METODE PENELITIAN 26 HASIL DAN PEMBAHASAN 41 KESIMPULAN DAN SARAN 56

viii 3.8.2 Reliabilitas Tes 34 3.8.3 Tingkat Kesukaran Soal 35 3.8.4 Daya Pembeda Soal 35 3.8.5 Distruktor Pengecoh 36 3.9 Teknik Analisis Data 36 3.9.1 Uji Peningkatan Hasil Belajar Gain 37 3.9.2 Analisis Angket BSNP Standarisasi Modul 37 3.9.3 Analisis Hasil Uji Coba Modul 38 3.9.3.1 Uji Normalitas 38 3.9.3.2 Uji Homogenitas 39 3.9.3.3 Uji Hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 41

4.1 Hasil Penelitian 41 4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 41 4.1.1.1 Pengembangan Modul 41 4.1.1.1.1 Standarisasi Modul Berbasis Proyek 42 4.1.1.2 Hasil Uji Coba Modul 42 4.1.1.2.1 Validitas Tes 42 4.1.1.2.2 Reabilitas Instrumen Tes 43 4.1.1.2.3 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 43 4.1.1.2.4 Daya Beda Instrumen Tes 43 4.1.1.2.5 Distruktor 43 4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 44 4.1.2.1 Hasil Kelayakan Modul Berbasis Proyek 44 4.1.2.2 Hasil Uji Coba Modul Berbasis Proyek 44 4.1.2.2.1 Hasil Belajar Kognitif Siswa 44 4.1.2.2.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Gain 46 4.1.2.2.3 Penilaian Aspek Afektif dan Aspek Psikomotorik 47 4.1.3 Analisis Data Penelitian 49 4.1.3.1 Analisis Kelayakan Modul Berbasis Proyek 49 ix 4.1.3.2 Analisis Uji Coba Modul 49 4.1.3.2.1 Uji Normalitas Data 49 4.1.3.2.2 Uji Homogenitas Data 50 4.1.3.2.3 Uji Hipotesis 51 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 56

5.1. Kesimpulan 56 5.2. Saran 56 DAFTAR PUSTAKA 57 LAMPIRAN 60 x DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Skema Desain Langkah-langkah Standarisasi Modul 30 Gambar 3.2 Skema Desain Penelitian Hasil Belajar Siswa 30 Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Nilai Pretest dan Postest Siswa 46 Gambar 4.2 Rata-rata Nilai Afektif Siswa 48 Gambar 4.3 Rata-rata Nilai Psikomotorik Siswa 48 xi DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 27 Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket BSNP 32 Tabel 3.3 Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata Modul 38 Tabel 3.4 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas 39 Tabel 4.1 Hasil Standarisasi Modul Berbasis Proyek 44 Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa 45 Tabel 4.3 Hasil Perolehan Gain Kelas Eksperimen 46 Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Afektif dan Psikomotorik Siswa 50 Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data 50 Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa 50 Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Penelitian 51 xii DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Silabus Pembelajaran Kimia 60 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 66 Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi 92 Lampiran 4 Instrumen Penelitian Sebelum Validasi 104 Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Validasi 113 Lampiran 6 Kisi-kisi Instrumen Tes Setelah Validasi 114 Lampiran 7 Instrumen Penelitian Setelah Validasi 122 Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Tes Setelah Validasi 127 Lampiran 9 Instrumen Penilaian Modul Oleh Guru dan Dosen 128 Lampiran 10a Modul Hidrolisis Garam 137 Lampiran 10b Kunci Jawaban Proyek 165 Lampiran 11 Perhitungan Uji Validitas Data 170 Lampiran 12 Tabel Validitas Data 174 Lampiran 13 Perhitungan Uji Reliabilitas 175 Lampiran 14 Tabel Reliabilitas Data 176 Lampiran 15 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 177 Lampiran 16 Tabel Tingkat Kesukaran Tes 178 Lampiran 17 Perhitungan Daya Pembeda Soal 179 Lampiran 18 Tabel Daya Pembeda Butir Tes 181 Lampiran 19 Distruktor 182 Lampiran 20 Tabel Distruktor 183 Lampiran 21 Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Test 184 Lampiran 22 Angket Penilaian BSNP Dosen dan Guru Lampiran 23 Hasil Penilaian Modul Berbasis Project Based Learning 218 Lampiran 24 Data Penelitian 227 Lampiran 25 Tabel Varian dan Standar Deviasi Pretest-Postest 228 Lampiran 26 Perhitungan Rata-rata, Varians, Dan Standar Deviasi Nilai Pretest Dan Posttest 229 Lampiran 27 Tabel Varian Dan Standar Deviasi Gain Eksperimen 230 xiii Lampiran 28 Perhitungan Rata-rata, Varians, Dan Standar Deviasi Data Gain 231 Lampiran 29 Perhitungan Uji Normalitas 232 Lampiran 30 Uji Homogenitas 235 Lampiran 31 Pengujian Hipotesis Hasil Belajar 236 Lampiran 32 Data Peningkatan Hasil Belajar Gain 238 Lampiran 33 Persentase Peningkatan Hasil Belajar 240 Lampiran 34 Tabel Penilaian Afektif Siswa 241 Lampiran 35 Tabel Penilaian Psikomotorik Siswa 242 Lampiran 36 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 243 Lampiran 37 Tabel Distribusi Chi Kuadrat X 2 244 Lampiran 38 Tabel Distribusi-t Tabel t 245 Lampiran 39 Jadwal Kegiatan Penelitian 246 Lampiran 40 Dokumentasi Penelitian 247

