TARIF DAN CARA PENGHITUNGAN PAJAK UNDIAN PENYELENGGARA UNDIAN BERHADIAH

b. Bila penerima penghasilan adalah orang pribadi Wajib Pajak luar negeri selain BUT, dikenakan pemotongan PPh Pasal 26 sebesar 20. c. Bila penerima penghasilan adalah Wajib Pajak badan termasuk BUT dikenakan pemotongan PPh berdasarkan Pasal 23 Undang-Undang PPh sebesar 15 dari penghasilan. Sedangkan yang menjadi subjek pajak undian berhadiah adalah pemenang atau penerima hadiah baik orang pribadi maupun badan yang mengikuti undian yang dilakukan oleh Bank Sumut.

C. TARIF DAN CARA PENGHITUNGAN PAJAK UNDIAN

BERHADIAH Besarnya Pajak Penghasilan final yang wajib dipotong atas penghasilan berupa hadiah undian adalah sebesar 25 x jumlah bruto nilai hadiah undian. Apabila hadiah undian diserahkan dalam bentuk barang atau natura maka nilai hadiah undian adalah nilai uang atau nilai pasar dari barang tersebut. Contoh penghitungan : 1. Berdasarkan pengundian hadiah yang diselenggarakan Bank Sumut, Tuan Rahmat memperoleh hadiah 1 unit Yamaha Mio dengan perkiraan harga perolehan Rp 11.587.000 . Besarnya pajak yang harus dibayarkan oleh Tuan Rahmat sebelum menerima hadiah tersebut adalah : 25 × Rp. 11.587.000 = Rp. 2.896.750 2. Tuan Jemmy memperoleh hadiah undian berupa uang tunai sebesar Rp10.000.000 . Oleh penyelenggara undian wajib dipotong Pajak Undiah Berhadiah sebesar : 25 × Rp. 10.000.000 = Rp. 2.500.000

D. PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK

Pemotong pajak wajib memotong, menyetor dan malaporkan Pajak Penghasilan yang terutang atas penghasilan berupa hadiah undian dengan tata cara sebagai berikut :

1. Pemotongan Pajak, penyelenggara undian wajib memotong Pajak

Penghasilan dalam hal undian dibayarkan berupa uang dan memungut Pajak Penghasilan dalam hal hadiah undian diserahkan dalam bentuk natura atau kenikmatan. Pajak tersebut harus dipotong atau dipungut oleh penyelenggara undian sebelum hadiah undian dibayarkan atau diserahkan kepada yang berhak. Pemotongan Pajak Penghasilan dengan menggunakan formulir ”Bukti Pemotongan PPh Final Pasal 4 Ayat 2 atas Hadiah Undian” kode formulir F.1.1.33.09 yang diisi rangkap 3, dengan peruntukan : lembar-1 untuk Wajib Pajak, lembar-2 untuk KPP, dan lembar-3 sebagai arsip pemotongpemungut pajak SE-20PJ2009. Penyelenggara Undian wajib membuat dan menyerahkan bukti pemotonganpemungutan PPh atas hadiah undian untuk setiap pembayaran atau penyerahan hadiah undian yang bernilai Rp 5.000.000 atau lebih. Atas hadiah undian yang bernilai kurang dari Rp 5.000.000 penyelenggara undian tidak wajib membuat bukti pemotonganpemungutan PPh kecuali diminta oleh pemenang yang bersangkutan. Untuk pemotonganpemungutan yang tidak dibuat bukti pemotonganpemungutan harus dibuatkan daftar nominatif tersendiri yang berisikan nama pemenang dan besarnya nilai hadiah undian yang dimenangkannya. Daftar ini dibuat dalam rangkap 2 dengan peruntukan : lembar-1 untuk Kantor Pelayanan Pajak, lembar-2 untuk Penyelenggara Undian.

2. Penyetoran Pajak, Pajak Penghasilan yang telah dipotong wajib disetor

dengan menggunakan formulir Surat Setoran Pajak yang diisi rangkap 4 serta mencantumkan kode akun pajak 411128 dan kode jenis setoran 405. Penyetoran Pajak Penghasilan ke kas Negara melalui Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro dilakukan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir, atau pada hari kerja berikutnya apabila tanggal jatuh tempo penyetoran bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional.

3. Pelaporan Pajak, Pajak Penghasilan yang telah dipotong dan disetor

wajib dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak KPP tempat Wajib Pajak pemotong terdaftar menggunakan formulir SPT Masa PPh final Pasal 4 ayat 2 kode formulir F.1.1.32.04 dengan cara mengisi angka 4 ”hadiah undian”. Batas waktu pelaporan SPT Masa tersebut dilakukan paling lambat 20 hari setelah Masa Pajak berakhir, atau pada hari kerja berikutnya apabila tanggal jatuh tempo penyetoran bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional.

E. PENYELENGGARA UNDIAN BERHADIAH

Penyelenggara undian adalah orang pribadi, badan, kepanitian, organisasi atau penyelenggara lainnya baik yang telah ataupun yang belum memperoleh izin Departemen Kesejahteraan Sosial termasuk pengusaha yang menjual barang atau jasa yang memberikan hadiah dengan cara diundi, misalnya bank, supermarket, toko, perusahaan, panitia penarikan undian dan sebagainya yang memberikan hadiah dengan cara diundi. Penyelenggara undian wajib memungutmemotong pajak atas hadiah yang dimenangkan oleh nasabah.

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. BENTUK – BENTUK UNDIAN YANG DISELENGGARAKAN

BANK SUMUT. Bank Sumut dalam usahanya meningkatkan jumlah nasabah dan agar nasabah terus meningkatkan jumlah saldo tabungannya di bank Sumut, telah memberikan pelayanan yang baik, menawarkan produk-produk serta membuat program undian yang dapat menarik minat nasabah untuk terus meningkatkan saldo tabungan di Bank Sumut. Bank Sumut yang produk konvensionalnya terbagi atas Tabungan Martabe, Tabungan Simpeda dan TabunganKu menyelenggarakan undiah berhadiah khususnya untuk nasabah Tabungan Martabe. Untuk nasabah Tabungan Simpeda kegiatan undian berhadiah tidak dilaksanakan secara langsung oleh pihak Bank Sumut, melainkan dilaksanakan oleh Asosiasi Bank Daerah. Jadi pihak Bank Sumut akan diundang sebagai saksi. Pengundian hadiah dilakukan 2 dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Januari dan Juli. Jenis hadiah yang diperebutkan untuk periode tahun 201 antara lain : Jenis Hadiah Periode 1 Periode 2 Toyota Fortuner Diesel G MT 2500cc off the road 1 unit 1 unit Toyota Avanza E MT off the road 5 unit 5 unit