Pembelajaran Pendidikan Jasmani Deskripsi Teori
10 bersifat fleksibel pelaksanaannya tergantung pada situasi atau bisa
berubah-ubah.
Salah satu komponen utama pada proses pembelajaran adalah pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran berfungsi sebagai
cara dalam penyajian isi pembelajaran atau merupakan kegiatan yang dipilih guru dalam proses pembelajaran guna memberikan kemudahan
kepada siswa menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk menyajikan tugas-tugas
ajar yang ada dasarnya berupa kerja fisik dan keterampilan. Dalam hal ini guru pendidikan jasmani perlu mempertimbangkan, pendekatan
pembelajaran yang paling tepat sehingga keterampilan itu dapat dikuasai dalam waktu yang tidak terlalu lama. Menurut Rusli Lutan, dkk., 2004:
5.23 bahwa pendekatan pembelajaran dalam pendidikan jasmani ada dua yaitu: 1 Strategi yang berpusat pada guru strategi komando dan, 2
Strategi yang berpusat pada siswa strategi inkuiri. b.
Pengertian Bermain
Bermain adalah kegiatan yang menyenangkan. Kegiatan bermain sangat disukai siswa. Bermain yang dilakukan sangat tertata, mempunyai
manfaat yang besar bagi perkembangan anak Yudha M. Saputra, 2001: 6. Bermain dapat memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi
anak, pengalaman itu bisa berupa membina hubungan dengan sesama teman dengan menyalurkan perasaan. Dengan mengetahui manfaat
11 bermain diharapkan guru dapat melahirkan ide mengenai cara
memanfaatkan kegiatan bermainuntuk mengembangkan pembelajaran dengan memanfaatkan aspek perkembangan siswa yang beragam. Aspek
yang dapat dikembangkan meliputi aspek fisik, aspek motorik, aspek sosial, aspek emosional, aspek kepribadian, aspek kognisi, aspek
ketrampilan dan sebagainya.
Bermain sebagai kegiatan yang menyenangkan dan sangat disukai siswa, apabila dikembangkan dalam pembelajaran akan memberikan
manfaat bagi siswa, antara lain:
1 Manfaat untuk perkembanghan fisik
Bermain dapat memberikan manfaat untuk perkembangan fisik anak. Apabila anak memperoleh kesempatan untuk melakukan
kegiatan yang melibatkan banyak gerak tubuh. Dengan kegiatan bermain maka otot-otot tubuh anak menjadi kuat, energi yang
berlebihan dapat tersalurkan sehingga anak tidak merasa gelisah Yudha M. Saputra, 2001: 7.
2 Manfaat bermain untuk perkembangan Motorik
Aspek dasar motorik seperti jalan, lari dan lompat dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain. Sebagai contoh anak
bermain lompat-lompatan, pada awalnya tidak bisa melakukan lompatan, akan tetapi dengan bermain lompat-lompatan anak tersebut
terbiasa dan trampil melakukan lompatan. Dengan demikian, keteraturan dalam beraktifitas anak mengalami perkembangan tingkat