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembelajaran kimia di SMAMA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan antara lain: 1 membangun kesadaran tentang keteraturan dan keindahan alam sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, 2 memupuk sikap ilmiah, 3 memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, 4 meningkatkan kesadaran terhadap aplikasi ilmu kimia, 5 memahami konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya, 6 menerapkan konsep-konsep kimia untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari, 7 membentuk sikap positif terhadap kimia Permendikbud Nomor 59, 2014. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa di SMAN 1 Talawi diketahui bahwa kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit karena belajar kimia menuntut siswa dan guru menghubungkan konsep lain yang membuat hal ini menjadi benar-benar kompleks dan padat dengan konsep. Guru menampilkan rumus-rumus matematika, simbol kimia, dan pengukuran ilmiah secara bersamaan untuk menggambarkan fenomena yang tidak jelas bagi siswa. Selain itu, konsep kimia sering dilihat sebagai konsep abstrak yang tidak berlaku di luar sekolah seperti struktur atom, laju reaksi, dll Stieff danWilensky, 2003. Hasil wawancara siswa dan guru juga menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran yang digunakan bapakibu guru cenderung berpusat pada guru dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Guru jarang menggunakan variasi metode pembelajaran. Proses pembelajaran kimia di kelas cenderung monoton dan kurang menarik. Siswa hanya menerima penjelasan materi kemudian mengerjakan soal-soal latihan. Berdasarkan kurikulum 2013, materi hidrolisis garam merupakan materi dalam pembelajaran kelas XI MIA di semester II. Kompetensi dasar dari dimensi pengetahuan yaitu menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis, sedangkan kompetensi dasar dari dimensi keterampilannya yaitu merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk 2 menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis permendikbud No. 59 tahun 2014. Untuk menguasai kompetensi dasar ini, dibutuhkan suatu media pembelajaran yang berisi tentang kemampuan siswa untuk merancang percobaan, dan melakukan percobaan hidrolisis garam melalui pendekatan saintifik. Salah satu media pembelajaran adalah modul. Modul merupakan media instruksional yang berperan sangat penting dalam pembelajaran. Modul memberikan panduan instruksional bagi para pendidik yang akan memungkinkan guru mengajar tanpa harus melihat silabus karena bahan ajar tersebut telah dirancang sesuai dengan silabus dan kurikulum yang berlaku. Dalam hal ini dipastikan modul akan memacu proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ada Gultom dkk, 2015. Pengembangan modul kimia yang diintegrasikan dengan model pembelajaran inovatif telah banyak dilakukan di semua tingkat satuan pendidikan Kurniawati dan Dhamas, 2013; Kusuma dan Kusoro, 2010. Pengembangan modul yang diintegrasikan dengan model pembelajaran inovatif bertujuan agar pembelajaran menjadi menyenangkan, dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik dan dapat menjadikan peserta didik untuk belajar aktif agar pembelajaran berpusat pada siswa Student Centered. Pengembangan modul juga harus berdasarkan prasyarat dari badan yang berwenang yaitu Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP dan kurikulum yang berlaku Mardapi, 2007. Salah satu model pembelajaran yang inovatif adalah model pembelajaran project based learning. Model ini cukup menantang bagi siswa dan dianggap sebagai suatu model pembelajaran yang efektif untuk membelajarkan siswa secara aktif karena mereka didorong untuk tidak tergantung sepenuhnya pada guru, tetapi diarahkan untuk dapat belajar lebih mandiri. Metode pembelajaran berbasis proyek merupakan metode pembelajaran yang mengacu pada filosofis konstruktivisme, yaitu pengetahuan merupakan hasil konstruksi kognitif melalui suatu aktivitas siswa yang meliputi keterampilan maupun sikap ilmiah siswa sehingga siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan bermakna melalui pengalaman yang nyata Siwa dkk, 2013. Kerja proyek memuat tugas- tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan yang