Latar Belakang Rumusan masalah

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ginjal merupakan salah satu organ yang memiliki fungsi vital yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh, konsentrasi elektrolit dalam darah dan keseimbangan asam basa serta sekresi bahan buangan. Apabila ginjal gagal melakukan fungsinya, penderita akan memerlukan perawatan segera Pearce, 1999. Menurut Rahardjo 1996 mengatakan bahwa jumlah penderita gagal ginjal kronis yang menjadi gagal ginjal terminal terus meningkat dan diperkirakan pertumbuhannya sekitar 10 setiap tahun. Laporan Sidabutar menunjukkan bahwa di Indonesia jumlah dialysis meningkat secara pasti setiap tahunnya, dari sebanyak 389 kali pada tahun 1980 menjadi 4,487 pada tahun 1986 Sidarbutha dalam Lubis, 1991. Di Medan, angka meningkat dari 100 kali pada tahun 1982 menjadi 1100 pada tahun 1990 Nasution dalam Lubis, 1991.Lubis A.J. Yang disebut gagal ginjal terminal adalah keadaan dimana ginjal sudah tidak dapat menjalankan fungsinya lagi. Ginjal tersebut tidak dapat diperbaiki sehingga pengobatan yang paling meungkin dilakukan adalah dengan melakukan dialysis setiap jangka waktu tertentu atau transplantasi Pearce,1995. Penderita yang didiagnosa mengalami gagal ginjal terminal akan tetapi tidak menjalani transplantasi maka seumur hidupnya ia akan bergantung pada alat dialisis untuk menggantikan fungsi ginjalnya. Dialisis adalah suatu tindakan terapi pada perawatan gagal ginjal terminal. Tindakan ini sering juga disebut terapi pengganti karena berfungsi menggantikan sebahagian fungsi ginjal Rahardjo, 1992; Terapi pengganti yang sering dilakukan adalah hemodialisis dan peritonealdialisis Kartono, Darmarini Roza, 1992. Diantara kedua-dua jenis tersebut, yang menjadi pilihan utama dan merupakan Universitas Sumatera Utara metode perawatan yang umum untuk penderita gagal ginjal adalah hemodialisis Peterson, 1995; Kartono, Darmarini Roza, 1992. Lubis A.J

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perubahan kadar ureum dan kreatinin sebelum dan sesudah hemodialisis pada pasien gagal ginjal di RS. Umum Daerah DR. Pirngadi, Medan? ” 1.3. Tujuan penelitian 1.3.1. Tujuan umum

Dokumen yang terkait

Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Depresi Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

6 127 122

Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Akut Yan Di Rawat Inap Di RSU Dr.Pirngadi Medan Thaun 2002-2006

1 28 105

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ DARAH PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

0 4 8

HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS RAWAT JALAN

0 3 5

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ DARAH PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 2 5

HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR KREATININ DAN UREUM PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS RAWAT JALAN DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 6

Perubahan Kadar Ureum dan Serum Kreatinin Pada Pasca Hemodialisis Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) di RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2014

1 1 14

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIS SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISA (Studi di RSUD Jombang ) Lia Dwi Pratiwi Lilis Majidah Ita Ismunanti ABSTRAK - PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIS SEBELUM DAN SESUDAH

0 0 5

PERBEDAAN KADAR KALIUM PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISA DI RSUP Dr.SARDJITO YOGYAKARTA

0 0 8

HUBUNGAN KADAR ASAM URAT TERHADAP KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 8