Instrumen Observasi Ranah Afektif

33 Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.2 Penyusunan Instrumen Observasi Ranah Afektif dan Psikomotor

Instrumen observasi pada penelitian ini digunakan untuk pengambilan data sekunder penelitian yaitu hasil belajar ranah afektif dan psikomotor. Untuk instrumen observasi tidak dilakukan uji coba instrumen terlebih dahulu. Instrumen observasi yang digunakan adalah sebegai berikut:

A. Instrumen Observasi Ranah Afektif

Selain pengukuran ranah kognitif, dalam penelitian ini dilakukan pula pengukuran ranah afektif pebelajar. Tujuan dari pengukuran ranah afektif menurut Arikunto 2010 adalah: a. Untuk mendapatkan umpan balik baik feedback bagi guru maupun pebelajar sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan remedial program bagi anak didiknya. b. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku pebelajar yang dicapai yang antara lain diperlukan sebagai bahan bagi: perbaikan tingkah laku pebelajar, pemberian laporan kepada orang tua, dan penentuan lulus atau tidaknya pebelajar. c. Untuk menempatkan pebelajar dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik pebelajar. d. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku pebelajar. Berdasarkan tujuan diatas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah perilaku pebelajar, bukan pengetahuannya. Aspek yang dinilai dalam penilaian ranah afektif pada penelitian ini meliputi aspek kerjasama dan keterbukaan pebelajar dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini mengacu pada format penilaian yang selama ini dipakai di SMK Unggulan Terpadu PGII Bandung. Acuan pengukuran ranah afektif dapat dilihat pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Kriteria Pengukuran Aspek Afektif Aspek yang diukur Skala Skor Kriteria Kerjasama dan 80 Afektif ≤ 100 Baik Sekali 34 Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu keterbukaan dalam melakukan percobaan 65 Afektif ≤ 80 Baik 55 Afektif ≤ 65 Cukup 40 Afektif ≤ 55 Kurang 30 Afektif ≤ 40 Gagal Arikunto, 2010 Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah afektif pebelajar dapat dilihat pada Tabel 3.8. Sumber: SMK Unggulan PGII Badung Tabel 3.8 Instrumen Pengukuran Aspek Afektif No. Nama Pebelajar Aspek yang dukur Jumlah Skor Nilai Kerjasama Keterbukaan Hasil yang diperoleh oleh setiap pebelajar setelah pengukuran memiliki skala 0 - 100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap pebelajar digunakan rumus: Arikunto, 2010 Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh pebelajar, selanjutnya dicari nilai rata - rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

B. Pengukuran Ranah Psikomotor