Perkembangan Embrio Derajat Penetasan

3.1.2.2 Perkembangan Embrio

Perkembangan embrio abalon yang teramati dimulai dari proses pembuahan telur yaitu ditunjukkan dengan terbentuknya ruang perivitelin. Selanjutnya embriogenesis yang teramati pada saat inkubasi diawali dari proses pembelahan sel telur cleavage, morulasi, dan sesaat sebelum telur menetas Gambar 12. Gambar 12 Perkembangan embrio sampai sesaat sebelum menetas pada tiap perlakuan rekayasa pemijahan Seluruh perlakuan, secara visual teramati menunjukkan tahapan perkembangan embrio yang sama. Sedangkan waktu perkembangan setiap perlakuan menunjukkan lama waktu yang berbeda. Waktu perkembangan yang dibutuhkan oleh embrio hasil hibridisasi relatif lebih lama dibandingkan dengan embrio truebreed. Terdapat perbedaan waktu sekitar 2-3 jam lebih lama pada suhu inkubasi 27-28°C saat penetasan telur hasil hibridisasi dibandingkan telur truebreed Tabel 6. 18 W 83,52±1,85 4±4,80 penetas

3.1.2.3 Derajat Penetasan

Hasil pengamatan derajat penetasan telur abalon pada rekayasa pemijahan yang berbeda menunjukkan bahwa persentase derajat penetasan telur pada hibridisasi lebih rendah dibandingkan dengan kedua truebreed. Truebreed Haliotis squamata 88,25±2,06 tidak berbeda nyata dengan truebreed Haliotis asinina 83,52±1,85. Sebaliknya, kedua perlakuan hybrid menunjukkan hasil yang berbeda nyata terhadap derajat penetasan telur abalon. dan terendah adalah hybrid dengan jantan Haliotis squamata 37,58±25,43. Hybrid dengan jantan Haliotis asinina AS memiliki persentase lebih tinggi dibandingkan resiproknya SA yait 60,14±4,80 versus 37,58±25,43 Gambar 13. W Huruf superscript yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata p 0,05 Huruf pertama pada penamaan perlakuan menunjukkan kelamin jantan Gambar 13 Derajat penetasan telur abalon pada hasil pemijahan truebreed Haliotis asinina, hybrid, truebreed Haliotis squamata Setelah dilakukan uji F terhadap derajat penetasan telur abalon pada selang kepercayaan 95 didapatkan bahwa rekayasa pemijahan mempengaruhi perbedaan derajat netasan telur abalon Lampiran 8. Selain itu, dapat diketahui bahwa perlakuan hybrid dan truebreed memiliki persentase derajat penetasan telur yang berbeda nyata. 19

3.1.2.4 Perkembangan Larva