Permasalahan Pada Tubuh Polri

36 dan kelancaran lalu lintas; 49 Reskrim: Reserse Kriminal Reskrim bertugas mengumpulkan barang bukti untuk mengungkap kasus. Setelah bukti terkumpul, reskrim menangkap tersangka, kemudian bersama-sama alat bukti yang telah terkumpul, diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum; Binamitra, pada divisi ini mendekati fungsi humas, yaitu berkonsentrasi kepada sosialisasi informasi kepolisian secara aktif yang menghubungkan antara polisi dan masyarakat; 50 Divisi Teknologi Informasi: divisi teknologi informasi TI bertugas di bidang informatika yang meliputi teknologi informasi, dan komunikasi elektronika yang berada di bawah kapolri bertugas menyelenggarakan fungsi pembinaan dan pengembangan sistem teknologi informasi dan komunikasi elektronika serta informasi manajerial termasuk jaringan telekomunikasi di lingkungan polri yang meliputi sentralisasi pengumpulan dan pengolahan data, analisa dan evaluasi serta penyajian informasi termasuk pelayanan multimedia. 51

4. Permasalahan Pada Tubuh Polri

Dalam pandangan hukum tentang polisi secara tradisional, seorang polisi hanyalah seorang warga biasa yang dipekerjakan dan dibayar untuk menegakan hukum sebagai tugasnya. 52 Berbeda dari pandangan tersebut, saat ini polisi memiliki kewenangan tertulis dalam undang-undang yang 49 http:www.bennyrhamdani.com201602yuk-mengenal-jenis-seragam-polisi.html Diakses pada 19 Juli 2016. 50 http:pelayanmasyarakat.blogspot.co.id2008015-fungsi-umum-kepolisian.html Diakses pada 19 Juli 2016. 51 http:ycgroup.blogspot.co.id201304divisi-teknologi-informasi- pada.htmlaxzz4Es6BDFsB Diakses pada 19 Juli 2016. 52 Kunarto, Robert Baldwin Richard Kinsey Eds., Police Powers Politic Kewenangan Polisi dan Politik, PT. Cipta Manunggal, Jakarta 2002. Hlm 172 37 tidak dimiliki masyarakat biasa, sebagaimana tercantum dalam butir e dan f, Pasal 15, BAB III, Undang-Undang Kepolisian No 2 tahun 2002, polisi berhak mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif juga berhak melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan, baik berupa kriminal atau kegiatan yang dapat mengganggu keamanan. Profesionalisme dan transparansi kerja polisi mestilah diutamakan. Dengan Profesionalisme dan transparansi inilah polisi dan masyarakat dapat bekerja sama membangun lingkungan yang aman sebagaimana dikenal dengan community policing. Community policing hadir sebagai strategi untuk menutupi minimnya jumlah aparat kepolisian yang lebih sedikit dibanding masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan dalam bermasyarakat. Untuk menjaga kebersinambungan community policing tersebut, pada dasarnya polisi mestilah menjaga citra agar tetap baik. Polisi yang santun, berintegritas, dan berpegang teguh pada visi misi kepolisian akan langsung meningkatkan kerjasama antara polisi dan masyarakat. Namun, etos kerja polisi yang buruk dapat menghancurkan kerjasama antara polisi dan masyarakat tersebut. Drs. Kunarso sebagai mantan kapolri turut geram atas sikap buruk para oknum polisi yang angker, bersikap dan bertindak sebagai penguasa, korup, bengis dan melukai hati masyarakat dalam bertugas. Hal itu cenderung menghancurkan kerjasama polisi dan masyarakat 38 sebagaimana tertulis pada kata pengantar dalam buku Police Powers Politic karangan Robert Baldwin dan Richard Kinsey. 53 Besarnya peran polisi dalam menjaga stabilitas keamanan di Indonesia berpotensi bagi terjadinya kekerasan maupun penyalahgunaan kewenangan pada instansi ini. Poin satu pada misi kepolisian dalam situs resmi Polri menyatakan, polisi melaksanakan deteksi dini melalui kegiatan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan. 54 Pada kondisi tersebut, polisi sangat berpotensi melakukan kesalahan dalam mendeteksi pelanggaran. Potensi-potensi kesalahan polisi dalam menindak hukum inilah yang kemudian memunculkan asas praduga tak bersalah yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP, butir ke-3 huruf c. Potensi terjadinya penyalahgunaan kewenangan oleh kepolisian juga dapat d ilihat dalam poin tujuh misi kepolisian, yakni “polisi mengelola secara profesional, transparan, akuntabel dan modern seluruh sumber daya Polri guna mendukung operasional tugas Polri”. Poin ini memungkinkan polisi dalam aktivitas mereka menggunakan seluruh sumber daya Polri baik berupa sumber daya manusia, fasilitas, maupun finansial. Di sini potensi penyalahgunaan kekuasaan tidak kalah besar. Namun demikian realita yang hadir di mata masyarakat, masih ada tindakan oknum-oknum polisi yang menyalahi aturan atau bertindak sewenang-wenang sehingga memunculkan keluhan publik. Munculnya berbagai keluhan publik tersebut pada gilirannya membentuk persepsi 53 Disunting oleh Drs. Kunarto, Robert Baldwin Richard Kinsey, Police Powers Politic Kewenangan Polisi dan Politik, PT. Cipta Manunggal, Jakarta 2002. Hlm xvi 54 https:www.polri.go.idtentang-visimisi.php. Diakses pada, 24 Februari 2016 39 negatif tentang polisi. Sejumlah contoh membuktikan hal itu. Di Jakarta, Senin 26032015, tindakan polisi lalu lintas dalam menindak pengguna kendaraan bermotor Huandra Limanau, penindakan tidak berjalan wajar. Diawali oleh brigadir Hardiyanto yang mencaci Huandra “dasar cina”, selanjutnya surat tilang tidak dijelaskan, SIM ditahan, form biru dikosongkan, nama petugas tidak diisi, SIM harus diambil dimana tidak diinfokan. Huandra pun dipaksa tanda tangan. 55 Kasus berikutnya, Aksi pemukulan oleh Briptu Riski anggota Yanma Mabes Polri kepada satpam di selasar Gedung Teratai Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, Yudi Setiabudi dan Abdullah, Kamis 1222015. Kejadian berawal saat Briptu Riski hendak meminjam kursi roda untuk salah satu anggota keluarganya. Kemudian, Yudi Setiabudi meminta Riski meninggalkan kartu identitas KTP. Bukan menyerahkan KTP, Briptu Riski malah melayangkan bogem ke wajah Yudi. 56 Hal tersebut mengakibatkan korban cedera dan mesti dirawat. 57 Selanjutnya adalah kasus korupsi yang melibatkan mantan kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol Susno Duadji terkait dana pengamanan Pilkada Jawa Barat 2008. Keterangan yang dihimpun kantor berita Antara menyebutkan, Polda Jawa Barat yang kala itu dijabat Susno Duadji selaku Kapolda menerima dana 27 miliar untuk pengamanan 55 www.republika.co.idberitanasionalhukum150327nlujpm-polisi-sewenangwenang- dan-rasis-ramai-dibicarakan-di-dunia-maya. Diakses pada, 26 Februari 2016 56 http:news.okezone.comread201502143371105698bertindak-sewenang-wenang- anggota-polri-bisa-dipidana. Diakses pada, 26 Februari 2016 57 http:www.merdeka.comperistiwadigebuki-anggota-polri-satpam-rs-fatmawati-pilih- jalur-damai.html. Diakses pada 26 Februari 2016 40 Pemilukada Jawa Barat 2008 namun sebagian dana tidak dipakai untuk pengamanan Pemilukada tapi dipakai untuk kepentingan yang lain. 58 Contoh kasus lain ialah terkait rekening gendut aparat kepolisian Komjen Pol Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka pasca menjalani uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon tunggal Kapolri di gedung DPR RI. Penetapan tersebut terkait dengan rekening gendut miliknya yang mencapai hingga Rp 1,2 triliun. Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 13 Januari 2015. 59 Selain Budi Gunawan, yang tersandung kasus rekening gendut, sedikitnya ada 17 nama pejabat tinggi Polri baik purnawirawan maupun yang masih aktif . 60 58 http:www.antaranews.comprint188320susno-tersangka-dana-pengamanan-pilkada- jawa-barat Diakses pada 20 Juli 2016 59 http:www.bbc.comindonesiaberita_indonesia201502150216_kronologi_bg_kpk Diakses pada 20 Juli 2016 60 http:www.merdeka.comperistiwaberedar-nama-nama-jenderal-polisi-yang- tersangkut-rekening-gendut.html Diakses pada 20 Juli 2016 41 BAB IV ANALISIS DAN TEMUAN

