2.4 Panel Sandwich
Konstruksi sandwich adalah konstruksi berlapis yang didapatkan dengan merekatkan dua lapissan tipis face-back pada suatu teras core tebal. Lapisan
tipis biasanya terbuat dari bahan kuat dan padat sebagai pemikul utama dalam konstruksi, sedangkan corenya dibuat dari bahan ringan dengan tujuan untuk
menyeimbangkan kedua lapisan tipis serta memikul gaya geser. Susunan tersebut memberikan elemen yang konstruksi yang kuat dan kaku dibandingkan dengan
beratnya. Keuntungan panel sandwich adalah bahan lapisan yang digunakan relatif
murah dan kemungkinan luas dalam pemilihan bahan sebagai lapisan face-back maupun core. Aplikasi penggunaan panel sandwich diantaranya untuk dinding,
lantai kayu, pintu, plafon, serta meja Yap 1999. Selain itu panel sandwich juga memiliki kekuatan yang tinggi, displacement yang lebih sedikit, dan dapat
meningkatkan kualitas bahan baku yang bermutu rendah. Teknologi sandwich dengan bahan baku bambu memiliki beberapa manfaat seperti ramah lingkungan,
menghemat kayu berkualitas tinggi, dan menjaga kelestarian hutan Febriyani 2008.
2.5 Kayu Lapis Plywood
Kayu lapis atau plywood merupakan panel kayu yang terdiri dari sejumlah lembaran tipis veneer hasil kupasan atau sayatan log yang disusun dan direkat
dengan pengempaan panas secara bersilangan atau saling tegak lurus Surjokusumo 1984. Penyusunan veneer dengan arah serat saling tegak lurus
menyebabkan kekuatan dan kelemahan kayunya akan didistribusikan ke dalam dua arah sehingga kayu lebih homogen dibanding kayu biasa.
Jumlah lapisan kayu lapis adalah ganjil dari 3 lapis sampai dengan 11 lapis. Tiap lapis terdiri dari satu atau lebih lembaran veneer. Ukuran kayu lapis
umumnya 1200 mm x 2400 mm dengan tebal kayu lapis struktural berkisar antara 4,5 mm
– 32,0 mm. Kayu lapis sangat praktis untuk komponen bangunan karena merupakan
lempengan yang lebar dan luas sehingga cocok digunakan sebagai penutup lantai,
dinding, atau atap. Karena susunan lapisan veneernya, kayu lapis memiliki bentuk yang stabil, kekuatan yang lebih homogen dibandingkan kayu solid, mudah
dipotong dan dikerjakan, kuat dan kaku, dapat langsung digunakan, mudah disambung dengan paku atau perekat, dan permukaannya halus sehingga dapat
langsung dicat Surjokusumo 1984.
2.6 Kayu Meranti