Seleksi Ganggang Mikro Rancangan Penelitian

3 dengan memperhatikan kurva tumbuh berdasarkan kepadatan optik optic density; OD. Kepadatan optik diamati menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 620nm OD 620nm . 3.3.2 Identifikasi Ganggang Mikro Tahapan Identifikasi dilakukan untuk mengetahui jenis ganggang mikro yang terseleksi. identifikasi ganggang mikro dilakukan dengan mikroskop perbesaran hingga 1000x berdasarkan karakteristik morfologi umum serta sifat-sifat selular seperti jenis pigmen fotosintetik serta struktur sel dan flagela dengan mengacu pada buku Bold dan Wynne 1985 dan Round 1990.

3.3.3 Pengembangan Ganggang Mikro Terpilih

Ganggang mikro yang terpilih berdasarkan tingginya laju pertumbuhan dan daya tahan serta serta kandungan biomassa yang tinggi dipilih untuk dikembangkan pada volume yang lebih besar 50L. Pengembangan ganggang mikro hingga kerapatan optik ≥ 0,5, kemudian dilakukan sampling masing-masing ganggang mikro untuk dilanjutkan dengan perlakuan kontaminasi logam berat.

3.3.4 Perlakuan ganggang mikro terpilih dengan logam berat.

Sampel dari ganggang mikro yang terpilih, diambil masing-masing 150 ml dan ditambahkan logam berat dengan kadar 1,25 ppm, 2,5 ppm, 5,0 ppm dan 10 ppm serta blanko. Kemudian diukur kerapatan optiknya dimulai hari ke-0, 1 dan seterusnya hingga laju pertumbuhan terhenti. Selanjutnya setelah fase kematian setiap sampel diukur kadar logam yang tersisa dengan spektroskopi serapan atom SSA.

3.3.5 Perlakuan ganggang mikro terpilih dengan pestisida.

Sampel dari ganggang mikro yang terpilih, diambil masing-masing 150 ml dan ditambahkan pestisida dengan kadar 5 ppm, 10 ppm, 20 ppm dan 40 ppm serta blanko. Kemudian diukur kerapatan optiknya dimulai hari dari setelah 60 menit pertama dan diukur lagi setelah 24 jam dan 96 jam.

3.3.6 Pengolahan Data

Data pertumbuhan ganggang mikro diolah secara deskriptif dan dihitung laju pertumbuhannya OD pada fase logaritmiknya. Dari 3 isolat ganggang mikro terbaik dipilih untuk dilanjutkan pada pengujian logam berat dan pestisida. Data pertumbuhan 3 isolat ganggang mikro dalam media BG11 dengan pemberian logam berat pestisida dianalisa secara deskriptif terhadap penyerapan logam berat dan toksisitas pestisida terhadap pertumbuhan ganggang mikro. 45

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Seleksi Ganggang Mikro.

Seleksi isolat ganggang mikro dilakukan dengan menumbuhkan 10 sampel isolat ganggang mikro. Isolat ditumbuhkan dalam media BG-11. Kurva pertumbuhannya ditentukan berdasarkan kecepatan tumbuh, kondisi pertumbuhan, dan keanekaragaman pigmennya selama masa inkubasi Gambar 8. Pengamatan pertumbuhan kultur dilakukan selama 21 hari. Hasil seleksi diperoleh tiga isolat strain ganggang mikro yaitu ICBB 9111, ICBB 9113 dan ICBB 9114 yang selanjutnya dikembangkan dan akan digunakan pada tahapan uji sensitivitas ganggang mikro. Gambar 8. Kurva pertumbuhan 10 isolat ganggang mikro koleksi ICBB-CC Seleksi isolat ganggang mikro dilakukan berdasarkan laju pertumbuhan dan kepadatan sel pada media pertumbuhan yang ditentukan. Penentuan laju pertumbuhan dilakukan dengan mengamati kurva pertumbuhan selama masa kultivasi, hingga hari ke 21. Berdasarkan kurva pertumbuhan masing-masing isolat, terpilih tiga isolat yaitu : ICBB 9111, ICBB 9113 dan ICBB 9114 yang selanjutnya dikembangkan dan digunakan pada tahapan uji sensitivitas ganggang mikro terhadap logam berat dan pestisida. Isolat yang dipilih masing- 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 3 6 9 12 15 18 21 O D 6 2 n m Hari ke- 160 183 205 238 9111 9112 9113 9114 293 346 Confidential