A. Net 86 edisi 30 Mei hingga 3 Juni 2016

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN AUDIENS TENTANG REALITY SHOW 86 DI NET. TV (Studi Resepsi Pada Warga RW 02 di Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Sukun Kota Malang)

3 21 22

Tayangan 86 di Net Tv dan Citra Polisi (Studi Korelasional Pengaruh Hubungan Tayangan 86 di Net Tv Terhadap Citra Polisi di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)

1 8 93

Tayangan 86 di Net Tv dan Citra Polisi (Studi Korelasional Pengaruh Hubungan Tayangan 86 di Net Tv Terhadap Citra Polisi di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 1 14

Tayangan 86 di Net Tv dan Citra Polisi (Studi Korelasional Pengaruh Hubungan Tayangan 86 di Net Tv Terhadap Citra Polisi di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 0 1

Tayangan 86 di Net Tv dan Citra Polisi (Studi Korelasional Pengaruh Hubungan Tayangan 86 di Net Tv Terhadap Citra Polisi di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 1 8

Tayangan 86 di Net Tv dan Citra Polisi (Studi Korelasional Pengaruh Hubungan Tayangan 86 di Net Tv Terhadap Citra Polisi di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 4 19

Tayangan 86 di Net Tv dan Citra Polisi (Studi Korelasional Pengaruh Hubungan Tayangan 86 di Net Tv Terhadap Citra Polisi di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 3 3

Tayangan 86 di Net Tv dan Citra Polisi (Studi Korelasional Pengaruh Hubungan Tayangan 86 di Net Tv Terhadap Citra Polisi di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 1 9

PERSEPSI PENONTON TERHADAP PENCITRAAN DALAM REALITY SHOW (Studi Deskriptif Kualitatif Persepsi Penonton Terhadap Pencitraan dalam Reality Show 86 NET TV di Kalangan Anggota PERHUMAS Muda Yogyakarta) - UNS Institutional Repository

0 2 15

OPINI ANGGOTA POLISI DI MAPOLRESTABES SURABAYA MENGENAI TAYANGAN 86 DI NET TV SKRIPSI

1 1 22