Tingkat Kesukaran Daya Pembeda DP

31 Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Selanjutnya harga r 11 dibandingkan dengan nilai dari tabel product moment, jika r 11 r tabel , maka instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya jika r 11 r tabel , maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Interpretasi derajat reliabilitas ditunjukan oleh tabel 3.4. Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Instrumen Koefisiean Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,80 r 11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,60 r 11 ≤ 0,80 Tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,60 Cukup 0,20 r 11 ≤ 0,40 Rendah 0,00 r 11 ≤ 0,20 Sangat Rendah Arikunto, 2010: 75

C. Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen soal yang dibuat termasuk kategori mudah atau sukar. Indeks kesukaran difficulty index adalah bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal Suharsimi Arikunto, 2010: 207. Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari setiap item soal digunakan rumus: Arikunto, 2010: 208 Keterangan: P : Indeks kesukaran B : Banyaknya pebelajar yang menjawab benar JS : Jumlah seluruh pebelajar peserta tes Klasifikasi indeks kesukaran dapat dilihat pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran Klasifikasi 0,00 P ≤ 0,30 Soal Sukar 0,30 P ≤ 0,70 Soal Sedang 0,70 P ≤ 1,00 Soal Mudah Arikunto, 2010: 210 32 Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Daya Pembeda DP

Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 211: ”daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan pebelajar yang pandai berkemampuan tinggi dengan pebelajar yang bodoh berkemampuan rendah ”. Angka yang menunjukan besar atau kecilnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Adapun langkah-langkah untuk mengetahui daya pembeda yaitu: a. Mengurutkan skor total setiap pebelajar dari yang tertinggi sampai yang terendah b. Membentuk dua kelompok, yaitu kelompok atas dan kelompok bawah c. Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada setiap butir soal. d. Mencari daya pembeda D dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Arikunto, 2010: 213 Keterangan: D : Daya pembeda. B A : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar. B B : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar. J A : Banyaknya peserta tes kelompok atas. J B : Banyaknya peserta tes kelompok bawah. Sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian adalah mengacu pada Arikunto 2010:218, yaitu seperti terlihat pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Klasifikasi 0,00 D ≤ 0,20 Jelek 0,20 D ≤ 0,40 Cukup 0,40 D ≤ 0,70 Baik 0,70 D ≤ 1,00 Baik Sekali Negatif Tidak Baik, harus dibuang 33 Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.2 Penyusunan Instrumen Observasi Ranah Afektif dan Psikomotor