Tujuan Hemodialisis Proses Hemodialisis Frekuensi Hemodialisis

manusia seperti air, natrium, kalium, hidrogen, urea, kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain melalui membran semi permeabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal buatan dimana terjadi proses difusi, osmosis dan ultra filtrasi Setyawan, 2001.

2.3.2. Tujuan Hemodialisis

Menurut Havens dan Terra 2005 Hemodialisis mempunyai tujuan, antara tujuannya adalah untuk membuang produk metabolisme protein yaitu urea, kreatinin dan asam urat, membuang air yang berlebihan dalam tubuh, memperbaiki dan mempertahankan sistem buffer dan kadar elektrolit tubuh dan juga memperbaiki status kesehatan penderita.

2.3.2.1. Alasan melakukan dialisis

Dialisis dilakukan jika gagal ginjal menyebabkan kelainan fungsi otak ensefalopati uremik, perikarditis peradangan kantong jantung, asidosis peningkatan keasaman darah yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan lainnya, gagal jantung serta hiperkalemia kadar kalium yang sangat tinggi dalam darah.

2.3.3. Proses Hemodialisis

Dalam kegiatan hemodialisis terjadi 3 proses utama, yaitu proses difusi, proses ultrafiltrasi dan proses osmosis. Dalam proses difusi, bahan terlarut akan berpindah ke dialisat karena perbedaan kadar di dalam darah dan di dalam dialisat. Semakian tinggi perbedaan kadar dalam darah maka semakin banyak bahan yang dipindahkan ke dalam dialisat. Proses ultrafiltrasi adalah proses berpindahnya air dan bahan terlarut karena perbedaan tekanan hidrostatis dalam darah dan dialisat. Proses osmosis merupakan proses berpindahnya air karena tenaga kimia, yaitu perbedaan osmolaritas darah dan dialisat Lumenta, 1996 . Universitas Sumatera Utara

2.3.4. Frekuensi Hemodialisis

Frekuensi, tergantung kepada banyaknya fungsi ginjal yang tersisa, tetapi sebagian besar penderita menjalani dialisis sebanyak 3 kaliminggu. Program dialisis dikatakan berhasil jika penderita kembali menjalani hidup normal, penderita kembali menjalani diet yang normal, jumlah sel darah merah dapat ditoleransi, tekanan darah normal dan tidak terdapat kerusakan saraf yang progresif Medicastore, 2006. Dialisis bisa digunakan sebagai terapi jangka panjang untuk gagal ginjal kronis atau sebagai terapi sementara sebelum penderita menjalani transplantasi ginjal. Pada gagal ginjal akut, dialisis dilakukan hanya selama beberapa hari atau beberapa minggu, sampai fungsi ginjal kembali normal.

2.4. Pengaruh hemodialisis pada ureum dan kreatinin

Dokumen yang terkait

Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Depresi Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

6 127 122

Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Akut Yan Di Rawat Inap Di RSU Dr.Pirngadi Medan Thaun 2002-2006

1 28 105

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ DARAH PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

0 4 8

HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS RAWAT JALAN

0 3 5

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ DARAH PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 2 5

HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR KREATININ DAN UREUM PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS RAWAT JALAN DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 6

Perubahan Kadar Ureum dan Serum Kreatinin Pada Pasca Hemodialisis Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) di RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2014

1 1 14

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIS SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISA (Studi di RSUD Jombang ) Lia Dwi Pratiwi Lilis Majidah Ita Ismunanti ABSTRAK - PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIS SEBELUM DAN SESUDAH

0 0 5

PERBEDAAN KADAR KALIUM PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISA DI RSUP Dr.SARDJITO YOGYAKARTA

0 0 8

HUBUNGAN KADAR ASAM URAT TERHADAP KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 8