Observasi Wawancara Metode Pengumpulan Data

43 sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya”. Adapun kriteria dari subjek penelitian adalah: 1. Pembimbing kegiatan 2. Narapidana anak yang mengikuti kegiatan vokasional industri membatik di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas IIA Kutoarjo.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menurut M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almashur 2012: 164 adalah “teknik pengumpulan data suatu penelitian ilmiah terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi”. Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti dalam mengumpulkan data penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penjelasan mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Menurut Jogiyanto HM 2008: 89, mendefenisikan “obsevasi adalah teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya”. Lalu menurut Nasution 2002: 59, “melalui teknik observasi dapat diperoleh data observasi berupa deskripsi yang factual, cermat, dan terinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan manusia dan situasi sosial, serta kontek dimana kegiatan-kegiatan itu terjadi”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa observasi adalah suatu teknik untuk memperoleh data secara factual dan rinci mengenai situasi obyek melalui proses pengamatan. 44 Dalam pelaksanaan observasi, peneliti menggunakan observasi partsipan dan dilakukan dengan observasi berstruktur. Jadi dalam melakukan observasi peneliti datang langsung ke lokasi subyek penelitian dan terlibat langsung dalam kegiatan untuk mengamati secara langsung menggunakan instrumen observasi yang sebelumnya sudah dibuat. Teknik observasi ini digunakan untuk mengetahui situasi dan kondisi proses pendidikan vokasional industri batik dalam memberikan keterampilan kerja di Lapas Kelas IIA Kutoarjo. Pengamatan yang dilakukan meliputi kegiatan apa saja yang mereka lakukan selama kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir.

2. Wawancara

Menurut Sudarwan Danim 2002: 130, “wawancara adalah sebuah percakapan antara dua orang atau lebih yang pertanyaanya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau kelompok subjek penelitian untuk dijawab”. Lalu menurut Jogiyanto HM 2008: 111, mendefinisikan “wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada responden melalui komunikasi dua arah. Dalam penelitian ini digunakan teknik wawacara mendalam indepth interview. Menurut Zainal Arifin 2012:170, wawancara model ini digunakan “karena untuk melakukan proses tanya jawab 45 secara mendalam antara pewawancara dengan informan guna memperoleh informasi yang terperinci sesuai dengan tujuan penelitian”. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu bertanya pada pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan pendidikan vokasional industri batik dalam memberikan keterampilan kerja di Lapas Kelas IIA Kutoarjo. Hal tersebut dilakukan guna membantu peneliti dalam mengumpulkan data-data yang valid. Proses wawancara dilakukan dengan terlebih dahulu mempersiapkan instrumen wawancara dengan model pertanyaan yang terbuka dan fleksibel. Instrumen wawancara yang sudah tersusun digunakan sebagai arah agar wawancara terfokus pada proses pendidikan vokasional industri batik dalam memberikan keterampilan kerja di Lapas Kelas IIA Kutoarjo.

3. Dokumentasi