93
Dari tabel di atas diketahui nilai F
beda
sebesar 1.266 dan nilai p sebesar 0,211 p 0,05. Hasil ini menunjukkan adanya
hubungan yang linear antara kecerdasan spiritual dan servant leadership. Dengan demikian semua output SPSS yang telah
ditampilkan diketahui bahwa semua nilai p 0,05, maka asumsi linearitas terpenuhi.
4.7 ANALISIS REGRESI BERGANDA
Setelah melalui proses dan tahapan analisis asumsi klasik, diketahui bahwa model regresi linear dalam penelitian ini benar-
benar mampu memberikan estimasi yang handal dan tidak bias sesuai dengan kaidah Best Linier Unbiased Estimator BLUE atau
bebas dari penyimpangan asumsi klasik. Oleh karena Best Linier Unbiased Estimator dalam penelitian terpenuhi maka selanjutnya
dilakukan analisis regresi linear berganda untuk mendapatkan persamaan regresi serta untuk mengetahui sejauh mana arah
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional X1,
dan kecerdasan spiritual X2, sedangkan variabel dependen adalah servant leadership Y. Koefisien beta yang digunakan adalah
standardized coefficients karena tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dan sekaligus untuk mengetahui kontribusi
relatif masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2009. Berikut ini hasil analisisnya:
94
Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Berganda Nilai Koefisien Beta dan Nilai t
Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
91.612 17.221
5.320 .000
Kecerdasan Emosional
.203 .074
.266 2.733 .007
Kecerdasan Spiritual
.636 .202
.307 3.156 .002
a. Dependent Variable: Servant Leadership
Berdasarkan hasil analisis pada tabel koefisien di atas ditemukan persamaan regresi adalah Y = 91.612 + 0,266 X
1
+ 0,307 X
2
. Koefisien regresi menunjukkan tanda positif +, hal ini berarti ada suatu kondisi yang searah yaitu peningkatan variabel X
1
dan X
2
akan menyebabkan peningkatan variabel Y. Persamaan regresi berganda di atas dapat diinterpretasikan
sebagai berikut: a
Konstata a sebesar 91.612 memberikan pemahaman bahwa jika semua vaiabel independent kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual bernilai 0, maka nilai servant leadership pendeta GKST sebesar 91.612
b Koefisien regresi kecerdasan emosional sebesar 0,266
memberikan pemahaman bahwa setiap penambahan satu satuan atau satu tingkatan nilai kecerdasan emosional akan
berdampak pada meningkatnya nilai servant leadership sebesar 0,266 atau 26,6. Dengan kata lain semakin baik
kualitas kecerdasan emosional yang dimiliki oleh pendeta Gereja Kristen Sulawesi Tengah akan berdampak pada
95
peningkatan kualitas
nilai servant
leadership yang
ditampilkan pendeta dalam melayani orang lain. Dengan asumsi variabel independen lainnya dalam hal ini
kecerdasan spiritual konstan c
Koefisien regresi kecerdasan spiritual sebesar 0,307 memberikan pemahaman bahwa setiap penambahan satu
satuan atau satu tingkatan nilai kecerdasan spiritual akan berdampak pada meningkatnya nilai servant leadership
sebesar 0,307 atau 30,7. Dengan kata lain semakin baik kualitas kecerdasan spiritual yang dimiliki oleh pendeta
Gereja Kristen Sulawesi Tengah akan berdampak pada peningkatan
kualitas nilai
servant leadership
yang ditampilkan pendeta dalam melayani orang lain. Dengan
asumsi variabel independen lainnya dalam hal ini kecerdasan emosional konstan.
4.8 Uji Hipotesis