Pengelompokkan Kelelawar Berdasarkan Tipe Mahkota Bunga

34 Kelalawar yang menyukai kedua tipe mahkota bunga ini adalah R. amplexicaudatus. Untuk tipe mahkota bunga personate dan bilabiate cenderung lebih disukai oleh kelelawar D. minor yang dicirikan oleh peubah panjang susunan gigi pada rahang bawah LTR. Kelelawar yang menyukai tipe mahkota bunga apetalouse dicirikan oleh peubah panjang tengkorak TSL dan lebar langit-langit pada gigi taring PC. Tipe mahkota bunga ini digemari oleh N. aello. IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan 1. Habitat jenis kelelawar di TWAGM terdiri dari hutan primer, hutan sekunder, dan kebun buah campuran. Hutan primer memiliki nilai indeks keragaman Shannon-Wienner ter tinggi H’=1.20, indeks Margalef S Mg cenderung tertinggi di hutan primer D Mg =3.42. Hutan primer dan hutan sekunder memiliki indeks kemerataan Evenness tertinggi yaitu 0.55 dan 0.55 secara berurutan dibanding kebun buah campuran E=0.27. Kebun buah campuran dan hutan sekunder memiliki indeks dominansi tertinggi masing-masing 0.73 dan 0.72 secara berurutan dibanding hutan primer dengan nilai indeks dominansi 0.41. 2. Kesamaan relung sumberdaya habitat kelelawar Megachiroptera menunjukkan bahwa jenis kelelawar D. magna dan R. amplexicaudatus merupakan kelelawar yang cenderung menyukai habitat kebun buah campuran sebagai daerah mencari makan. Jenis kelelawar D. minor, M. minimus, S. australis, N. aello, dan N. albiventer merupakan kelompok kelalawar yang cenderung memilih hutan primer sebagai tempat mencari jenis tumbuhan sumber pakan. Kesamaan relung sumberdaya pakan kelelawar menunjukkan adanya 2 kelompok jenis kelelawar. Kedua kelompok kelelawar cenderung menyukai bentuk polen tricolporate. Jenis kelelawar M. minimus¸ D. magna dan D. minor cenderung menyukai bentuk polen heterocolpate, inaperturate, personate, stephanocolpate, tricolporate, dan triporate. Jenis kelelawar S. australis, N. aello, N. albiventer, dan R. amplexicaudatus cenderung memiliki preferensi terhadap bentuk polen heterocolpate, inaperturate, monoporate, monosulcate, personate, polyad, salverform, sepalloid, stephanocolpate, stephanocolporate, tricolpate, tricolporate, triporate, trizonocolporate, dan zonocolporate. 3. Karakter tengkorak menjadi penciri bagi kelelawar yang memanfaatkan tipe mahkota caryophyllaceous, rosaceous corona, apetalouse, dan tubular. Karakter tengkorak kelelawar yang menjadi penciri bagi kelelawar yang memanfaatkan tipe mahkota bunga tersebut di atas adalah lebar jarak antar zigomatik PSW, jarak antar orbit MZB, panjang tengkorak TSL, panjang anterior dasar tengkorak ASL, dan tinggi tengkorak SH. Karakter gigi kelelawar mencirikan kelelawar yang memanfaatkan tipe mahkota bunga rosaceouse, sepaloid, dan papilionaceous. Karakter gigi kelelawar menjadi penciri kelelawar yang memanfaatkan ketiga tipe mahkota tersebut yakni panjang susunan gigi pada rahang bawah LTR, panjang rahang bawah TDL, jarak condyle terhadap gigi geraham bawah pertama CM1, dan tinggi tebal dentari di bawah geraham pertama MDD.