6
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ekosistem Mangrove dan Lamun
Mangrove merupakan spesies tumbuhan sejati atau tidak sejati yang beradapatasi dengan perairan laut. Mangrove kebanyakan di dominansi oleh
tumbuhan sejati yang terdapat di habitat tepi pantai atau estuaria. Mangrove didefinisikan sebagai pohon-pohon kayu dan semak belukar yang berkembang di
habitat mangrove Hogarth 2007 yang berada di pantai tropis dan subtropis yang didominansi oleh beberapa jenis pohon yang mampu tumbuh dan
berkembang pada daerah pasang-surut Bengen 2004. Mangrove di Indonesia tersebar diseluruh Pulau dengan memiliki area mangrove yang terbesar di dunia
yaitu sekitar 3.112.989 juta m
2
atau 22,6 total luasan di dunia Giri et al. 2010 dan mangrove di kawasan Asia tenggara sekitar 76 Hutomo dan Moosa 2005
yang secara global memiliki keanekaragamanan yang paling tinggi Gambar 2; Polidoro et al. 2010.
Gambar 2 Distribusi global ekosistem mangrove Polidoro et al. 2010. Mangrove di dunia terdiri dari 20 genus Hogarth 2007 dengan 70 spesies
yang terdiri dari pohon, semak, dan pakis Ricklefs et al. 2006. Indonesia memiliki 202 jenis, dengan 33 jenis mangrove sejati dan 10 jenis perdu Noor et
al. 2006 dengan tipe habitat berbeda-beda. Habitat mangrove berdasarkan tipe substratnya, mangrove berada di substrat berupa pasir, berlumpur, lempung,
campuran pecahan karang, tergenang air laut secara berkala, menerima pasokan air tawar yang cukup, dan terlindung dari gelombang besar dan arus
pasang surut yang kuat Bengen 2004. Substrat yang ada di ekosistem
7 mangrove mempengaruhi sebaran jenis-jenis mangrove. Habitat mangrove
memiliki fungsi baik secara fisik, ekologi, dan sosial-ekonomi terhadap faktor biotik dan abiotik.
Fungsi ekosistem mangrove secara fisik seperti pelindung dari badai, pasang surut, dan gelombang untuk masyrakat pesisir dan biota yang ada
Giesen et al. 2006. Fungsi sosial-ekonomi mangrove secara umum seperti sumber mata pencaharian masyarakat baik berupa makanan atau wisata. Fungsi
ekologi dari ekosistem mangrove adalah pendukung jaring makanan, penyerap karbon Giesen et al. 2006 sumber makanan, tempat memijah, tempat
berkembang biak, dan tempat berlindung bagi biota akuatik dan darat. Daerah pantai tropis merupakan salah satu tempat tumbuh dan
berkembang tumbuhan mangrove. Karakteristik dari ekosistem mangrove adalah dapat berkembang maksimum pada daerah-daerah yang bercurah hujan tinggi
atau daerah sungai yang memiliki masukkan air tawar yang cukup untuk mencegah hipersalin Nybakken 1992. Selain itu menurut Bengen 2004,
ekosistem mangrove memiliki karakteristik seperti jenis tanah berlempung, berlumpur, campuran karang atau pasir, daerahnya tergenang air laut secara
berkala, terdapat masukan air tawar dari darat, dan air bersalinitas payau. Hewan yang ada di ekosistem mangrove berasal dari darat dan laut, baik
hewan vertebrata dan invertebrata yang asli dari mangrove, fakultatif sebagian, dan pendatang. Hewan vertebrata yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove
seperti dari jenis burung-burung air, ikan, katak, kura-kura, buaya, ular Nagelkerken et al. 2008, dan dari jenis mamalia seperti onta Hogarth 2007,
bekantan, kera ekor panjang, dan kelelawar. Hewan invertebrata yang ada di ekosistem mangrove seperti zooplankton, sponges, krustacea udang-udangan,
kepiting, serangga insekta, gastropoda dan bivalvia Kathiresan dan Bingham 2001; Hogarth 2007; Nagelkerken et al. 2008. Selain dengan hewan, mangrove
berasosiasi dengan tumbuhan tingkat rendah, tingkat tinggi, dan mikroorganisme seperti bakteri, fungi, mikroalga, makroalga, dan beberapa tumbuhan epifit lain
seperti anggrek Kathiresan dan Bingham 2001. Pada ekosistem pesisir, selain tumbuhan mangrove terdapat tumbuhan
lamun. Tumbuhan lamun merupakan tumbuhan angiospermae yang dapat hidup di seluruh laut dibandingkan dengan mangrove. Distribusi dari tumbuhan lamun
hampir diseluruh lautan di dunia yang terdiri dari 2 famili yaitu Potamogetonaceae dan Hydrocharitaceae, dengan maksimal kedalaman
8 mencapai 90 m Hogarth 2007. Jumlah keankeragaman spesies lamun di dunia
kurang dari 60 spesies dengan wilayah Indo-Pasifik tropis merupakan daerah yang paling tinggi keanekaragamannya di dunia Gambar 3; Short et al. 2007.
Ekosistem lamun di Indonesia merupakan ekosistem yang tumbuh dengan baik di rataan terumbu dan berpasir Hutomo dan Moosa 2005, dengan tutupan area
sebesar 30.000 km
2
Kuriandewa et al. 2003. Indonesia memiliki 7 genus dan 13 spesies yang ada di seluruh perairan Kuriandewa et al. 2003 dengan satu
spesies baru ditemukan di Sulawesi selatan Kuo 2007.
Gambar 3 Keanekaragaman lamun di dunia Spalding et al. 2003. Ekosistem lamun memiliki fungsi yang sama seperti ekosistem mangrove
seperti ekologi, sosial-ekonomi, dan fungsi fisik. Fungsi ekologi, ekosistem lamun merupakan habitat biota seperti ikan, krustacea, dekapoda, cacing bentik
Hemminga dan Duarte 2000, bivalva, ekhinodermata, burung-burung pantai, penyu, dan dugong Hogarth 2007. Selain itu, ekosistem lamun merupakan
sebagai tempat mencari makan biota Hogarth 2007; Kneer et al. 2008 dan manusia Hemminga dan Duarte 2000, memijah dan mengasuh biota Spalding
et al. 2003. Fungsi sosial-ekonomi, ekosistem lamun sebagai ekowisata yang merupakan mata pencaharian untuk masyarakat sekitar. Fungsi fisik dari
ekosistem lamun, merupakan penahan gelombang dan perangkap sedimen dari pengaruh laut terbuka Spalding et al. 2003.
9
2.2. Bioekologi Makrozoobentos