adalah salah satu bentuk lipid yang merupakan bentuk simpanan dari karbon, hidrogen dan oksigen. Angka dan Suhartono 2000, menemukan bahwa pada ganggang hijau
biru Spirulina kaya akan asam lemak tak jenuh. Salah satu jenis yang utama adalah asam linolenat yang mencapai 20 dari total lipid. Jenis gula yang menyusun
karbohidrat Spirulina termasuk ramnosa 19, glukan 1.5, silitol berfosfat 2.5, glukosamin dan asam muramat 2, glikogen 0.5, serta asam sialat 0.5. Bold
dan Wynne 1985, menambahkan bahwa 1.7 dari berat dinding sel Pleurotaenium adalah lipid, 0.32 adalah nitrogen dan selebihnya adalah glukosa, galaktosa, xylosa
dan arabinosa. Ganggang adalah tumbuhan yang dapat berfotosintesis. Gula merupakan karbohidrat paling sederhana yang dihasilkan dari fotosintesis.
Pertumbuhan ganggang mikro sendiri terdiri dari tiga fase utama, yaitu fase lag, eksponensial dan stasioner. Budidaya ganggang mikro memiliki berbagai keuntungan
diantaranya adalah siklus hidup yang pendek, beberapa spesies hanya membutuhkan waktu beberapa jam untuk menyelesaikan siklusnya, seluruh organ dapat dipanen dan
dimanfaatkan, diperbanyak sesuai target, serta biaya pemeliharaan yang rendah Poelman et al. 1997.
2.4 Pendekatan Identifikasi Ganggang Mikro
Pendekatan identifikasi ganggang mikro dilakukan dengan mengacu pada Bold dan Wynne 1985. Identifikasi ganggang mikro yang utama didasarkan pada karakteristik
morfologi serta sifat-sifat selular seperti: sifat pigmen fotosintetik; struktur sel dan flagela yang dibentuk oleh sel-sel yang bergerak, serta lipid sebagai bahan cadangan
organik yang dihasilkan sel.
2.4.1 Karakteristik Morfologi.
Banyak spesies ganggang terdapat sebagai sel tunggal yang dapat berbentuk bola,
batang, gada atau kumparan. Ganggang memiliki ukuran sangat beragam. Ganggang ada yang memiliki flagela ada yang tidak. Bersifat uniseluler tetapi spesies tertentu
membentuk koloni-koloni
multiseluler. Beberapa
koloni merupakan
agregasi kumpulan sel-sel tunggal identik yang saling melekat setelah pembelahan. Ganggang
sebagaimana protista eukariotik yang lain, mengandung nukleus yang membatasi membran yang mengandung pati, tetesan minyak dan vakuola. Setiap sel mengandung
satu atau lebih kloroplas, yang dapat berbentuk pita, di dalam matriks kloroplas terdapat gelembung-gelembung pipih bermembran yang dinamakan tilakoid. Membran tilakoid
berisikan klorofil dan pigmen-pigmen pelengkap yang merupakan situs reaksi cahaya fotosintesis.
2.4.2 Sistem pigmen.
Pigmen terdapat dalam kloroplas. Kloroplas di dalam sel letaknya mengikuti bentuk dinding sel parietal. Kloroplas kerap berisi masa protein cadangan, yang disebut
pirenoid. Tubuh ganggang terdapat zat warna pigmen, yaitu:
- Fikosianin : warna biru
- Klorofil : warna hijau
- Fikosantin : warna coklat
- Fikoeritrin : warna merah
- Karoten : warna keemasan
- Xantofil : warna kuning
2.4.3 Sifat Bahan Cadangan.
Cadangan makanan ganggang umumnya merupakan amilum yang tersusun sebagai rantai glukosa tidak bercabang yaitu amilosa dan rantai yang bercabang amilopektin.
Seringkali amilum tersebut terbentuk dalam granula bersama dengan badan protein dalam plastida disebut pirenoid. Pirenoid umumnya diliputi oleh butiran-butiran pati,
pirenoid ini berasal dari hasil asimilasi berupa tepung dan lemak lipid tetapi beberapa jenis tidak mempunyai pirenoid.
2.4.4 Struktur Sel dan Flagela.
Struktur tubuh ganggang sangat bervariasi. Beberapa spesies yang bersel tunggal dapat bergerak atas kekuatan sendiri motil, sedangkan sebagian lagi non motil. Koloni
ganggang dapat berupa benang-benang filamen. Koloni yang tidak membentuk filamen biasanya merupakan kumpulan sel berbentuk bundar atau pipih tanpa alat lekat
holdfast. Dua tipe pergerakan fototaksis pada gangang yaitu:
a. Pergerakan dengan flagela. Pada umumnya sel ganggang dijumpai adanya flagela. Flagela dihubungkan
dengan struktur yang sangat luas disebut aparatus neuromotor, merupakan granula pada pangkal dari tiap flagela disebut blepharoplas. Flagela tersebut
dikelilingi oleh selubung plasma. b. Pergerakan dengan sekresi lendir.