KERANGKA PENELITIAN Strategi Pengembangan Agribisnis Sapi Perah di Jawa Timur

Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2012 277 maupun eksternal. Langkah terakhir adalah merumuskan alternatif-alternatif strategi dalam bentuk arsitektur strategik sehingga alternatif-alternatif stratategi tersebut bisa dilaksanakan secara simultan sesuai dengan periode waktu yang ditetapkan tahapan pengambilan keputusan.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi Jawa Timur dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah pemasok susu sapi terbesar di Indonesia Ditjennak Kementan, 2010. Kabupaten yang dipilih sebagai tempat penelitian adalah Kabupaten Malang. Pemilihan kabupaten tersebut berdasarkan pertimbangan purposive bahwa kabupaten tersebut merupakan penghasil susu terbesar di Provinsi Jawa Timur yaitu 174.176 ton pada tahun 2010 Disnak Jatim, 2011. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai November 2012.

3.2. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data Primer dalam penelitian ini adalah data-data berkaitan dengan sikap dan pandangan peternak serta para pemangku kebijakan terkait dengan agribisnis sapi perah internal dan eksternal. Data primer bersumber dari observasi dan wawancara langsung dengan responden dan pakar yang terlibat dalam penelitian ini. Sedangkan data sekunder berasal dari BPS, BPS Kabupaten Malang, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Kementerian Pertanian dan literature-literatur yang terkait dengan penelitian.

3.3. Sampel dan Metode Pengambilan Sampel

Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 responden, yang terdiri dari 30 responden dari peternak, 1 responden dari pejabat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang. Sampel peternak yang diambil adalah peternak di wilayah Pujon. Hal ini karena Kecamatan Pujon merupakan penghasil susu terbesar di wilayah Kabupaten Malang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode judgemental sampling berdasarkan petunjuk dari ketua kelompok. Pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara dipandu dengan kuesioner.

3.4. Analisis dan Pengolahan Data

Analisis data sekunder dilakukan dengan metode desk studi. Sedangkan analisis data primer untuk perumusan alternatif strategi dilakukan dengan menggunakan matrik SWOT dan arsitektur strategik. Sebelum melakukan proses identifikasi, terlebih dahulu disepakati basis analisis stakeholder yang berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal. Dalam kajian ini, yang terkategori sebagai pihak internal 278 Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2012 adalah peternak dan kelembagaan koperasi. Selain dari itu akan terkategori sebagai pihak eksternal. Gambar 1 menjelaskan pengklasifikasian berbagai faktor dan pemangku kepentingan stakeholder yang menjadi pihak internal dan eksternal, di mana pihak internal yang dimaksudkan adalah yang terkategori pada lingkungan mikro, sementara lingkungan meso dan makro terkategori sebagai lingkungan eksternal. Gambar 1. Lingkungan Mikro, Meso dan Makro yang Terkait dengan Lingkungan Internal dan Eksternal yang Digunakan Sebagai Basis Analisis SWOT Hasil analisis baik data primer dan data sekunder tersebut kemudian digabungkan dengan menggunakan matriks SWOT dan dipetakan pada diagram matriks SWOT untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan agribisnis sapi perah di Provinsi Jawa Timur Gambar 2. Geografis Lingkungan Sosial Lingkungan Fisik Ekonomi Sosial Budaya Hankam Teknologi Politik SDA Agroklimat IPS Masyarakat Pemerintah Gerakan Koperasi Peternak Koperasi Peternak Lingkungan Makro Lingkungan Meso Lingkungan Mikro Pengurus Anggota