta didik. 5. Memiliki akhlak mulia dan memiliki perilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik, bertindak sesuai norma religius, jujur, ikhlas, dan suka menolong. 36 Lebih rinci dikemukakan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Pasal 3 ayat 2, kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional adalah sebagai berikut: 1. Beriman dan bertakwa. 2. Berakhlak mulia. 3. Arif dan bijaksana. 4. Demokratis. 5. Mantap. 6. Berwibawa. 7. Stabil. 8. Dewasa. 9. Jujur. 10. Sportif. 11. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat. 12. Secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri. 13. Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kompetensi kepribadian adalah perilaku guru yang harus tercermin dalam diri seorang guru dalam pergaulan sehari-hari baik dengan peserta didik, teman sejawat, tenaga kependidikan, orang tua siswawali murid, dan masyarakat sekitar. Guru merupakan sosok yang ideal yang segala tingkah lakunya diikuti oleh peserta didik, maka kepribadian seorang guru harus mencerminkan perilaku guru sejati meliputi kepribadian yang mantap dan stabil, kepribadian yang dewasa, kepribadian yang arif dan bijaksana, kepribadian yang berwibawa dan berakhlak mulia serta dapat menjadi teladan.

c. Kompetensi Profesional