Macam-macam disiplin Konsep Disiplin Kerja

27 kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya yang kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya. f. Sanksi hukuman Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan yang berlaku, sikap dan perilaku indispliner karyawan akan berkurang. g. Ketegasan Ketegasan pemimpin dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan. Pemimpin harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan. Pemimpin yang tegas akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahannya sebaliknya apabila pemimpin kurang tegas sulit baginya untuk memelihara kedisiplinan karyawannya. h. Hubungan kemanusiaan Hubungan yang baik antar sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik juga. Hubungan kemanusiaan yang serasi seta mengikat, vertikal maupun horisontal diantara karyawannya. Terciptanya human relationship yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini kan memotivasi kedisiplinan yang baik. Jadi, kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik. 28 Selain faktor diatas masih ada pendapat lain yang mempengaruhi pembinaan disiplin. Susilo Martoyo 1990:135 mengemukakan faktor-faktor tersebut adalah a Motivasi, b Pendidikan dan pelatihan, c Kepemimpinan, d Kesejahteraan, e Penegakan disiplin lewat hukum. Dari beberapa faktor tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa indikator disiplin kerja merupakan pengendali terhadap pegawai dalam organisasi melalui peraturan yang terwujud supaya menumbuhkan semangat untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya dengan baik, mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan siap menerima sanksi apabila melakukan pelanggaran. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel yang digunakan untuk mengukur hambatan dan upaya kedisiplinan guru yang teridiri dari faktor dari luar dan dari dalam, seperti yang disebutkan di atas faktor dari luar yaitu keteladanan kepemimpinan, waskat, pendidikan dan pelatihan, tindakan penegakan lewat jalur hukum merupakan faktor dari luar individu, sedangkan faktor dari dalam individu itu sendiri misalnya disebutkan motivasi, kesejahteraan dan hubungan kemanusiaan.

4. Pendekatan Kedisiplinan

Peningkatan disiplin merupakan bagian yang penting dalam manajemen sumber daya manusia sebagai faktor dalam peningkatan produktifitas. Dalam hal ini permasalahan yang muncul adalah bagaimana meningkatkan disiplin pegawai. Ada beberapa pendekatan untuk meningkatkan disiplin pegawai. Menurut Marihot Tua Efendi Harianja 2002: 330, pendekatan untuk meningkatkan kedisiplinan meliputi : 29 a. Disiplin preventif Disiplin preventif merupakan tindakan yang dilakukan untuk mendorong pegawai manaati standar dan peraturan sehingga tidak terjadi pelanggaran, atau bersifat mencegah tanpa ada memaksakan yang pada akhirnya akan menciptakan disiplin diri. b. Disiplin Korektif Disiplin korektif yaitu tindakan yang dilakukan untuk mencegah agar tidak terulang kembali sehingga tidak terjadi pelanggaran pada hari-hari selanjutnya. c. Disiplin Progresif Disiplin Progresif merupakan pemberian kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. Selain pendapat di atas menurut Anwar Prabu 2001: 130, ada tiga pendekatan disiplin kerja yaitu : a. Pendekatan disiplin modern yaitu mempertemukan sejumlah keperluan atau kebutuhan baru di luar hukuman b. Pendekatan disiplin dengan tradisi yaitu pendekatan disiplin dengan cara memberikan hukuman c. Pendekatan disiplin bertujuan berasumsi bahwa 1 Disiplin kerja pendekatan yang harus di terima dan dipahami oleh semua pegawai 2 Disiplin bukanlah suatu hukuman, melainkan pembentukan perilaku 3 Disiplin dirujukan untuk perubahan perilaku yang lebih baik