menguak otot abalon pada sisi yang berlawanan dari letak lubang-lubang di bagian cangkang menggunakan spatula. Setelah diseleksi, induk diukur panjang
cangkang dan bobotnya untuk dicari yang seragam.
a b
Gambar 4 Seleksi induk abalon matang gonad: a abalon betina, b abalon jantan
2.4.2.4 Pemijahan I nduk Abalon
Wadah pemijahan diisi air laut sebanyak ¾ dari volume bak. Pemijahan silang dilakukan dengan pperbandingan jantan dan betina yang digunakan adalah
1:1. Setelah dilakukan seleksi, induk abalon dimasukkan ke dalam wadah pemijahan yang telah berisi air pada sore hari. Kemudian tinggi air dinaik-
turunkan untuk mengatur fluktuasi tinggi-rendahnya suhu lingkungan agar abalon terangsang untuk memijah. Pada pukul 21.00 WITA, dilakukan pengecekan air,
debit air dikecilkan,, dan dilakukan pemasangan egg collector pada saluran
pengeluaran. Proses pemijahan abalon secara alami akan didahului dengan pelepasan sperma dari induk jantan, diikuti pelepasan telur dari induk betina
Gambar 5.
a b
Gambar 5 Proses pemijahan abalon: a Pelepasan sel sperma abalon jantan dan b Pelepasan sel telur abalon betina
8
2.4.2.5 Penetasan Telur
Setelah abalon memijah maka induk dikeluarkan dari wadah, sedangkan telur hasil pemijahan diaerasi pelan selama 1-2 jam. Kemudian dilakukan
pemanenan telur dan penghitungan jumlah telur, serta penghitungan derajat fertilisasi telur dilakukan juga untuk masing-masing perlakuan dan ulangan
Gambar 6. Selain itu, pengamatan perkembangan embrio juga dilakukan pada tahap ini. Setelah telur menetas, trokofor dipindahkan ke bak pemeliharaan larva
dengan menggunakan saringan plankton net yang disusun secara bertingkat dengan ukuran 80 dan 60 mikron. Air pada wadah disurutkan total untuk
meminimalkan adanya trokofor yang tertinggal. Penebaran trokofor dilakukan dengan kepadatan 250 indliter, merujuk dari BBL Lombok 2010 yang
menyatakan kepadatan
trokofor pada
pemeliharaan Penghitungan derajat penetasan telur dilakukan pada tahap ini.
200-300 indliter.
a b
c Gambar 6 Penanganan telur abalon: a Pemanenan telur abalon menggunakan
saringan bertingkat, b Telur abalon yang tertampung pada saringan 60 mikron, c Penetasan telur abalon pada toples, telur yang tidak menetas
akan mengendap di dasar
2.4.2.6 Pemeliharaan Larva Abalon