Latar Belakang Kebahasaan SIKAP BAHASA MAHASISWA UHN

24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Kebahasaan

Universitas HKBP Nommensen merupakan salah satu universitas swasta yang terdapat di Sumatera Utara. Universitas tersebut berada dalam naungan lembaga gereja HKBP Huria Kristen Batak Protestan. Sesuai dengan nama lembaganya, masyarakat yang terdapat dalam universitas tersebut mayoritas berasal dari suku Batak Toba, baik dosen, pegawai, maupun mahasiswa. Kecenderungan tersebut membuat masyarakat penutur juga cenderung menggunakan bahasa Batak Toba sebagai bahasa sehari-hari yang digunakan dalam percakapan, baik formal maupun informal. Hal itu pulalah yang akan menunjukkan sikap bahasa penutur tersebut terhadap bahasa Batak Toba sebagai bahasa ibu, maupun terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lingkungan Universitas HKBP Nommensen. Jumlah responden yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 40 orang. Responden tersebut merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 20102011 - 20122013. Penentuan responden tersebut dalam penelitian ini didasarkan pada adanya tuntutan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dituntut untuk digunakan dengan baik dan dalam konteks yang benar. Oleh karena itu, berdasarkan penelitian ini akan ditemukan apakah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia tersebut dapat menjalankan tuntutan tersebut sesuai dengan tanggung jawabnya atau malah memperkeruh masalah dengan 25 mencampuradukkan penggunaan bahasa Batak Toba dalam konteks formal. Di bawah ini disajikan jumlah responden berdasarkan jenis kelamin. Tabel 1. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1. Laki-laki 5 orang 12,5 2. Perempuan 35 orang 87,5 Jumlah yang ditampilkan di atas memang jauh berbeda, namun hal ini memang sesuai dengan perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan yang terdapat di Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, jumlah yang dijadikan sebagai responden telah representatif. Selain itu, responden tersebut juga ditentukan berdasarkan rentang waktu yang dihabiskan setiap responden selama tinggal di kota Medan. Hal ini dianggap perlu mengingat setiap lingkungan akan memengaruhi penggunaan bahasa setiap orang. Berdasarkan penentuan rentang waktu tersebut akan ditemukan bagaimana sikap bahasa mahasiswa terhadap bahasa Batak Toba dan bahasa Indonesia. Tabel 2. Lamanya Responden Tinggal di Kota Medan No. Rentang Waktu Jumlah Persentase 1. 1,0 – 2,0 tahun 8 20 2. 2,1 – 3,0 tahun 7 17,5 3. 3,1 – 4,0 tahun 18 45 4. Lebih dari 4 tahun 7 17,5 26 Berdasarkan kuesioner yang diisi oleh responden ditemukan bahwa kecenderungan responden berasal dari daerah di luar Kota Medan yang menggunakan bahasa Batak Toba sebagai bahasa ibu. Berdasarkan identitas tersebut akan ditemukan sikap responden terhadap bahasa Batak Toba sebagai bahasa ibunya dan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Penjelasan di bawah ini akan didasarkan pada tiga hal, yakni sikap mahasiswa terhadap bahasa Batak Toba, sikap mahasiswa terhadap bahasa Indonesia, dan pemilihan penggunaan bahasa yang mereka tentukan dalam beberapa peristiwa bahasa.

B. Sikap Bahasa