Porositas Susut Bakar Sifat Magnet

4. Tuangkan aquades kira-kira ¾ dari volume gelas beaker. 5. Mencelupkan sampel ke dalam beaker glass yang berisi air, sebagai massa dalam air Mg. 6. Merendam sampel dalam media air selama 24 jam, kemudian dilap dan ditimbang sebagai massa basah Mb. 7. Menghitung densitas sampel dengan persamaan 2.4.

3.5.2. Porositas

Porositas didefenisikan sebagai banyaknya lubang atau pori yang terdapat dalam suatu sampel yang telah selesai dibuat. Pengujian ini juga menghasilkan perbandingan sampel mana yang memeiliki nilai terbaik. Langkah kerja untuk menentukan besarnya porositas suatu sampel yaitu: 1. Tuangkan aquadesh kira-kira ¾ dari volume gelas beaker ke dalam beaker gelas, kemudian panaskan menggunakan kompor listrik sampai suhu kira- kira 100 C. 2. Sampel dicelupkan ke dalam gelas beaker yang berisi air panas selama 1 jam. 3. Sampel yang telah direndam dalam aquades panas kemudian direndam dalam aquades dingin selama 24 jam. 4. Sampel ditimbang sebagai massa basah Mb. 5. Sampel dikeringkan di oven pada temperatur 80 C selama 1 jam, kemudian ditimbang sebagai masa kering Mk. 6. Dihitung densitas sampel dengan persamaan 2.5.

3.5.3. Susut Bakar

Susut bakar merupakan penyusutan dari sampel sebelum dilakukan sintering dan setelah dilakukan sintering. Penyusutan terjadi karena adanya reaksi pembakaran yaitu pelepasan CO 2 dan difusi partikel. Langkah kerja untuk menentukan besarnya susut bakar suatu sampel yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Sampel yang telah dicetak diukur diameter cm dan tebal cm dengan menggunakan jangka sorong, sebagai diameter awal d dan tebal awal t . 2. Timbang massa sampel g sebagai massa awal m . 3. Dihitung volumenya cm 3 sebagai volume awal v . 4. Sampel disintering dengan temperatur yang telah ditentukan. 5. Sampel yang telah disinter diukur diameter cm dan tebal cm dengan menggunakan jangka sorong, sebagai diameter sinter d s dan tebal sinter t s . 6. Timbang massa sampel g sebagai massa sinter m s . 7. Dihitung volumenya cm 3 sebagai volume awal v . 8. Dihitung penyusutan dengan yang terjadi dengan persamaan berikut : Dimana : sb = persen penyusutan V = Volume sebelum disintering V s = Volume sesudah disintering

3.5.4. Sifat Magnet

Untuk karakterisasi sifat magnet menggunakan alat permagraph yaitu alat yang dapat menganalisis sampel dengan output berupa kurva histerisis yang dilengkapi dengan nilai induksi remanensi Br dan gaya koersif Hc. Pada saat pengukuran berlangsung terjadi proses magnetisasi pada sampel, sehingga sampel akan memiliki sifat magnet setelah pengujian dilakukan.

3.5.5. Struktur Kristal