39
d. Kompetensi Sosial
Menurut Wina Sanjaya 2009: 19, kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan guru sebagai anggota masyarakat dan sebagai
makhluk sosial, meliputi: 1. Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan
teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional. 2. Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi
setiap lembaga kemasyarakatan. 3. Kemampuan untuk menjalin kerja sama, baik secara individual
maupun secara kelompok. Menurut Syaiful Sagala 2009: 38, kompetensi sosial terkait
dengan kemampuan guru sebagai makhluk sosial dalam berinteraksi dengan orang lain. Kompetensi sosial yang harus dipenuhi oleh
seorang guru adalah sebagai berikut: 1. Berperilaku santun.
2. Mempunyai rasa empati terhadap orang lain. 3. Kemampuan guru berkomunikasi dan berinteraksi secara
efektif dan menarik dengan peserta didik, sesama pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua dan wali peserta didik,
masyarakat sekitar sekolah dan sekitar dimana pendidik itu tinggal, dan dengan pihak-pihak berkepentingan dengan
sekolah.
Selanjutnya menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
Pasal 3 ayat 2, mengemukakan kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-
kurangnya meliputi: 1. Berkomunikasi lisan, tulis, danatau isyarat secara santun.
2. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua
atau wali peserta didik.
40
4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku.
5. Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai makhluk sosial dan
bagian dari masyarakat sekitar yang tidak luput dari berinteraksi dengan sesama makhluk sosial lainnya baik itu dengan yang lebih
muda, sebaya maupun yang lebih tua. Kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu berkomunikasi lisan, tulis, danatau
isyarat secara santun, menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik, bergaul secara santun
dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku dan menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan
semangat kebersamaan.
C. Kerangka Pikir