30 pelatihan lokarya, kuliah, seminar, dan konferensi. Di balik pelatihan tersebut
pastinya guru memiliki pengalaman terhadap pelaksanaan pengembangan profesi entah baik ataupun buruk. Sehingga untuk mendapatkan data dengan
menggali tentang pengalaman guru penjas maka penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi untuk meneliti fenomena yang dihadapai guru.
Pendekatan Fenomenologi merupakan sebuah metode penelitian yang akan menggali hakikat pengalaman yang subjektif yang dialami dan
dirasakan oleh partisipan yang diteliti berdasarkan kesadaran dan semua objek, peristiwa, proses, dan sebagainya. Lexy J. Moleong 2013: 15
menjelaskan fenomenologi menyelidiki pengalaman kesadaran, yang berkaitan dengan pertanyaan seperti: bagaimana pembagian antara subjek
ego dengan objek dunia muncul dan bagaimana sesuatu hal didunia ini diklasifikasikan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat untuk melakukan penelitian adalah di Yogyakarta dengan waktu menyesuaikan agenda dari masing-masing guru sesuai waktu luang
yang mereka miliki, sehingga tidak mengganggu kegiatan mereka. D.
Populasi dan Sampel
Penelitian ini tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
Spradley
dinamakan “Social Situation” atau situasi sosial. Situasi Sosial
tersebut dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui “apa yang terjadi” di dalamnya. Pada Situasi sosial atau objek penelitian ini terdiri
31 atas tiga elemen yaitu tempat, pelaku dan aktivitas Sugiyono, 2012: 49.
Situasi sosial seperti ditunjukan pada gamabar 1.2
Tempat
Situasi Sosial
Orang Aktivitas
Gambar 2. Situasi sosial Sugiyono. 2012: 364
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling
Purpose Sampling
.
Purpose sampling
adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan orang yang dianggap paling tahu yaitu Guru
Penjasorkes Sekolah Dasar. Partisipan dalam penelitian ini adalah guru penjasorkes sekolah
dasar di D.I Yogyakarta. Pemilihan partisipan dilakukan dengan pertimbangan tertentu sesuai kriteria yang telah dibuat yaitu: 1 sudah
bekerja sebagai guru selama minimal 3 tahun, sebab dengan sudah memiliki pengalaman dalam bekerja dapat mengetahui pentingnya sebuah
perkembangan, dan 2 sudah melakukan kegiatan pengembangan profesi setidaknya sebanyak 5 kali, dengan mengetahui kegiatan perkembangan
profesi dan sudah melakukan sebanyak minimal 5 kali guru mampu
32 memahami setiap kegiatan yang dilakukan. Sehingga peneliti dapat
dengan mudah menjelajahi obyek situasi sosial yang diteliti.
E. Rekrutmen Partisipan
Dalam penelitian ini Partisipan berjumlah 10 orang seorang guru Pendidikan Jasmani tingkat Sekolah Dasar SD. Berikut ini langkah-langkah
peneliti untuk mendapatkan partisipan penelitian ini, meliputi: 1
Identifikasi: Peneliti mengidentifikasi guru yang mengikuti Program Pendidikan Kelanjutan Studi PKS di UNY, kemudian peneliti mendapatkan
rekomendasi dan referensi calon partisipan dari mereka yang sudah diwawancarai, kemudian peneliti memanfaatkan jaringan saudara, teman
untuk mengakses calon partisipan lain. 2
Akses: Peneliti mengontak melalui telponpesan singkatemail atau menemui secara langsung calon partisipan. Peneliti memberi penjelasan tentang
penelitian dan memohon kesediaan menjadi partisipan 3
Rekrutmen: Penelitian memberikan surat permohonan kepada mereka yang setuju berpartisipasi dan formulir pernyataan kesediaan.
F. Prosedur Penelitian