Hambatan kedisiplinan Upaya mengatasi hambatan kedisiplinan

92 2. Pembahasan dalam penelitian ini masih bersifat umum karena tidak menganalisis kedisiplinan guru tiap sekolah masing-masing, jenis kelamin, jenjang pendidikan, dan mata pelajaran. 3. Penelitian ini hanya di batasi pada disiplin gurunya saja, masih banyak faktor atau indikator lain yang berpengaruh terhadap kedisiplinan guru yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pembahasan Bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Kedisiplinan guru Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen secara keseluruhan masuk dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 85,54. Hasil tersebut diperoleh dari 4 sub-indikator yakni kepatuhan guru terhadap tata tertib, ketepatan, mempergunakan dan memelihara peralatan kantor, taat terhdap kebijakan atau kebijaksanaan yang berlaku. 2. Faktor penghambat kedisiplinan secara keseluruhan memperoleh rata-rata responden yang memberikan jawaban sebesar 45,26. Hambatan yang paling dominan terdapat pada aspek teladan pemimpin yaitu kesibukan pemimpin, kurangnya komunkasi, dan kurangnya keteladanan yang menjadikan kurangnya pemberian contoh dari seorang pemimpin kepada bawahnnya. 3. Upaya mengatasi hambatan kedisiplinan secara keseluruhan memperoleh rata- rata responden yang memberikan jawaban sebesar 36,31. Upaya untuk mengatasi hambatan pada aspek keteladanan pemimpin yaitu dengan beradaptasi dengan kondisi kepemimpinan yang ada sehingga dapat melakukan tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab, dalam hal ini diperlukan rasa sadar diri pada setiap guru akan pentingnya kedisiplinan dalam setiap melakukan pekerjaan. 94

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan pada kesimpulan tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Bagi guru a. Mengacu pada temuan pada aspek menggunakan dan memelihara barang tidak habis pakai yang memperoleh persentase terendah diantara indikator yang lain, hal ini patut menjadi perhatian bagi guru untuk meningkatkan kedisiplinan dalam menggunakan dan memelihara barang tidak habis pakai. Hal ini dapat dilakukan melalui menggunakan barang habis pakai dengan hati-hati dan sesuai kebutuhan saja agar barang tersebut dapat digunakan dengan lebih efektif dan efisien. b. Berdasarkan temuan hambatan dari kedisiplinan guru, aspek keteladanan pemimpin merupakan aspek yang paling dominan diantara aspek-aspek yang lain, hal ini menjadi perhatian bagi guru untuk dapat mengupayakan dalam meningkatkan kedisiplinan agar teladan pemimpin tidak menjadi sebuah hambatan kedisiplinan bagi guru. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui guru hendaknya berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi pemimpin yang ada, guru hendaknya lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya, guru hendaknya lebih bisa menanamkan sikap disiplin dari dalam diri sendiri. 95 2. Bagi kepala sekolah Mengacu pada aspek teladan pemimpin yang menjadi hambatan paling dominan, disarankan agar kepala sekolah hendaknya lebih bisa meluangkan waktu diantara kesibukannya agar bisa mengawasi dan memberikan arahan-arahan dalam segala kegiatan guru sehingga guru akan bekerja lebih kondusif, kepala sekolah hendaknya sering melakukan komunikasi dengan bawahan untuk menciptakan hubungan harmonis dilingkungan pekerjaan sehingga guru akan merasa nyaman dan tidak canggung untuk berkonsultasi kepada kepala sekolah apabila mengalami kendala dalam melakukan pekerjaan.