23 f.
Peraturan Menteri Negera Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya. g.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
4. Hakikat Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan salah satu bagian yang paling penting dari proses pendidikan secara keseluruhan yang pola pencapaiannya
tujuannya mengunakan aktivitas jasmani, sedangakan sasaran tujuan meliputi aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Menurut Sukintaka
2001: 50, pendidikan jasmani adalah proses interaksi anatara peserta didik dengan lingkungan, melalui aktivitas jasmani yang dikelola secara sistematis
untuk membentuk manusia seutuhnya. Menurut Agus S. Suryobroto 2004: 9, pendidikan jasmani adalah susatu proses pemebelajaran yang untuk
meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan, perilaku hidup sehat, dan siskap sportif melalui kegiatan
jasmani.
Kemudian menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman 2000: 10, pendidikan jasmani adalah proses ajar melalui aktivitas jasmani dan sekaligus
pula sebagai proses ajar untuk menguasai keterampilan jasmani. Pendidikan jasmani dan sekaligus pula sebagai proses pendidikan. Artinya, penjas bukan
hanya dekorasi atau ornament yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk, tetapi penjas adalah bagian penting dari
24 pendidikan . Melalui penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan
mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat,
berkembang secara sosial, menyambung pada kesehatan fisik dan mentalnya. Seperti
kegiatan pendidikan
lainnya pendidikan
jasmani direncanakan sedemikian rupa untuk mencapai perkembangan secara total
dari peserta didik yang mencakup bukan saja perkembangan fisik intelengensi, emosi dan sosial akan tetapi juga menyangkut aspek moral dan
spiritual karena di dalam pendidikan sangat memperhatikan landasan kesehatan dan kematangan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah bagian yang tidak bisa terpisahkahkan dari
pendidikan secara keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dalam kebiasaan hidup sehari-hari yang membantu perkembangan dan pertumbuhan
seruluh aspek yang dimiliki siswa baik kognitif, afektif, psikomotor, dan kesegaran jasmani siswa.
B. Penelitian yang Relevan Sebelum penelitian ini dilakukan, telah terdapat penelitian tentang
pengembangan profesi dan memiliki kesamaan menggunakan penelitian kualitatif.
1 Penelitian ini dilakukan oleh Novia Wiranti dengan judul
“Pengembangan Profesionalitas
Guru Taman
Kanak-Kanak Bersertifikasi di Kecamatan Nanggulan kulon Progo
”. Data-data