46 menindak pelaku, tapi juga rasa khawatir dan simpati terhadap sesama
manusia. Net 86 mencoba membangun citra polisi dengan positif tidak lain adalah
bertujuan untuk mengedukasi dan mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran yang dapat merugikan diri sendiri,
keluarga, kerabat, maupun orang lain;
63
membangun pola pikir masyarakat agar lebih bangga terhadap aparatur negara;
64
menyindir para oknum polisi yang masih nakal bahkan berperilaku layaknya musuh masyarakat untuk
mengubah sikap dan perilaku mereka. “Polisi sudah dibuatkan program yang seperti ini, biar sadar” begitu produser berharap kepada polisi yang bersikap
buruk agar malu bila bersikap buruk, sadar, instropeksi diri, berubah lebih baik dan senantiasa menjadi aparat keamanan negara yang melindungi, mengayomi
juga melayani masyarakat dengan baik. Net 86 menyadari betul posisi sebagai media massa di mana tayangan ini mampu membentuk opini masyarakat sesuai
dengan yang disajikan. Maka dari itu, Net 86 menekankan sisi edukatif kepada penonton yang mana selalu ditampilkan himbauan, larangan dan nasihat dalam
setiap tayangan Net 86.
65
1. Tahap Eksternalisasi
Eksternalisasi merupakan
proses penyesuaian
diri terhadap
lingkungan. Penyesuaian tersebut berupa pencurahan dan pengekspresian diri ke dalam dunia, baik berupa kegiatan mental maupun fisik.
63
Hasil wawancara langsung dengan Rangga Muliawan, kreatif Net 86 pada 20 Juli 2016
64
Hasil wawancara langsung dengan Mbarrep Desto Kuncoro, produser Net 86 pada 13 Juli 2016
65
Hasil wawancara langsung dengan Rangga Muliawan, kreatif Net 86 pada 20 Juli 2016
47 Polri sebagai aparat penegak hukum di Indonesia berupaya melakukan
tugas sebaik-baiknya sebagaimana tertuang dalam visi dan misi kepolisian untuk senantiasa melindungi, mengayomi dan melindungi. Di bawah satuan
Polri, polisi terus mencoba menempati perannya yang penting dalam struktur kenegaraan agar tercipta Republik Indonesia yang tertib dan taat
hukum. Untuk menjalani tugas yang amat besar, polisi difasilitasi pelbagai kewenangan hukum dalam menghimbau, mendeteksi, mengungkap dan
menindak segala hal terkait pelanggaran hukum. Namun demikian, masih banyak oknum polisi di lapangan yang bertindak buruk, jahat dan layaknya
musuh masyarakat sebagaimana beberapa contoh pada bab-bab sebelumnya penulis uraikan.
Tahap eksternalisasi berlangsung ketika NET. hendak membuat sebuah program reality show tentang perangkat kenegaraan dalam bertugas
yang kemudian dipilihlah polisi. Terpilihnya polisi sebagai subjek tayangan ini karena dianggap polisi adalah perangkat negara yang paling dekat
dengan masyarakat dan dalam aktivitasnya bersentuhan langsung dengan masyarakat. namun tim NET. yang kurang memahami secara fasih
prosedural yang sesuai ketika polisi bertugas mengimbau, mendeteksi juga menindak segala bentuk pelanggaran hukum kemudian berkordinasi dengan
Polri langsung dalam pengembangan gagasan juga ide program. Tim produksi menyesuaikan dan menyatukan perspektif antara Polri
dan NET. demi menghasilkan program yang saling menguntungkan. Polisi
48 ingin citranya baik, Net 86 ingin tayangan yang ditonton masyarakat.
66
Produser beserta jajaran produksi maupun Polri memiliki kewenangan untuk saling menentukan tayangan yang sesuai untuk ditampilkan pada setiap
episode. Contohnya isu hangat apa yang sedang ramai dibicarakan masyarakat, atau kejadian penting apa di Indonesia yang melibatkan
kepolisian.
2. Tahap Objektivasi