Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

berkembang dengan sendirinya tetapi berdasarkan interaksi sosial dengan orang lain atau hasil kebudayaan. Motif sosial merupakan sesuatu dorongan untuk bertindak yang tidak kita pelajari, namun pelajari dalam kelompok sosial dimana kita hidup. Motif sosial juga mencerminkan karakteristik dari seseorang yang juga merupakan komponen yang penting dari kepribadiannya. 3. Motif teogenesis, berasal dari interaksi antara manusia dengan tuhan seperti yang nyata dalam ibadahnya dan dalam kehidupan sehari-hari dimana ia berusaha merealisasikan norma-norma agama tertentu. Manusia memerlukan interaksi dengan tuhannya untuk dapat menyadari akan tugasnya sebagai manusia yang berketuhanan di dalam masyarakat yang serba ragam.

1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Secara umum, motivasi ada dua macam yang dikenal, yaitu motivasi intrinsikdatang dari dalam diri individu, dan motivasi ekstrinsik datang dari lingkungan. Motivasi intrinsik yaitu motivasi internal yang timbul dari dalam diri pribadi seseorang itu sendiri, seperti yang termasuk faktor intrinsik adalah pembawaan individu, tingkat pendidikan, harapankeinginan, pengalaman masa lampau dan aspek lain yang secar internal melekat pada seseorang. Sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu motivasi eksternal yang muncul dari luar diri pribadi seseorang, seperti lingkungan, dorongan atau bimbingan dari orang lain, pengaruh sosial ekonomi seperti jarak antar tempat tinggal dengan posyandu Achmad, 2007. Faktor intrinsik adalah pembawaan individu, tingkat pendidikan, harapankeinginan, pengalaman masa lampa Universitas Sumatera Utara a Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami informasi yang mereka peroleh. Tinggi rendahnya pendidikan erat kaitanya dengan keaktifan ibu yang memiliki balita untuk berkunjung ke posyandu, serta kesadaran terhadap program posyandu yang bermanfaat khususnya untuk kesehatan balitanya. Tingkat pendidikan ibu yang memiliki balita yang rendah mempengaruhi penerimaan informasi sehingga pengetahuan tentang posyandu terhambat atau terbatas ketidakaktifan ibu yang memiliki balita merupakan sikap dari ibu terhadap salah satu program posyandu dalam kunjungan ke posyandu, proses pendidikan maupun sebagai dampak dari penyebaran informasi Suhardjo, 1990. b Harapankeinginan Harapan adalah melihat kedepan dengan kepercayaan diri. Ketika ada harapan, maka ada kehidupan Werdiyanto, 2007. Harapan yang dibuat oleh hati adalah impian, sedangka harapan yang dibuat oleh pikiran adalah rencana, seseorang tidak mungkin melihat jalan menuju yang baik, bila hati kosong dari harapan. Harapan yang tinggi adalah pembentukan kesungguhan hati untuk menggunakan semua kekuatan dari keberadaan kita untuk mencapai yang tertinggi dari yang mungkin kita capai. c Pengalaman masa lampau Pengalaman masa lampau disebut juga faktor penguat yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku pada masyarakat dalam berkunjung ke posyandu. Perilaku berawal dari adanya pengalaman seseorang serta fakta- Universitas Sumatera Utara fakta dari luar lingkungan, baik fisik maupun non fisik, kemudian pengalaman dan lingkungan diketahui, dipersepsikan, diyakini, sehingga menimbulkan motivasi, niat untuk bertindak yang akhirnya terjadi perwujudan niat yang berupa perilaku Notoatmodjo, 2003. Faktor eksternal seperti lingkungan, dorongan atau bimbingan dari orang lain dan jarak antar tempat tinggal dengan posyandu a Lingkungan Lingkungan didefenisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. b Dorongan atau bimbingan dari orang lain Faktor ini berasal dari luar individu, berupa stimulus untuk membantu dan mengubah sikap, stimuls dapat bersifat langsung ataupun tidak langsung misalnya individu dengan keluarganya atau dengan kelompokknya. c Jarak Jarak tempat tinggal dengan posyandu sangat mempengaruhi ibu balita untuk hadir di kegiatan posyandu. Ketidak hadiran ibu balita ke posyandu disebabakan karena letal rumah balita yang jauh dengan posyandu Universitas Sumatera Utara

2. KONSEP POSYANDU