BAB III GAMBARAN DATA PAJAK UNDIAN BERHADIAH
A. KETENTUAN PAJAK UNDIAN BERHADIAH
Menurut Resmi 2008 :134 Pajak undian berhadiah adalah pajak yang dipotong atau dipungut atas penghasilan berupa hadiah undian. Hadiah undian
disini adalah hadiah dengan nama dan bentuk apapun yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan yang pemberiannya melalui undian.
Penghasilan berupa hadiah dengan nama dan dalam bentuk apapun dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final berdasarkan
ketentuan Pasal 4 ayat 2 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008. Dasar hukum pemotongannya adalah :
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 132 Tahun 2000 tentang
Pajak Penghasilan Atas Hadiah Undian. b.
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 639KMK.041994 tentang Tata Cara Pemotongan Atau Pemungutan,
Penyetoran, Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Atas Hadiah Undian. c.
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP - 395PJ2001 tentang Pengenaan Pajak Penghasilan Atas Hadiah Dan Penghargaan.
d. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor 19PJ.432001 tentang
Pengantar Keputusan Dirjen Pajak Nomor 395PJ2001 tentang Pengenaan Pajak Penghasilan Atas Hadiah dan Penghargaan.
B. OBJEK DAN SUBJEK PAJAK UNDIAH BERHADIAH
Objek yang dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan bersifat final menurut Tansuria 2011 : 31 adalah hadiah dengan nama dan dalam bentuk
apapun yang diberikan melalui undian dan dibayarkan atau diserahkan kepada orang pribadi atau badan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Peraturan Pemerintah Nomor 132 Tahun 2000 menyatakan bahwa atas penghasilan berupa hadiah undian dengan nama dan dalam bentuk apapun
dipotong atau dipungut Pajak Penghasilan yang bersifat final. Dalam Resmi 2008 : 135 objek pengenaan pajak hadiah undian adalah
penghasilan berupa hadiah undian dengan nama dan dalam bentuk apapun dapat berupa uang, barang, atau kenikmatan misalnya menginap di suatu hotel
berbintang. Tidak termasuk dalam pengertian hadiah dan penghargaan yang dikenakan
Pajak Penghasilan adalah hadiah langsung dalam penjualan barang atau jasa sepanjang diberikan kepada semua pembeli atau konsumen akhir tanpa diundi dan
hadiah tersebut diterima langsung oleh konsumen akhir pada saat pembelian barang atau jasa. Untuk hadiah atau penghargaan yang pemberiannya tidak
dengan undian, pemotongan pajaknya melalui : a.
Bila penerima penghasilan adalah orang pribadi Wajib Pajak dalam negeri dikenakan pemotongan PPh Pasal 21 sebesar tarif menurut pasal 17
dikalikan dengan pengahasilan bruto.
b. Bila penerima penghasilan adalah orang pribadi Wajib Pajak luar negeri
selain BUT, dikenakan pemotongan PPh Pasal 26 sebesar 20. c.
Bila penerima penghasilan adalah Wajib Pajak badan termasuk BUT dikenakan pemotongan PPh berdasarkan Pasal 23 Undang-Undang PPh
sebesar 15 dari penghasilan. Sedangkan yang menjadi subjek pajak undian berhadiah adalah pemenang
atau penerima hadiah baik orang pribadi maupun badan yang mengikuti undian yang dilakukan oleh Bank Sumut.
C. TARIF DAN CARA PENGHITUNGAN PAJAK UNDIAN