48
Partensky 1999 Synechococcus juga banyak dijumpai pada daerah dengan lingkungan yang memiliki salinitas rendah danatau pada suhu rendah.
Gambar 10. Foto mikroskop ganggang mikro Synechococcus sp. a = chloroplast, b = pigmen fikosianin, c = pigmen
klorofil dan d = butir sianofisin. Sumber : Arisanti 2012.
4.2.2 Isolat ICBB 9113
Hasil identifikasi menunjukkan bahwa isolat ICBB 9113 adalah kelompok Chlamydomonas
sp.. Chlamydomonas adalah salah satu genus ganggang hijau bersel tunggal dan memiliki flagella. Ganggang tersebut termasuk dalam klas Chlorophyceae ; ordo
Volvocales : famili Chlamydomonadaceae, mempunyai pigmen klorofil yang menghasilkan
warna hijau serta stigma Gambar 11. Flagela pada isolat tidak tampak. Hal ini disebabkan ketiganya sedang berada pada fase reproduksi aseksual. Pada fase reproduksi aseksual,
individu menjadi nonmotil karena flagela menghilang Pelczar dan Chan 1986. Chlamydomonas
dipakai sebagai model organisme dalam studi biologi molekuler, terutama dalam studi motilitas flagella, dinamika kloroplas, biogenesis dan genetika.
Gambar 11. Foto mikroskop ganggang mikro genus Chlamydomonas sp. Sumber : Arisanti 2012.
Confidential
49
Secara morfologi Chlamydomonas umumnya berbentuk oval, dinding sel terdiri dari
glikoprotein dan polisakarida non selulosa, dua flagella terletak pada anterior. Kloroplas umumnya berbentuk mangkok dan memiliki bintik mata pada bagian anterior kloroflas, setiap
sel dapat memiliki dua atau tiga tersusun secara paralel.
4.2.3 Isolat ICBB 9114
Isolat ICBB 9114 tergolong genus Chlorella sp.
Bold dan Wynne 1985 pada G
ambar 12. Berdasarkan kajian morfologi isolat ini teridentifikasi sebagai spesies Chlorella vulgaris.
Chlorella merupakan ganggang hijau bersel tunggal, termasuk dalam filum Chlorophyta.
Gangang mikro ini berbentuk bulat, dengan diameter antara 2 µm - 10 µm, dan tidak memiliki flagela. Chlorella mengandung pigmen fotosintesis hijau klorofil-a dan-b dalam
kloroplasnya. Ganggang ini berkembang biak dengan cepat, hanya membutuhkan karbon dioksida, air, sinar matahari, dan sejumlah kecil mineral untuk bereproduksi. Dinding selnya
keras terdiri atas selulosa dan pektin. Sel ini mempunyai protoplasma yang berbentuk cawan. Chlorella
bersifat kosmopolit yang dapat tumbuh dimana-mana, kecuali pada tempat yang sangat kritis bagi kehidupan. Alga ini dapat tumbuh pada salinitas 0-35 ppt, Salinitas
10-20 ppt merupakan salinitas optimum untuk pertumbuhan alga ini. Alga ini tidak tumbuh pada suhu 40
C, tetapi masih dapat bertahan hidup pada suhu tersebut. Kisaran suhu 25
o
- 30
C merupakan kisaran suhu yang optimal. Alga ini bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan sel, tetapi juga dapat dengan pemisahan utospora dari sel induknya. Reproduksi
sel ini diawali dengan pertumbuhan sel yang membesar. Periode selanjutnya adalah terjadinya peningkatan aktivitas sintesa sebagai bagian dari persiapan pembentukan sel anak,
yang merupakan tingkat pematangan awal. Tahap selanjutnya terbentuk sel induk muda yang merupakan tingkat pematangan akhir, yang akan disusul dengan pelepasan sel anak.
Gambar 12. Foto mikroskop ganggang mikro genus Chlorella vulgaris
Confidential