Uji Multikolinearitas Uji Heterokedastisitas

88 Tabel 4.13 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 14.00448517 Most Extreme Differences Absolute .068 Positive .068 Negative -.044 Kolmogorov-Smirnov Z .676 Asymp. Sig. 2-tailed .750 a. Test distribution is Normal. b.Calculated from data. Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai residual hasil uji regresi memiliki nilai koefisien kolmogorov sebesar 0,676 dengan signifikansi sebesar 0,750. Karena nilai Signifikansi Kolmogorov- Smirnov berada diatas cut off value yang telah disepakati, yaitu 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Dengan demikian secara keseluruhan metode yang digunakan baik grafik maupun statsistik menunjukkan bahwa data berdistribusi secara normal sehingga dapat dinyatakan bahwa asumsi normalitas dalam penelitian ini terpenuhi dan model regresi layak digunakan untuk menjadi penaksir potensial servant leadership berdasarkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.

4.6.3 Uji Multikolinearitas

Pengujian multikoliniaritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance ≤ 0.10 dan VIF ≤ 10 Ghozali, 2009, 89 wijaya, 2009. Hasil uji tolerance dan Variance Inflation Factor VIF dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.14 Coefficients a Tabel di atas dapat menunjukkan bahwa kedua variabel bebas yang digunakan memiliki nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Selain melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, matriks korelasi antar variabel independen zero order correlation matrix juga dapat digunakan untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi, jika antar variabel bebas independen ada korelasi yang tinggi umumnya di atas 0,90 maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas Ghozali, 2009. Hasil uji zero order correlation matrix dapat dilihat pada tabel berikut: Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Kecerdasan Emosional .838 1.194 Kecerdasan Spiritual .838 1.194 a. Dependent Variable: Servant Leadership 90 Tabel 4.16 Coefficient Correlations a Model Kecerdasan Spiritual Kecerdasan Emosional Correlations Kecerdasan Spiritual 1.000 -.403 Kecerdasan Emosional -.403 1.000 Covariances Kecerdasan Spiritual . .041 -.006 Kecerdasan Emosional -.006 .006 a. Dependent Variable: Servant Leadership Tabel di atas menunjukan bahwa besaran koefisien korelasi antar variabel kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berada dibawah 0,90 yaitu, -0,403. Berpijak dari kedua model uji multikolinearitas di atas, dapat diambil simpulan bahwa model regresi dalam penelitian ini bebas dari masalah multikolinearitas.

4.6.4 Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini mengggunakan metode grafik dengan cara menghubungkan nilai variabel dependen yang diprediksi predicted dengan residualnya Y prediksi - Y sesungguhnya dimana sumbu X adalah nilai variabel dependen yang diprediksi dan sumbu Y adalah residualnya. Apabila noktah titik dalam grafik membentuk pola menyebar lalu menyempit atau sebaliknya di sekitar garis diagonal funnel shape maka bisa dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Jika titik-titik menyebar dengan tidak membentuk pola tertentu di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y clouds shape maka dikatakan terjadi homoskedastisitas Ghozali, 2009. 91 Berdasarkan hasil komputasi data dengan menggunakan bantuan SPSS 17 maka hubungan antar nilai variabel yang diprediksi dengan residualnya digambarkan dalam gambar di bawah ini: Gambar 4.3 Scatterplot di atas menunjukkan bahwa noktah-noktah terpencar dengan tidak membentuk pola-pola tertentu seperti cerobong asap di sekitar garis diagonal tetapi noktah-noktah menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini memberikan informasi bahwa model regresi dalam penelitian ini terjadi homoskedastisitas daripada heteroskedastisitas.

4.6.5 Uji linearitas

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kecenderungan Warga Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) di Gereja Krisren Indonesia Soka Salatiga T1 712007034 BAB IV

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Indonesia dalam Pemahaman Pendeta Gereja Protestan Maluku (GPM) T2 752011022 BAB IV

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendeta Perempuan dalam Kepemimpinan di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) T2 752010013 BAB IV

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual sebagai Prediktor Servant Leadership Pendeta di Gereja Kristen Sulawesi Tengah

1 2 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual sebagai Prediktor Servant Leadership Pendeta di Gereja Kristen Sulawesi Tengah T2 832009005 BAB I

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual sebagai Prediktor Servant Leadership Pendeta di Gereja Kristen Sulawesi Tengah T2 832009005 BAB II

3 5 44

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual sebagai Prediktor Servant Leadership Pendeta di Gereja Kristen Sulawesi Tengah T2 832009005 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual sebagai Prediktor Servant Leadership Pendeta di Gereja Kristen Sulawesi Tengah

0 0 26

PERILAKU ALTRUIS DITINJAU DARI KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA PENDETA GEREJA KRISTEN JAWA TENGAH UTARA (GKJTU)

0 0 15

PERILAKU ALTRUIS DITINJAU DARI KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA PENDETA GEREJA KRISTEN JAWA TENGAH UTARA (GKJTU) - Unika Repository

0 0 32