29
8. Beta testing
Beta testing adalah pengujian yang dilakukan oleh pemakai pada lingkungan operasi pemakai, dimana lingkungan perangkat lunak tidak lagi dapat
di kendalikan oleh pengembang media Pressman, 2012. Pengujian beta dilakukan terhadap beberapa user media pembelajaran. Kelompok pengujian
beta tidak dibolehkan menyertakan orang-orang yang terlibat dalam pembuatan media pembelajaran. Pengujian beta digunakan untuk mengetahui penilaian
user terhadap media pembelajaran ataupun mengetahui error yang ditemui
pengguna. Hasil dari pengujian beta digunakan oleh peneliti untuk memodifikasi program. Langkah-langkah yang dilakukan pada beta testing meliputi: 1
memilih pengguna, 2 menjelaskan prosedur, 3 mencari informasi materi yang sudah dikuasai, 4 observasi pengguna selama proses
testing, 5 melakukan interview, 6 uji pengguna, dan 7 revisi produk Winarno, 2009: 73.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1. Media Pembelajaran Interaktif Jaringan Komputer Menggunakan
Macromedia Flash 8 Di SMK Negeri 1 Saptosari oleh Arrosyida Annafi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran
interaktif Jaringan Komputer menggunakan Macromedia Flash 8,
mengetahui unjuk kerja dari media pembelajaran, dan menguji kelayakan media pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian
Research and Development R D dengan model pengembangan yang digunakan
adalah model ADDIE. Kualitas media pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat layak, hal ini diperoleh dari penilaian
30 alpha testing oleh ahli materi 4,26 sangat layak,ahli media 4,18 layak,
dan penilaian beta testing oleh user 4,29 sangat layak. Relevansi
dengan penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu mengembangkan media pembelajaran untuk menghasilkan media baru yang dapat dimanfaatkan
dalam pembelajaran dan memiliki objek penelitian yang sama yaitu siswa SMK. Sedangkan perbedaan dengan penelitian tersebut adalah model
pengembangan dan prosedur pengembangan yang digunakan. 2. Pengembangan Media Pembelajaran IP Addressing Berbasis Web untuk
Siswa Kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Negeri 1 Sedayu oleh Aulia Ahmad Nur Utomo. Berdasarkan ahli media menunjukkan
bahwa website telah sesuai dengan Web Standar Checklist, sehingga
media telah memenuhi standar kualitas sebuah website. Penilaian ahli materi kategori sangat baik 86,25, penggunasiswa kategori sangat
baik 81,32. Relevansi dengan penelitian tersebut adalah metode penelitian dan pengujian kualitas media. Perbedaannya adalah model
pengembangan Waterfall dan produk media berbasis website.
3. Pengembangan Media Pembelajaran Topologi Jaringan Komputer Dengan Menggunakan
Adobe Flash CS3 oleh Yudha Andikrishna. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran topologi jaringan
komputer yang diharapkan dapat mempermudah proses belajar mengajar dan mengatasi keterbatasan alat pembelajaran untuk materi topologi
jaringan komputer di kelas XI SMA N 1 Pakem. Pengembangan media pembelajaran ini menggunakan metode R D dengan model ADDIE.
Relevansi dengan penelitian adalah membuat media pembelajaran
31 berbasis multimedia interaktif, metode penelitian, dan pengujian kualitas
media yang digunakan, sedangkan perbedaannya pada materi, model pengembangan, dan prosedur pengembangan yang digunakan.
4. Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Proyek untuk Pelajaran Kejuruan Jaringan Dasar di SMK Negeri 3 Singaraja oleh I Nyoman Tirta, I
Wayan Santyasa, dan I Wayan Sukra Warpal. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan multimedia interaktif berbasis proyek.
Pengembangan media menggunakan model Borg and Gall. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan multimedia sangat efektif
terhadap tingkat penguasaan pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural dalam pelajaran Jaringan Dasar. Relevansi dengan penelitian
tersebut adalah metode penelitian dan pengujian kualitas media, sedangkan perbedaannya adalah subyek uji penelitian, hasil belajar,
model pengembangan, dan prosedur pengembangan yang digunakan.
C. Kerangka Pikir