3.3.4. Pembuatan Sampel Uji
Pembuatan sampel uji dilakukan dengan cara dry pressing cetak kering. Proses pembentukan sampel dengan penekanan dry pressing ini dengan tambahan
seluna WE-518 sebagai bahan perekat sebanyak 3wt dan Boric Acid sebagai aditif sebanyak 0, 0,5, 1 wt yang dicampurkan merata dengan serbuk
Barium Heksaferit. Sebelum sampel dimasukkan ke dalam cetakan, dinding cetakan terlebih dahulu dilapisi diolesi dengan pelumas agar mempermudah
proses kompaksi penekanan. Serbuk magnet dimasukkan ke dalam cetakan dan dilakukan penekanan
dengan magnetic field press ditahan selama 2 menit kemudian dilakukan penekanan kompaksi dengan hydraulic Jack press kapasitas 5 ton 150kgfcm
2
ditahan selama 1 menit. Proses kompaksi ini melalui orientasi partikel magnet anisotropi, dimana medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik pada coil.
Adapun desain alat magnetisasi disesuaikan dengan cetakan agar mudah dikeluarkan dari cetakan dan tidak hancur pada saat pengeringan. Hasil cetakan
berupa pelet dengan ukuran rata-rata diameter luar 70 mm dan diameter dalam 20 mm dan tebal 10 mm.
3.3.5. Proses Sintering
Sintering adalah pengikatan massa partikel pada sampel oleh interaksi antar molekul atau atom melalui perlakuan panas dengan temperatur sintering
mendekati titik leburnya sehingga terjadi pemadatan. Tahap sintering merupakan tahap yang paling penting dalam pembuatan magnet permanen keramik ini.
Proses sintering pada magnet permanen dilakukan dengan cara pemanasan sampel yang telah dicetak dalam tungku listrik furnace pada suhu 1120
C, 1150
C dan 1170 C ditahan selama 2 jam. Sampel yang telah disintering
kemudian dimagnetisasi dengan Magnetizer pada tegangan 1500 volt.
Universitas Sumatera Utara
3.4.Variabel Eksperimen 3.5.1. Variabel Penelitian
Variasi komposisi perbandingan Barium Carbonate BaCO
3
dan Hematite Fe
2
O
3
secara stoikiometri yaitu 1 : 6 dan non stoikiometri yaitu 1 : 6,5.
3.5.2. Variabel Percobaan yang Diuji
a.
Sifat Fisis
-
Densitas, Porositas dan susut bakar.
b.
Analisis Struktur Kristal
- XRD X-Ray Diffractometer
c. Analisis sifat Magnet
- Kurva Histerisis – Physic Dr. Steingroever GmbH Permagraph C
- Fluks density – Gaussmeter.
3.5.Karakterisasi
Karakterisasi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi : sifat fisis densitas, porositas dan susut bakar, analisis struktur kristal, analisis sifat magnet kurva
Histerisis dan Fluks Density, dan morfologi magnet dengan SEM-EDX.
3.5.1. Densitas
Nilai densitas suatu sampel adalah ukuran kepadatan dari suatu sampel yang dapat dihasilkan dari beberapa cara, diantaranya dengan menggunakan metode
Archimedes dengan air sebagai medianya. Langkah kerja untuk menentukan besarnya densitas gcm
3
suatu sampel yaitu: 1.
Sampel yang telah disinter dikeringkan di oven pada temperatur 80 C
selama 1 jam. 2.
Kalibrasi neraca setelah kawat dan tiang penyangga diletakkan diatas neraca.
3. Menimbang massa sampel di udara dengan menggunakan kawat sebagai
massa sampel kering Mk.
Universitas Sumatera Utara
4. Tuangkan aquades kira-kira ¾ dari volume gelas beaker.
5. Mencelupkan sampel ke dalam beaker glass yang berisi air, sebagai massa
dalam air Mg. 6.
Merendam sampel dalam media air selama 24 jam, kemudian dilap dan ditimbang sebagai massa basah Mb.
7. Menghitung densitas sampel dengan persamaan 2.4.
3.5.2. Porositas