Pengolahan Tandan Buah Segar di pabrik bertujuan untuk memperoleh minyak kelapa sawit yang berkualitas baik. Proses tersebut berlangsung panjang dan memerlukan
kontrol yang cermat, dimulai dari pengangkutan TBS ke pabrik sampai dihasilkan minyak sawit dan hasil sampingnya. Tahap – tahap pengolahan TBS samapi dihasilkannya
minyak akan diuraikan lebih lanjut berikut ini :
2.4.1. Pengakutan Tandan Buah Segar TBS
Tandan Buah Segar TBS hasil permanen harus segera di angkut ke pabrik untuk diolah lebih lanjut. Pada buah yang tidak segera diolah, maka kandungan asam lemak
bebasnya semakin meningkat. Untuk menghindari hal tersebut, maksimal 8 jam setelah panen, TBS harus segera diolah. Sesampainya TBS di pabrik, segera dilakukan
penimbangan. Penimbangan penting dilakukan sebab akan diperoleh angka – angka yang terutama berkaitan dengan produksi , pembayaran upah para pekerja, perhitungan
rendemen minyak sawit Yan Fauzi , 2002.
2.4.2. Perebusan Tandan Buah Segar TBS
TBS yang telah dimasukkan ke dalam lori selanjutnya direbus di dalam ketel rebus sterilizer. Perebusan dilakukan dengan mengalirkan uap panas selama 90 menit atau
tergantung besarnya tekanan uap. Pada umumnya, besarnya tekanan uap yang digunakan adalah 2,5 atm dengan suhu uap 125
O
C. Perebusan yang terlalu lama dapat menurunkan kadar minyak dan memucatkan kernel. Sebaliknya, perebusdan dalam waktu yang terlalu
pendek menyebabkan semakin banyak buah yang tidak rontok dari tandannya. Pada dasarnya, tujuan perebusan adalah :
1. Menghentikan perkembangan Asam Lemak Bebas ALB atau Free Fatty Acid
Perkembangan asam lemak bebas terjadi akibat kegiatan enzim yang menghidrolisis minyak. Menghentikan kegiatan enzim tersebut sebenarnya cukup
dengan perebusan hingga temperatur 50
O
C selama beberapa menit. Namun, jika ditinjau dari proses pengolahan selanjutnya, perebusan harus dilakukan dengan
temperatur yang lebih tinggi. 2.
Memudahkan pemipilan Untuk melepaskan brondolan dari tandan secara manual, sebenarnya cukup
merebus dengan air mendidih. Namun, cara ini tidak memadai, oleh karenanya, diperlukan uap jenuh bertekanan agar diperoleh temperatur yang semestinya
dibagian dalam tandan buah. 3.
Melunakkan daging buah sehingga mempermudah proses pemerasan Selama dalam proses perebusan, kadar air dalam buah akan berkurang karena
proses penguapan. Dengan berkurangnya air, susunan daging buah berubah. Perubahan tersebut memberikan dampak positif, yaitu mempermudah
pengambilan minyak selama proses pengempaan dan mempermudah pemisahan minyak dari zat non lemak Non Oil SolidNOS. Secara keseluruhan, akibat
dalam proses penguapan sebagian air dari daging buah kemungkinan kehilangan minyak dalam serabut maupun dalam lumpur buangan sludge dapat ditekan.
4. Penyempurnaan dalam proses pengolahan inti sawit
Hal utama yang dihadapi pada proses pengolahan inti sawit yaitu sifat lekat dari inti sawit terhadap cangkangnya. Dengan proses perebusan, kadar air dalam biji
akan berkurang sehingga daya lekat inti terhadap cangkang menjadi berkurang.
2.4.3. Pemipilan Buah